Indonesia Harus Waspada, Rusia Bongkar Borok AS Soal Konflik di Kawasan Asia Tenggara yang Bisa Berimbas Besar Untuk RI: Kelompok Siaga Tinggi Sedang Dibuat

Kamis, 29 Juli 2021 | 16:04
Kolase Sun/Kompas.com

(ilustrasi) Indonesia Harus Waspada, Rusia Bongkar Borok AS Soal Konflik di Kawasan Asia Tenggara yang Bisa Berimbas Besar Untuk RI: Kelompok Siaga Tinggi Sedang Dibuat

Sosok.ID - Sebuah pernyataan mengejutkan diungkapkan oleh salah satu pejabat tinggi Rusia belum lama ini.

Sergey Shoigu, Menteri Pertahanan Rusia pada hari Rabu (28/7/2021) mengungkapkan bahwa ada niat buruk yang tengah dilakukan Amerika Serikat (AS).

Lebih mengejutkan, niat buruk itu dilakukan di kawasan dimana Indonesia saat ini berada, yakni Asia Tenggara.

Salah satu tangan kanan Vladimir Putin mengungkapkan bahwa AS kini memaksa sturktur-struktur mirip NATO.

Baca Juga: China dan AS Bakal Meradang, Militer Indonesia Makin Kuat Setelah Rusia Segera Kirim Jet Tempur Su-35 ke Jakarta, F-35 Ternyata Kalah Jauh

Pemaksaan tersebut diakui oleh Sergey bisa menjadi pemicu konflik dan ketegangan jangka panjang.

Ungkapan Sergey Shoigu ini bertepatan dengan kunjungan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin ke sejumlah negara-negara di ASEAN.

Melansir dari Kontan.co.id, mulai hari Rabu Lloyd Austin berkunjung ke Singapura dan beberapa negara lain di kawasan tersebut untuk mencari dukungan.

Bukan tanpa alasan, pencarian dukungan tersebut dipakai untuk melawan China yang kini semakin kuat.

Baca Juga: Bak Bangunkan Macan Tidur, Diplomat Singapura Ini Ungkap Alasan Tiongkok Takut Perang Dengan Indonesia di Laut China Selatan

"Sarang ketegangan jangka panjang dengan skenario yang sulit diprediksi sedang dibuat di sekitar negara-negara anggota SCO (Organisasi Kerjasama Shanghai)," kata Shoigu dalam pertemuan menteri pertahanan SCO, seperti dikutip TASS.

"Metode khas untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui tekanan ekonomi yang agresif, segala macam sanksi yang mungkin, menghasut konflik, dan melakukan kampanye untuk memberi informasi yang salah kepada publik," ujarnya.

"Ketidakstabilan memanifestasikan dirinya paling akut di Asia Tenggara," ungkap dia. "Washington memaksa negara-negara di kawasan itu untuk membuat struktur yang mirip dengan NATO".

Baca Juga: Militer Indonesia Diperkirakan Bakal Unjuk Gigi Kehebatannya, Untuk Pertama Kali TNI Diikutkan Dalam Kompetisi Tentara Internasional!

Diketahui negara-negara yang bergabung di SCO antara lain adalah China, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Rusia, Tajikistan, Uzbekistan, India dan Pakistan.

“Kelompok-kelompok siaga tinggi sedang dibuat, sementara kekuatan dan kemampuan negara-negara non-regional bergabung dalam latihan lebih sering, yang meningkatkan risiko insiden selama kegiatan militer," kata Shoigu.

Baca Juga: Disebut Getol Ingin Utang Rp 1.700 Triliun, Ternyata Ini Deretan Jet dan Kapal Tempur Incaran Menhan Prabowo Subianto, Spesifikasi Alutsistanya Tak Main-main!

Sergey menambahkan bahwa kini AS tengah berusaha menempatkan sejumlah rudal balistik di beberapa wilayah yang menurut mereka strategis bila pecah perang lawan China dan Rusia.

Baca Juga: Rasakan Sendiri Ganasnya Militer Indonesia, KKB Papua Makin Pincang, TNI-Polri Berhasil Kuasai Markas Lekagak Telenggen

“Situasi ini semakin diperburuk oleh fakta bahwa kelas persenjataan ini juga dapat dikerahkan di Asia setelah Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah yang dipreteli,” ujar Shoigu.

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kontan.co.id, TASS

Baca Lainnya