Sosok.ID - China memperingatkan AS untuk 'memutuskan semua hubungan militer' dengan Taiwan atau menghadapi 'perang' di tengah ketegangan.
Pada hari Rabu, Ren Guoqiang, juru bicara kementerian pertahanan China, mengeluarkan peringatan kepada Washington atas meningkatnya kontak militer dengan Taiwan.
Dilansir dari express.co.uk, Minggu (27/6/2021), Ren mengatakan kepada AS bahwa China sangat percaya pada penyatuan kembali dengan negara kepulauan itu dan menentang intervensi asing apa pun.
Dalam sebuah pernyataan, ia menuntut AS untuk "memutuskan semua hubungan militer dengan Taiwan".
Baca Juga: Paling Canggih! China Turunkan Jet Tempur Siluman J-20 dalam Konflik Taiwan dan Laut ChinaTimur
“Reunifikasi lengkap Tiongkok adalah kebutuhan sejarah dan peremajaan besar bangsa Tiongkok adalah tren yang tak terbendung," kata Ren.
“Aspirasi umum rakyat adalah perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan."
“‘Kemerdekaan Taiwan’ adalah jalan buntu dan mencarinya berarti perang," ancamnya.
Ren juga menuntut Washington mematuhi kebijakan satu-China dan komunike bersama.
Peringatan itu mengikuti serangan udara terbesar yang tercatat ke wilayah udara Taiwan pada 15 Juni yang melihat sebanyak 28 pesawat tempur melanggar zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) negara berdaulat.
Taiwan melaporkan pesawat itu termasuk pesawat tempur dan pembom berkemampuan nuklir.
Membela serangan baru-baru ini, Ren menggambarkan manuver udara sebagai "tindakan yang diperlukan" untuk mempertahankan dan menjaga kedaulatan nasional.
Meskipun Washington tidak memiliki hubungan formal dengan Taipei, tetapi mereka tetap menjadi pemasok senjata terbesar di pulau itu.
Kekhawatiran China kian bertambah ketika hubungan AS dengan Taiwan perlahan tumbuh di bawah pemerintahan Trump dan Biden.
Pada hari Kamis, menteri luar negeri Taiwan, Joseph Wu, mengatakan negara itu “perlu bersiap” untuk kemungkinan invasi China.
“Sebagai pembuat keputusan Taiwan, kami tidak dapat mengambil risiko, kami harus siap," katanya.
“Ketika pemerintah China mengatakan mereka tidak akan meninggalkan penggunaan kekuatan, dan mereka melakukan latihan militer di sekitar Taiwan, kami lebih percaya bahwa itu nyata.”
Baca Juga: Sekutu AS Berbondong-bondong Bantu Taiwan Pecundangi China, Dukungan G7 Bisa Ancam Keamanan Taipe
Selama beberapa bulan terakhir, China telah meningkatkan tekanan politik dan militer terhadap negara kepulauan yang diyakini sebagai provinsi yang memisahkan diri tersebut.
Ren menambahkan bahwa partai yang berkuasa di Taipei "harus sadar bahwa masa depan Taiwan terletak pada reunifikasi nasional." (*)