Sesumbar Tapi Hanya Gertak Sambal, Ini Sebab China Tak Langsung Gempur Taiwan Meski Kekuatan Militer Diklaim Paling Menakutkan

Sabtu, 07 Agustus 2021 | 19:59
Tangkap Layar video Global Times

(ilustrasi) Sesumbar Tapi Hanya Gertak Sambal, Ini Sebab China Tak Langsung Gempur Taiwan Meski Kekuatan Militer Diklaim Paling Menakutkan

Sosok.ID- Konflik antaran China dan Taiwan agaknya masih belum menemui titik terang meski telah beberapa bulan terakhir berkecamuk.

Bahkan beberapa kali China sempat mengancam negara bagiannya tersebut bakal dibumi hanguskan bila masih nekat melawan.

Namun nyatanya hal itu sampai detik ini diurungkan meski China diklaim miliki kekuatan militer yang mampu dengan mudah kalahkan Taiwan.

Bukan tanpa alasan, ternyata ada hal yang cukup genting bila China nekat melancarkan agresi militernya pada Taiwan.

Baca Juga: China Bersumpah Balas Dendamatas Penjualan Senjata Pertama Joe Biden untuk Taiwan

Skala dan kekerasan serangan China di Taiwan akan menentang "pemahaman manusia" dan bersifat "ultra-mega", menurut Ian Easton, seorang analis dari Project 2049 Institute yang berbasis di Virginia, sebagaimana diwartakan Express.co.uk, Senin (2/8/2021).

Beijing bertekad untuk menyatukan kembali Taiwan dengan daratan China dan telah menjelaskan bahwa mereka siap melakukannya dengan paksa jika perlu.

Dalam pidato untuk memperingati 100 tahun Partai Komunis, Presiden Xi Jinping menyatakan kembali posisinya terhadap Taiwan dalam bahasa yang jelas.

"Memecahkan masalah Taiwan dan mewujudkan penyatuan kembali tanah air adalah tugas sejarah yang tak tergoyahkan dari Partai Komunis Tiongkok dan aspirasi bersama semua orang Tiongkok," katanya.

Baca Juga: Bisa Gebuk Perang Kapan Saja, 'Nyawa' AS dan Taiwan Sedang dalam Taruhan, China Ingn Musuh Bersiap Dipukul Mendadak!

"Semua putra dan putri China, termasuk rekan senegaranya di kedua sisi Selat Taiwan, harus bekerja sama dan bergerak maju dalam solidaritas, dengan tegas menghancurkan plot 'kemerdekaan Taiwan'."

Untuk menghadapi peluang merebut kembali pulau itu dalam serangan militer, Tentara Pembebasan Rakyat harus merebut secara utuh setidaknya satu pelabuhan Taiwan, Easton berpendapat dalam studi barunya.

Upaya ini membutuhkan pendaratan amfibi di salah satu dari 14 pantai pulau yang cocok untuk operasi semacam itu.

Namun, militer Taiwan memiliki kemampuan untuk mengubah masing-masing pantainya menjadi zona pembunuhan yang brutal.

Baca Juga: Ditertawakan China, Militer Jepang Gali Kuburan Sendiri dalam Perang, Kekuatannya Tak Sebanding dengan AS dan PLA

Easton berpendapat Taiwan dapat memobilisasi kekuatan pertahanan setidaknya 450.000 tentara jika terjadi invasi China.

Dia menulis: "Secara teori, PLA mungkin mendaratkan sedikitnya 300.000 hingga 400.000 tentara, misalnya, jika presiden Taiwan terbunuh atau ditangkap sebelum Z-Day dan perlawanan bersenjata hancur.

“Di sisi lain, jika para pemimpin pemerintah Taiwan selamat dan memobilisasi segala sesuatu di bawah kekuasaan mereka secara tepat waktu, PLA mungkin harus mengirim lebih dari dua juta tentara ke Taiwan."

Baca Juga: China Sampai Kicep, Bukan AS atau Inggris, Negara Kecil Tanpa Tentara Ini Justru Lebih Ditakuti Tiongkok, Bahkan Sampai Batalkan Serbu Taiwan!

"Termasuk paramiliter seperti Polisi Bersenjata Rakyat dan Milisi China.”

Jika AS dan sekutunya kemudian ikut memasuki keributan, skala intensitas kekerasan bisa meningkat.

Baca Juga: Jet Tempur Uzur Milik China Terbang di Wilayah Taiwan, Tiongkok Disebut-sebut Jajal Kekuatan Pertahanan Udara Taipei, Serangan Militer Diduga Makin Dekat?

Selain itu, semua pihak memiliki rudal jarak jauh yang dipandu dengan presisi “yang mampu memecahkan kapal dan menghancurkan target darat dengan presisi dari jarak ratusan mil,” kata Easton.

Dia menambahkan: "Tidak ada yang benar-benar tahu seperti apa pertarungan seperti itu karena belum pernah terjadi sebelumnya."

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : intisari-online.com

Baca Lainnya