Jadi Janda di Hari Pernikahan, Mempelai Pria Tak Sengan Terbunuh Usai Dipukul Tamu, 4 Orang Dipenjara

Senin, 05 Juli 2021 | 20:48
Freepik/sanivpetro

Ilustrasi pernikahan

Sosok.ID -Acara pernikahan harus berakhir tragedi.

Mempelai wanita harus kehilangan suaminya saat hari bahagia tersebut.

Pengantin pria meregang nyawa usai dipukuli sampai mati oleh para tamu di pesta pernikahannya.

Bukan perkelahian, pemukulan tersebut merupakan tradisi aneh yang sering dilakukan di pesta pernikahan.

Melansir Sohu, insiden tersebut terjadi pada 2 Juli di Shanxi, China.

Baca Juga: Buat Hati Miris, Gadis ODGJ Ini Masih Ingat Saat Dirinya Dirudapaksa 8 Pria Secara Bergilir, Bahkan Wajah Pelaku Masih Sangat Jelas di Ingatannya!

Setelah acara adat selesai, teman dari keluarga kedua mempelai datang sebagai tamu pesta pernikahan.

Tradisi pemukulan itu diklaim untuk membuat suasana pernikahan lebih menyenangkan.

Empat tamu pria menyebabkan keributan dengan memukul pengantin pria berulang kali.

Mereka yang memukuli pengantin pria adalah teman dari masa kuliahnya.

Celakanya, pemukulan ini menyebabkan pengantin pria pingsan di tempat.

Bahkan hingga keesokan harinya, pengantin pria masih belum bangun.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Jepang Tiba-tiba Ungkap Dirinya Bakal Bernasib Sama Dengan Pearl Harbour, Singgung Soal China dan Rusia

Keluarganya kemudian membawanya ke ruang gawat darurat dan baru ketahuan bahwa tengkorak mepelai pria pecah.

Setelah 3 kali pindah rumah sakit, mempelai pria ternyata tidak bisa bertahan.

Beberapa hari berselang usa pernikahan bahagia berganti menjadi pemakaman pilu.

Mempelai wanita yang belum sempat menikmati hidup sebagai suami- istri, tiba-tiba sudah menjadi janda.

Empat pelkau pemukulan kemudian divonis bersalah melakukan pembunuhan.

Baca Juga: Definisi Anak Sultan Kelebihan Harta yang Sesungguhnya, Pagar Rumah Dilapisi Ratusan iPhone, Penampakan Huniannya Viral

Mereka divonis 3-7 tahun penjara.

Meskipun mereka tidak berniat melakukan pembunuhan, namun mereka lalai saat melakukan tradisi pernikahan itu.

Insiden itu kemudian membuat heboh publik setelah disebar melalui media sosial.

Mayoritas pendapat menyerukan untuk meninggalkan tradisi pernikahan seperti itu atau banyak tradisi membahayakan lainnya.

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : Tribun Medan

Baca Lainnya