Bak Petir di Siang Bolong, Mendadak Australia Sejajarkan Indonesia dengan India dan Israel, Kenapa?

Rabu, 23 Juni 2021 | 19:39
defence.gov.au

Militer Australia

Sosok.ID - Pandemi Covid-19, telah menggebuk tatanan kehidupan dunia sejak kemunculannya pada Desember 2019.

Virus yang kali pertama ditemukan di China, kini telah menyebar di seluruh wilayah di dunia.

Bumi bak tak lagi punya tempat aman untuk sembunyi dari Covid-19.

Sejak 2020 virus yang ditemukan di Wuhan ini telah berubah menjadi penyakit global.

Baca Juga: Kemenkes Beberkan 9 Provinsi di Indonesia Kena Covid-19 Varian Delta

Dalam kurun waktu sekira lebih dari 1 tahun, manusia harus menyusun ulang cara hidupnya.

Era 'New Normal' diterapkan oleh seluruh negara. Di mana kegiatan masyarakat dibatasi dengan berbagai protokol kesehatan, seperti dilarang berkerumun, menjaga jarak, bekerja dari rumah, kudu rajin mencuci tangan, bermasker, dan sebagainya.

Interaksi sosial antar manusia tak lagi bisa dilakukan leluasa seperti dulu.

Pandemi juga mempengaruhi hubungan antar negara-negara di dunia.

Baca Juga: Melawan Covid-19 dengan Virus Corona Baru, Ilmuwan China Ciptakan Marabahaya

Tapi rupanya,Covid-19 bukanlah faktor pendorong beberapa perubahan besar dalam pandangan dan perilaku orang Australia, atau setidaknya hanya terkait secara tangensial.

Melansir abc.net.au (22/6/2021), hal tersebut Survei Nasional Australia Talks menyebut, dari daftar 20 perubahan terbesar dalam opini dan perilaku orang Australia, salah satunya menunjukkan bahwa Indonesia kini disejajarkan dengan Israel dan India.

Apa maksudnya?

Dilaporkan, periode antara 2019 dan 2021 merupakan era pergolakan politik dunia, baik yang terkait maupun tidak terkait dengan pandemi.

Baca Juga: Hampir Overload, Kapasitas Tampung Rumah Sakit di Jakarta Sudah 90 Persen Terisi

Pandangan Australia tentang hubungan internasional juga telah menunjukkan beberapa perubahan besar, dan yang terbesar adalah terkait dengan AS dan China.

Kepercayaan warga Australia di Amerika Serikat meningkat setelah pemilihan AS pada tahun 2020.

Yaitu pemilihan yang menunjukkan kekalahan Donald Trump dari Partai Republik dan digantikan oleh Joe Biden dari Demokrat.

Sementara itu, kepercayaan orang-orang Australia pada China menurun.

Baca Juga: Tanpa Takut, Menlu AS Langsung Telepon Pejabat China Bila Covid-19 Ialah Virus Beijing

Namun, tidak jelas persisnya apa yang menyebabkan penurunan tersebut, mengingat sejumlah cerita negatif yang muncul dari China pada tahun lalu.

Termasuk tindakan keras China di Hong Kong, tarif China atas barang-barang Australia, dan tentu saja penemuan COVID-19 di kota Wuhan, China.

Melissa Conley Tyler, seorang peneliti di Institut Asia Universitas Melbourne, mengatakan bahwa perubahan sentimen terhadap AS "tidak mengejutkan", karena cenderung mengikuti popularitas presiden AS.

Dia mengatakan cara China dan AS menangani COVID-19 kemungkinan akan mengurangi kepercayaan warga Australia pada keduanya.

Baca Juga: Perang China vs Australia Tak Bisa Dihindari, Kini Negara-negara ASEAN Bisa Saja Kena Imbasnya Termasuk Indonesia, Ini Penyebabnya!

Selain terkait kepercayaan dengan dua negara adikuasa tersebut, ada pula peningkatan kepercayaan ditunjukkan pada negara-negara lainnya.

Di antaranya kepercayaan orang-orang Australia terhadap Israel, Indonesia, dan India.

Rupanya, Australia sejajarkan Indonesia dengan kedua negara tersebut dalam hal kepercayaanya.

"Australia sekarang lebih mempercayai Israel, Indonesia, dan India," kata laporan tersebut.

Namun, perlu dicatat bahwa survei tersebut dilakukan pada awal Maret 2021, sebelum pecahnya kekerasan terbaru di wilayah Palestina, sehingga hasil tersebut tidak menangkap potensi perubahan sentimen mengenai Israel sejak saat itu.

Baca Juga: Tebus Dosa Besar Trump pada Palestina,Ini Janji-janji Biden Termasuk Buka Kembali Yerusalem setelah Putusan Gencatan Senjata Hamas-Israel

Ms Conley Tyler mengatakan, "Senang melihat peningkatan pandangan positif terhadap Indonesia" bahkan jika mereka dari dasar yang rendah untuk memulai.

“Seringkali orang Australia tampak tersesat dalam perubahan waktu di tetangga utara Australia dan ekonominya yang berkembang pesat dan peningkatan bobot di dunia."

"Misalnya, Indonesia telah memimpin untuk menempa tanggapan internasional terhadap kudeta di Myanmar,” jelasnya tentang Indonesia di mata orang-orang Australia.

Sementara itu, di India, menurutnya sentimen yang meningkat mungkin berasal dari peningkatan visibilitas kerja sama Australia dan India, seperti melalui KTT Morrison Modi dan Quad, serta diaspora India-Australia yang berkembang.

Baca Juga: Australia Jangan Harap Bikin China Ngompol, Latihan Bersama Jepang, AS, dan Prancis Cuma Bikin PLA Naik Darah: Militer Kalian Bukan Tandingan Kami!

Australia untuk diketahui merupakan negara yang belakangan kerap bersitegang dengan China.

Selain karena pandemi Covid-19, hal ini juga karena niat militer China yang diduga ingin mengambil alih sejumlah wilayah di dunia. (*)

Tag

Editor : Rifka Amalia

Sumber abc.net.au