Laut China Selatan Bukan Satu-satunya Lokasi yang Patut Diwaspadai, Wilayah Ini Diprediksi Bakal Jadi Medan Pertempuran AS dan China Berikutnya, Dimana?

Rabu, 12 Mei 2021 | 20:45
Da qing - Imaginechina/VCG via Global Times

China vs AS

Sosok.ID -China dan Amerika Serikat (AS) sempat membuat Laut China Selatan memanas selama beberapa waktu belakangan.

Bahkan, negara-negara di sekitar Laut China Selatan sempat dibuat ketar-ketir akan terjadinya adu kekuatan militer dari dua negara adidaya itu dikawasan tersebut.

Tapi kini, konflik antara China dan AS di Laut China Selatan seolah sudah mereda seiring berjalannya waktu.

Hanya China yang semakin aktif mennggelar latihan militer di perairan yang banyak disengketakan dengan negara-negara di ASEAN tersebut.

Baca Juga: Ada Udang di Balik Batu, Terungkap Sudah Alasan China Terjunkan Kapal-kapal Induknya ke Laut China Selatan, Bukan Sekadar Latihan Militer?

Juga, AS beberapa kali dikabarkan masih kepergok mengintai latihan militer yang digelar Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China.

Dengan demikian, apakah artinya konflik di antara China dan AS sudah mereda dan tak akan terjadi peperangan di masa mendatang?

Ruapanya tidak, sebab konflik China dan AS diprediksi akan beralih lokasi ke medan darat.

Afrika bisa menjadi lokasi potensial untuk perang darat antara China dan AS dalam waktu dekat, para ahli memperingatkan.

Baca Juga: Akan Sulap Pulau di Laut China Selatan jadi Markas Militer hingga Pasang Kamera Pengintai, Filipina: Tujuannya Usir Kapal China dari ZEE Kami

Melansir Express.co.uk, Jumat (7/5/2021), Beijing sedang berusaha untuk memperluas pengaruhnya di Afrika melalui sarana ekonomi dan militer.

Seperti diketahui, China terus memproyeksikan kekuatannya di seluruh dunia.

China mendirikan pangkalan militer pertamanya di Doraleh, Djibouti di pantai timur Afrika pada tahun 2017.

Langkah tersebut menimbulkan kekhawatiran yang cukup besar di kalangan pejabat militer AS, karena pangkalan baru itu terletak hanya delapan mil dari fasilitas militer AS.

Baca Juga: Dominasi di Laut China Selatan, Tiongkok Kirim Kapal Induk Kedua untuk Latihan Militer, Buktikan Agresi Xi Jinping Bukan Gertak Sambal

Pengendalian pantai timur Djibouti akan memungkinkan kekuatan besar mana pun berpotensi mengontrol akses ke Terusan Suez, rute pengiriman yang penting.

Profesor Gerald Horne, dari University of Houston, mengatakan kepada The Sun Online: "Tentu saja, tanda-tanda konflik yang akan datang antara China dan AS mengkhawatirkan, terutama seperti yang dikemukakan dalam novel baru-baru ini oleh mantan pemimpin NATO, James Stavridis.

"Karena Djibouti berisi pangkalan China dan AS (dan lainnya), kemungkinan besar itu adalah titik nyala."

Namun, ambisi militer China tidak terbatas pada negara kecil Afrika timur ini.

Baca Juga: Laut China Selatan Bakal Ditinggalkan? China Kini Beralih Pepet Negara-negara di Afrika Demi Kuasai Samudra Atlantik, Apa Tujuannya?

Jenderal AS Stephen Townsend memperingatkan bahwa Beijing sekarang berupaya memperluas kehadiran militernya ke pantai Atlantik Afrika.

Dalam wawancara dengan Associated Press pada hari Kamis, dia mengatakan bahwa China ingin mendirikan pelabuhan angkatan laut besar yang mampu menampung kapal selam atau kapal induk di pantai barat Afrika.

Jenderal AS itu mengklaim bahwa pemerintah China telah mendekati negara-negara yang membentang dari Mauritania hingga selatan Namibia tentang rencananya untuk membangun pangkalan angkatan laut baru.

Dia menjelaskan: "Mereka mencari tempat di mana mereka dapat mempersenjatai kembali dan memperbaiki kapal perang.

Baca Juga: Bermasalahdi Laut China Selatan, China dan Indonesia Kepergok Latihan Bersama di Perairan Jakarta, Kok Bisa?

"Itu menjadi berguna secara militer dalam konflik.

"Mereka masih jauh untuk menetapkannya di Djibouti.

"Sekarang mereka mengalihkan pandangan mereka ke pantai Atlantik dan ingin mendapatkan pangkalan seperti itu di sana."

Beijing memiliki kepentingan ekonomi yang besar di pantai barat Afrika, termasuk perikanan dan minyak.

Baca Juga: Blokir Ruang Gerak Filipina di Laut China Selatan, Tiongkok Bak Tak Ada Takutnya, Disebut Sengaja Kirim Tantangan ke Manila Lewat Radio

Henry Tugendhat, seorang analis kebijakan senior di Institut Perdamaian Amerika Serikat, mengatakan kepada Voanews.com bahwa keinginan China untuk mendapatkan akses laut di pantai Atlantik Afrika dapat lebih didorong oleh pertimbangan ekonomi daripada militer.

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : intisarionline.com

Baca Lainnya