Sosok.ID -Asal muasal virus corona masih belum terpecahkan hingga sekarang.
Ada berbagai macam teori mengenai awal kemunculan virus corona.
Salah satu yang mulai mendapat perhatian khusus ialah teori kebocoran laboratorium Wuhan, China.
Jika teori ini terbukti benar, maka China akan terjerumus ke dalam krisis politik yang menghancurkan.
Bahkan hal itu bisa memicu potensi penggulingan pemimpin Komunis China Xi Jinping.
Melansir Express.co.uk, menurut penasihat terkemuka WHO Jamie Metzl, jika teori kebocoran laboratorium Wuhan terbukti, Xi Jinping akan digulingkan.
Beijing harus bertanggung jawab atas pemulihan yang belum pernah terjadi sebelumnya mengingat virus corona menjadi ancaman internasional.
Metzl mengatakan kepada Maajid Nawaz dari LBC bahwa jika teori kebocoran laboratorium Wuhan tentang asal usul Covid terbukti benar, itu akan menjadi "pukulan geopolitik besar-besaran" bagi China.
Pada hari Minggu, terungkap bahwa dinas intelijen Inggris sekarang tengah mempertimbangkan bahwa teori Covid-19 berasal dan bocor dari laboratorium di Wuhan merupakan suatu hal yang sangat mungkin.
"Di China, jika itu benar-benar terbukti, saya pikir ada kemungkinan nyata Xi Jinping bisa digulingkan. Akan ada klaim untuk pemulihan di seluruh dunia terhadap China," jelas Metzl.
Dia menambahkan, "Ini akan menjadi pukulan geopolitik besar-besaran bagi China. Pikirkan saja kemarahan semua orang di seluruh dunia yang kehilangan pasangan, seorang anak, orang tua, yang akan dirasakan. Bukan hanya pada kesalahan awal tetapi penutupan aksi kriminal setelahnya."
Sementara itu, presenter Nawaz mengatakan kepada pendengar LBC bahwa "konsekuensinya sangat serius" bagi rezim China jika teorinya terbukti.
Nawaz mengatakan, seluruh planet bumi untuk pertama kalinya dalam sejarah telah mengalami penguncian karena hal ini dan Partai Komunis China harus membayar konsekuensinya untuk itu.
Penyiar radio mengatakan China akan menghadapi kekuatan penuh dari komunitas internasional.
Sementara itu, langkah dari badan intelijen Inggris untuk meningkatkan penelitian klaim kebocoran laboratorium telah memicu ketegangan dengan Beijing.
Badan intelijen Inggris meyakini bahwa kecil kemungkinan virus itu berasal dari laboratorium Wuhan.
Namun, pekan lalu, Presiden AS Joe Biden memerintahkan penyelidikan tentang asal usul virus ketika teori kebocoran laboratorium kembali mengemuka.
Beijing telah berulang kali membantah bahwa Institut Virologi Wuhan adalah sumber virus yang telah menyebabkan jutaan kematian di dunia.
Kementerian luar negeri China menuduh AS melakukan manipulasi politik dan pengalihan kesalahan.
Alasan teori kebocoran laboratorium dianggap serius
Ahli virologi WHO Marion Koopmans, yang merupakan bagian dari kunjungan lapangan itu, mengatakan kepada BBC bahwa jika pihak berwenang AS memiliki informasi, mereka harus membagikannya.
Tetapi laporan media AS baru-baru ini menunjukkan semakin banyak bukti bahwa virus itu malah muncul dari laboratorium di China, mungkin melalui kebocoran yang tidak disengaja.
Melansir BBC, dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, Presiden Biden mengatakan dia telah meminta laporan tentang asal-usul Covid-19 setelah menjabat, termasuk apakah itu muncul dari kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi atau dari kecelakaan laboratorium. Saat menerimanya bulan ini, dia meminta untuk dilakukan "tindak lanjut tambahan".
Pengumuman hari Rabu membuat marah pejabat China.
Juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian mengatakan, langka itu menunjukkan AS tidak peduli tentang fakta atau kebenaran, dan sama sekali tidak tertarik pada studi serius berbasis sains tentang asal-usul.
"Tujuan mereka adalah menggunakan pandemi untuk mengejar stigmatisasi, manipulasi politik, dan pengalihan kesalahan. Mereka tidak menghormati sains, tidak bertanggung jawab terhadap kehidupan masyarakat, dan kontraproduktif terhadap upaya bersama untuk memerangi virus," katanya seperti yang dikutip BBC.
Juru bicara itu juga mengatakan badan intelijen AS memiliki "sejarah kelam" dalam menyebarkan informasi yang salah.
Sebuah pernyataan dari kedutaan besar China di AS, yang tidak secara langsung merujuk pada perintah Biden, mengatakan kampanye kotor dan pengalihan kesalahan kembali terjadi.