China Telan Pil Pahit, Pejabat Tingginya Dikirim untuk Jadi 'Mata-mata' malah Membelot ke Amerika, Padahal Kantongi Informasi untuk Jatuhkan Joe Biden

Jumat, 25 Juni 2021 | 17:00
Da qing - Imaginechina/VCG via Global Times

China vs AS

Sosok.ID - Bukan rahasia lagi bahwa Amerika Serikat (AS) dan China memiliki hubungan yang buruk.

Kedua negara diketahui berselisih di bidang perdagangan.

Selain itu tensi militer China dan AS juga meningkat tajam sejak era pemerintahan Trump.

Hingga kini, campur tangan Joe Biden atas konflik Taiwan dan Laut China Selatan menambah buruknya hubungan kedua negara.

Sementara itu pada sore hari tanggal 23 Juni 2021, kantor berita Sputnik mengutip seorang pelobi Republik, pengusaha China-Amerika Solomon Yue yang mengungkapkan banyak informasi terkait seorang 'mata-mata' China yang diduga membelot ke Amerika.

Baca Juga: China Panik, Ilmuwan Amerika Temukan Data Asal Muasal Virus Covid-19

Dilansir dari Intisari, dia adalah Dong Jingwei, Wakil Menteri Keamanan Negara China (MSS), yang diduga memiliki banyak dokumen rahasia mengenai pemerintah China dan melarikan diri ke AS.

Menurut Solomon Yue, Dong Jingwei yang berusia 57 tahun adalah pejabat paling senior kedua di Kementerian Keamanan China.

Ini adalah lembaga yang berspesialisasi dalam anti-spionase, terpisah dari Kementerian Keamanan Publik China, yang berspesialisasi dalam kepolisian.

Berbicara dengan seorang aktivis kebebasan China yang bekerja di AS, Yue menegaskan seorang pejabat senior keamanan Tiongkok diduga Dong, menyimpan banyak informasi penting tentang China.

Baca Juga: Naik Darah, China Mengamuk Sebut AS Pembuat Onar gegara Kapal Perangnya 'Ongkang-ongkang' di Selat Taiwan

Bukan hanya terkait dengan pandemi Covid-19, tetapi juga dapat mengidentifikasi aset Tiongkok di AS.

Selain itu, Dong disebut memiliki informasi mengenai putra Joe Biden, yang jika diungkap bisa menjadi pukulan besar bagi pemerintahan pengganti Donald Trump tersebut.

"Tuan Dong juga dapat mengungkapkan informasi tentang Hunter Biden (putra Presiden AS Joe Biden), memiliki foto, video, dan semua teknologi serta upaya China untuk memata-matai AS..." kata Tuan Yue.

Yue mengatakan bahwa pejabat yang membelot yang membawa skandal bisnis Hunter Biden di China akan menjadi "pedang bermata dua".

Baca Juga: PLA Pamer Pesawat Tempur Terbaru dan Paling Canggih di Gelaran Akbar Senjata Komprehensif

Putra Presiden AS, Hunter Biden, sedang diselidiki oleh Departemen Kehakiman AS atas tuduhan menggunakan pengaruh ayahnya ketika Biden menjadi wakil presiden di bawah Barack Obama, untuk mengamankan beberapa kesepakatan bisnis yang menguntungkan di Ukraina dan China.

Sejak Tuan Biden mencalonkan diri di Gedung Putih sampai dia menjabat, banyak informasi dan bisnis yang terkait dengan Hunter selalu digunakan untuk melawan Tuan Biden.

Menurut Sputnik, Solomon Yue mengkonfirmasi bahwa dia memiliki sumber "dekat" di Badan Intelijen Militer AS (DIA) - unit yang menahan Dong.

“Saya bertaruh dengan posisi saya di Komite Nasional Republik (RNC) bahwa DIA menahan Tuan Dong Jingwei.

Baca Juga: Negaranya Terpojok, Ahli dari China Balik Sebut Amerika Serikat Harus jadi Prioritas Penyelidikan Asal-usul Corona

"Jika saya salah, saya akan segera mengundurkan diri dari posisi saya di RNC," kata Tuan Yue.

Pernyataan di atas dibuat oleh Tuan Yue ketika ada pertanyaan tentang keheningan yang tidak biasa di media AS tentang kisah seorang pejabat senior China seperti Tuan Dong Jingwei yang membelot ke AS.

Sebagian besar informasi terkait insiden tersebut diberikan oleh media Inggris, Australia, dan India.

Sampai saat ini, Mr. Dong adalah pejabat tertinggi China yang terbang ke AS.

Insiden itu dirahasiakan sehingga tidak ada badan intelijen di AS yang mengetahuinya, kecuali Departemen Intelijen Militer.

Baca Juga: China Terbitkan Catatan Pengusiran Jet Tempur Asing, Pilot PLA Siap Perang vs AS di Udara: Saya akan Bertarung!

Menurut situs web AS SpyTalk, pejabat keamanan China Dong Jingwei melarikan diri ke AS bersama putrinya Dong Yang.

Namun, sehari setelah informasi itu diterbitkan, South China Morning Post (SCMP) memiliki artikel yang mengonfirmasi bahwa pejabat China ini muncul di konferensi online tentang kontra intelijen pada 18 Juni.

Wakil Menteri Keamanan Negara China juga berbicara, mengarahkan agen anti-mata-mata China untuk memeriksa dan mencegah elemen-elemen yang menentang Beijing.

Sementara itu mantan diplomat China Dr. Han Lianchao yang melarikan diri ke AS setelah protes Lapangan Tiananmen pada tahun 1989, menegaskan China tidak pernah mengakui kasus pejabat yang membelot.

(*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Intisari Online

Baca Lainnya