Israel Bak Boneka yang Dikendalikan Penjahat Perang, Mantan Pilot AU Bongkar Kejahatan Tentara Zionis, Pilih Dipecat Ketimbang Diperintah Teror Palestina

Rabu, 19 Mei 2021 | 17:59
Anadolu Agency via Tribunnews.com

Serangan jet-jet tempur Israel yang menghancurkan kantor pusat Bank al-Intaj di Gaza, yang berdekatan dengan RS Al-Shefa.

Sosok.ID - Korban jiwa terus berjatuhan dari agresi yang dilakukan Israel ke Palestina.

Melansir Kompas.com, dalam sepekan, serangan Israel di jalur Gaza melukai setidaknya 1230 orang.

Palestina melaporkan sebanyak 188 warganya tewas, termasuk 55 anak-anak dan 33 wanita.

Agresi yang dilakukan Israel pada Palestina ini telah jadi atensi seluruh penduduk dunia.

Baca Juga: Israel Bak Ujung Tanduk, Hamas Diisukan Kongkalikong dengan Iran Kembangkan Senjata, Roket dengan Jangkauan 80 Km Siap Libas Tel Aviv

Sejumlah negara di dunia telah bergerak mengecam serangan yang dilakukan oleh tentara Zionis.

Apa yang dilakukan oleh Israel selama sepekan ini pada Palestina dianggap sebagai bentuk kejahatan dan tak manusiawi.

Bahkan seorang mantan pilot AU Israel pun mengakui bila apa yang dilakukan Tanah Airnya tak bisa dibenarkan.

Dilansir Sosok.ID dari Anadolu Agency, Rabu (19/5/2021) bahkan menurutnya, pemerintah Israel dan tentara adalah 'organisasi teroris'.

Baca Juga: Prajurit Israel Kocar-kacir, Tiba-tiba Jalur Gaza Dipenuhi Pasukan Baju Putih Bercahaya yang Turun dari Langit, Sempat Dihujani Tembakan Namun Tak Ada yang Tumbang, Begini Kisahnya!

Mantan pilot tentara Zionis yang gencar melawan pemerintah Israel ini bernama Yonatan Shapira.

Yonatan Shapira diketahui mundur dari jabatannya sebagai kapten di militer Israel pada tahun 2003.

Kala itu, Intifada Kedua (gerakan perlawanan rakyat Palestina pada Israel) tengah berada di puncaknya.

Tak tahan melihat apa yang dilakukan rekan sebangsanya pada rakyat Palestina saat itu, Yonatan Shapira mengundurkan diri.

Mantan pilot AU ini menyebut apa yang dilakukan oleh Israel adalah sebuah kejahatan perang.

Baca Juga: Kekuatan Militernya Peringkat 15 Dunia di Atas Indonesia, Israel Jadi Bulan-bulanan Saat Roket Jadul Hamas Palestina Obrak-abrik Sistem Pertahanan Iron Dome, Begini Kronologinya!

Secara tegas, Yonatan Shapira sebut Israel kini bak boneka yang dikendalikan oleh para penjahat perang.

“Saya menyadari selama Intifada Kedua apa yang dilakukan Angkatan Udara Israel dan militer Israel adalah kejahatan perang," kata Yonatan Shapira.

Hampir setiap hari, Yonatan Shapira menyaksikan militer negaranya meneror Palestina.

Mengutip Kompas.com, merasa tak sanggup bila harus hidup meneror jutaan orang Palestina, Yonatan Shapira mundur dari militer Israel.

Tak hanya itu, ia juga mengajak rekan-rekan sesama pilotnya untuk menolak kejahatan yang sudah dilakukan negaranya.

Baca Juga: Ada Asap Ada Api, Israel Kini Tuai Akibatnya,Jokowi Bersama Malaysia dan Brunei Kutuk Agresi di Wilayah Palestina, PBB Didesak Ambil Tindakan

“Ketika saya menyadarinya, saya memutuskan untuk tidak hanya pergi (dari militer Israel) tetapi untuk mengorganisasi pilot-pilot lain yang secara terbuka menolak untuk ikut serta dalam kejahatan ini,” tambah Shapira.

Yonatan Shapira kemudian menuturkan jika sedari kecil ia sudah dicekoki dan dibesarkan dengan doktrin militeristik Zionis yang begitu kuat.

Ia nyaris tak tahu apa-apa soal sejarah Palestina dan perjuangan rakyatnya.

Baca Juga: Israel Bak Salah Pilih Lawan, Kekuatan Sniper Hamas Tak Main-main, Mampu Lumpuhkan Musuh dari Jarak 2 Km dengan Peluru yang Bisa Menembus Tembok

Sejak hengkang dari militer Israel, Yonatan Shapira gencar mengajak rekan militer lainnya untuk tak mematuhi perintah menyerang warga Palestina.

Usaha Yonatan Shapira membuahkan hasil.

Sebanyak 27 pilot militer Israel telah diberhentikan dari jabatan sejak tahun 2003.

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Kompas.com, Anadolu Agency

Baca Lainnya