Sosok.ID -Kenyataan tragis bak mimi buruk dihadapi seorang ibu yang baru kehilangan putrinya.
Ibu bernama Liu Hong asal China membagikan kisah kelamnya yang menarik simpati netizen.
Bermula dari kandasnya pernikahan pertamnya yang semula bahagia karena sang suami memperlakukannya dnegan baik.
Namun Liu Hong begitu marah saat mendapati perselingkuhan suaminya dan memilih cerai.
Liu Hong kemudian menikah untuk kedua kalinya.
Kali ini ia berhasil membangun rumah tangga yang bahagia.
Menurut Liu Hong, sosok suami keduanya adalah pria teladan.
Namun sayangnya, Liu Hong harus menghadapi kenyataan kehilanga salah satu buah hatinya.
Liu Hong menceritakan saat dirinya berduka karena kehilangan putri kecilnya.
Setelah pemakaman sang putri, Liu Hong masuk kamar kecil putrinya dan terdiam di sana untuk waktu yang lama.
Saat itu ia tiba-tiba teringat bahwa sebelum dia meninggal, putrinya terus mengatakan mesin cuci mereka rusak.
Namun saat itu Liu Hong tak begitu menggubris perkataan sang anak.
Liu Hong akhirnya mencoba membukanya untuk memeriksa.
Begitu dia membuka mesin cuci, Liu Hong terkejut sampai panik.
Wanita itu mengatakan, isi mesin cuci itu semuanya adalah baju putrinya.
Yang membuatnya syok adalah, pakaian-pakaian itu terdapat noda darah.
"Di mesin cuci semua pakaian putri saya, lebih menyakitkan semuanya ditutupi dengan noda darah, dan di sebelahnya ada selembar kertas yang mengatakan 'ayah tiri memukuli saya'."
"Membaca ini, saya hanya ingin mati bersama putri saya. Saya benar-benar tidak bisa menerima kenyataan ini."
"Saya tidak melakukan dengan baik apa yang seharusnya dilakukan seorang ibu."
Mengetahui apa yang menimpa putrinya, Liu Hong terus-menerus menyalahkan dan menyiksa dirinya sendiri, terkadang panik secara mental.
Wanita itu tidak percaya bahwa suami yang selalu tampak seperti teladan akan memukuli putrinya dengan begitu kejam.
Baca Juga: Heboh Video Istri Sah Tikam Pelakor di Tempat Umum Saat Siang Bolong, Ini Kata Saksi Mata dan Polisi
Liu Hong pun tanpa pikir panjang melaporkan suaminya ke polisi.
Meski kasusnya sudah diterima polisi, Liu Hong tetap tersiksa dan dihantui rasa bersalah.
(*)