Sniper Israel Bak Buang-Buang Peluru, Senjata Hamas Ini Mematikan Meski Terbuat dari Plastik, Terbukti Sudah Bakar Ratusan Hektar Wilayah Negeri Zionis

Sabtu, 22 Mei 2021 | 17:19
Tangkap layar The National Interest via Tribunnews

(Ilustrasi) Sniper Israel dikerahkan untuk hancurkan senjata mematikan milik Hamas

Sosok.ID - Jika ada yang bisa bikin para sniper Israel kalang kabut, senjata buatan Hamas inilah jawabannya.

Meski terbuat dari plastik, senjata yang dibuat kelompok milisi Palestina ini berhasil meneror negeri Zionis.

Tak tanggung-tanggung, keberadaan senjata ini pernah membuat para penembak jitu Israel kelabakan sampai seolah buang-buang peluru.

Ya sebelum pecah konflik di Jalur Gaza seperti 11 hari yang lalu, Hamas dan militer Israel memang tak pernah akur.

Baca Juga: Mundur 3 Tahun Sebelum Konflik, Sniper Israel Viral Kejutkan Dunia dengan Aksinya, Tembak Warga Palestina Cuma Gegara Berdiri 100 M dari Perbatasan

Ada saja perseteruan yang terpicu di antara kedua belah pihak.

Bahkan pada tahun 2018 lalu, saat warga Palestina melakukan aksi demonstrasi, senjata buatan Hamas berhasil bikin militer Zionis kalang kabut.

Sampai-sampai, untuk memusnahkan senjata kelompok milisi Palestina tersebut, Israel kudu mengerahkan para sniper terbaiknya.

Satu senjata buatan Hamas ini dikabarkan pernah berhasil membakar ratusan hektar wilayah di Israel.

Baca Juga: Anak Bawang Baru Lepas dari Kandang, Sniper TNI Ini Sukses Buat Pasukan Fretilin Kalang Kabut, Musuh Kocar-kacir 49 Orang Tewas Ditembak Entah dari mana Asalnya

Padahal senjata milik Hamas tersebut terbuat dari plastik.

Ya, pada tahun 2018, kelompok milisi Palestina pernah membuat senjata sederhana berbentuk layang-layang.

Senjata tersebut dibuat secara spontan, namun efeknya membuat seantero Israel terasa seperti diteror.

"Kami tidak pernah berpikir hasilnya akan sebaik itu."

"Ide dan alatnya begitu sederhana namun mampu membuat kerusakan." kata salah satu pembuat senjata yang tak disebutkan namanya.

Layang-layang tersebut dibuat dari plastik bening agar tak terdeteksi radar atau penglihatan di langit

Layang-layang juga dilengkapi dengan ujung gulungan kain yang dicelupkan ke minyak pelumas yang menyala.

Baca Juga: Tentara Rusia Bisa Ngompol Dengar Namanya, Sniper Finlandia Ini Telah Tewaskan 800 Prajurit dengan Tangannya, Cuma 1 Orang yang Bisa Melumpuhkannya

Ketika layang-layang tersebut mendarat di wilayah Israel, benda itu akan langsung terbakar.

Meski terkesan sepele, senjata tersebut dikabarkan telah membakar hingga 910 hektar ladang dan cagar alam Israel.

Menteri Keamanan Publik Gilad Erdan mengatakan, untuk menghentikan layang-layang itu, Israel sampai mengerahkan para sniper terbaiknya.

"Saya mengharapkan IDF (tentara Israel) untuk menangani selebaran layang-layang ini persis seperti mereka menghadapi teroris," ungkapnya.

"Kami mungkin akan berakhir harus menembak selebaran layang-layang juga."

Satu per satu, layang-layang tersebut ditembak oleh para sniper Israel sebelum sempat mendarat.

Sempat tercetus ide menggunakan drone untuk merusak layang-layang tersebut demi mengurangi terbuangnya peluru.

Baca Juga: Dijuluki ISIS Mesin Pembunuh, Kemampuan Sniper Irak Ini Mematikan, 100 Tentara Tewas di Tangannya, Kepalanya Diburu dengan Harga Rp 13 Miliar

Namun sayang, merusak layang-layang dengan drone rupanya tak cukup efektif.

Hingga mau tak mau, para tentara Zionis buang-buang peluru untuk merusak ratusan layang-layang yang diterbangkan ke langit Israel.

Tak hanya dengan layang-layang, Hamas juga menggunakan balon kondom dengan konsep yang sama.

Dan lagi-lagi, tentara Israel dibikin kelabakan dengan kemunculan balon-balok kondom ini.

Baca Juga: Indonesia Patut Bangga, Kekuatan Sniper SPR-2 Karya Anak Bangsa Ditakuti Dunia, Peluru Mampu Tembus Bodi Baja Tank dengan Mudah dari Jarak 2 Km

“Layang-layang eksplosif dan balon-balon terbakar itu semua senjata mematikan.,” ujar Naftali Bennet, Menteri Pendidikan Israel di pertemuan mingguan Bayit Yehudi Knesset, lapor Times of Israel.

“Senjata mematikan yang ditujukan untuk membunuh warga kami."

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Intisari Online

Baca Lainnya