China dan AS Makin Memanas, Mata-mata yang Membelot Ini Disebut Pegang Bukti Kasus Skandal Anak Joe Biden yang Bisa Hancurkan Karier sang Presiden Amerika Serikat, Ada Apa?

Jumat, 25 Juni 2021 | 20:47
Xinhua

China dan AS Makin Memanas, Mata-mata yang Membelot Ini Disebut Pegang Bukti Kasus Skandal Anak Joe Biden yang Bisa Hancurkan Karier sang Presiden Amerika Serikat, Ada Apa?

Sosok.ID-23 Juni tepatnya menjelang sore, kantor berita Sputnik mengutip seorang pelobi Republik, pengusaha China-Amerika Solomon Yue mengungkapkan banyak informasi terkait Dong Jingwei.

Sosok Dong Jingwei adalah Wakil Menteri Keamanan Negara China (MSS),ia disebut telah mengadakan banyak dokumen rahasia pemerintah Cina dan melarikan diri ke AS.

Solomon Yue menambahkan, sosok Dong Jingwei yang berusia 57 tahun adalah pejabat paling senior kedua di Kementerian Keamanan China.

Lembaga dimana Dong Jingwei bekerja bertugas untukanti-spionase, terpisah dari Kementerian Keamanan Publik China, yang berspesialisasi dalam kepolisian.

Baca Juga: China Telan Pil Pahit, Pejabat Tingginya Dikirim untuk Jadi 'Mata-mata' malah Membelot ke Amerika, Padahal Kantongi Informasi untuk Jatuhkan Joe Biden

Berbicara dengan seorang aktivis kebebasan Tiongkok yang bekerja di AS, Yue menegaskan: Seorang pejabat senior keamanan Tiongkok menyimpan banyak informasi penting tidak hanya terkait dengan pandemi Covid-19, tetapi juga dapat mengidentifikasi aset Tiongkok di AS…

"Tuan Dong juga dapat mengungkapkan informasi tentang Hunter Biden (putra Presiden AS Joe Biden), memiliki foto, video, dan semua teknologi serta upaya China untuk memata-matai AS..." kata Tuan Yue.

Ditegaskannya, semua informasi ini bisa menjadi pukulan besar bagi pemerintahan Presiden AS Joe Biden.

Yue mengatakan bahwa pejabat yang membelot yang membawa skandal bisnis Hunter Biden di China akan menjadi "pedang bermata dua".

Baca Juga: China Panik, Ilmuwan Amerika Temukan Data Asal Muasal Virus Covid-19

Putra Presiden AS, Hunter Biden, sedang diselidiki oleh Departemen Kehakiman AS atas tuduhan menggunakan pengaruh ayahnya ketika Biden menjadi wakil presiden di bawah Barack Obama, untuk mengamankan beberapa kesepakatan bisnis yang menguntungkan di Ukraina dan China.

Sejak Tuan Biden mencalonkan diri di Gedung Putih sampai dia menjabat, banyak informasi dan bisnis yang terkait dengan Hunter selalu digunakan untuk melawan Tuan Biden.

Mengutip dari Sputnik, Solomon Yue mengkonfirmasi bahwa dia memiliki sumber "dekat" di Badan Intelijen Militer AS (DIA) - unit yang menahan Dong.

“Saya bertaruh dengan posisi saya di Komite Nasional Republik (RNC) bahwa DIA menahan Tuan Dong Jingwei.

Baca Juga: Naik Darah, China Mengamuk Sebut AS Pembuat Onar gegara Kapal Perangnya 'Ongkang-ongkang' di Selat Taiwan

"Jika saya salah, saya akan segera mengundurkan diri dari posisi saya di RNC," kata Tuan Yue.

Ungkapan ini dibuat oleh Tuan Yue ketika ada pertanyaan tentang keheningan yang tidak biasa di media AS tentang kisah seorang pejabat senior China seperti Tuan Dong Jingwei yang membelot ke AS.

Sebagian besar informasi terkait insiden tersebut diberikan oleh media Inggris, Australia, dan India.

Sampai saat ini, Mr. Dong adalah pejabat tertinggi China yang terbang ke AS.

Baca Juga: PLA Pamer Pesawat Tempur Terbaru dan Paling Canggih di Gelaran Akbar Senjata Komprehensif

Insiden itu dirahasiakan sehingga tidak ada badan intelijen di AS yang mengetahuinya, kecuali Departemen Intelijen Militer.

Menurut situs web AS SpyTalk, pejabat keamanan China Dong Jingwei melarikan diri ke AS bersama putrinya Dong Yang.

Namun, sehari setelah informasi itu diterbitkan, South China Morning Post (SCMP) memiliki artikel yang mengonfirmasi bahwa pejabat China ini muncul di konferensi online tentang kontra intelijen pada 18 Juni.

Baca Juga: Negaranya Terpojok, Ahli dari China Balik Sebut Amerika Serikat Harus jadi Prioritas Penyelidikan Asal-usul Corona

Wakil Menteri Keamanan Negara China juga berbicara, mengarahkan agen anti-mata-mata China untuk memeriksa dan mencegah elemen-elemen yang menentang Beijing.

Namun, artikel SCMP tidak mengungkapkan lokasi konferensi atau memberikan gambaran tentang Tuan Dong yang hadir di acara tersebut.

Dr. Han Lianchao, mantan diplomat China yang melarikan diri ke AS setelah protes Lapangan Tiananmen pada tahun 1989, menegaskan bahwa Beijing tidak pernah mengakui kasus pejabat yang membelot.

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : intisari-online.com

Baca Lainnya