Ki Hajar Dewantara, Sosok di Balik Tercetusnya Hardiknas, si Anak Orang Kaya yang Berani Melawan Belanda Demi Perjuangkan Pendidikan Pribumi

Minggu, 02 Mei 2021 | 14:27
Uncredited, Public domain, via Wikimedia Commons/Tribunnews

Ki Hajar Dewantara

Sosok.ID - Bisa dibilang, peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Indonesia tak lepas dari sosok Ki Hajar Dewantara.

Tak banyak yang tahu, Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas tiap tanggal 2 Mei tercetus untuk menghormati perjuangan Ki Hajar Dewantara.

Perjuangan Ki Hajar Dewantara atas pendidikan untuk pribumi di era kolonialisme menginspirasi adanya Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas.

Dilansir Sosok.ID dari laman LPMP Riau, Minggu (2/4/2021) tanggal 2 Mei sendiri adalah hari lahir Ki Hajar Dewantara.

Baca Juga: Agar Tahu Apa Itu Pendidikan, Anies Baswedan Minta Para Guru Baca Tulisan Pikiran Ki Hajar Dewantara

Diketahui, Ki Hajar Dewantara lahir pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta dengan nama asli R.M. Suwardi Suryadiningrat.

Ki Hajar Dewantara tercatat mengenyam pendidikan di STOVIA lalu tak bisa menyelesaikannya karena sakit.

Dikutip Sosok.ID dari Kompas.com, Minggu (2/5/2021) Ki Hajar Dewantara kemudian bekerja sebagai wartawan di beberapa media surat kabar.

Terlahir di keluarga ningrat pada kolonialisme Belanda, Ki Hajar Dewantara sungguh beruntung bisa mengenyam pendidikan dengan baik.

Baca Juga: Heboh Dikabar Bakal Duduk di Pelaminan dengan Sosok Pria Mentereng, Ayu Ting Ting Rapat Tutup Mulut: Saya Juga Kepengin Bahagia

Pasalnya, di masa itu kebijakan pemerintah Hindia Belanda hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang mengenyam pendidikan.

Sementara anak-anak pribumi yang kelas ekonominya rendah dianggap tak pantas untuk bersekolah.

Ketimpangan sosial inilah yang membuat Ki Hajar Dewantara bergerak.

Meski ia terlahir dari keluarga kaya raya, Ki Hajar Dewantara menginginkan adanya kesetaraan pendidikan untuk rakyat pribumi.

Baca Juga: Kisah Bob Freeberg, Pilot RI-002 Berkebangsaan Amerika yang Mati di Tangan Belanda karena Mengabdi untuk Kemerdekaan Indonesia

Ki Hajar Dewantara secara aktif dan berani melayangkan kritik terhadap kebijakan pemerintahan kolonial.

Kritiknya terhadap pemerintah kolonial ini membuat Ki Hajar Dewantara diasingkan ke Belanda bersama Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoeseomo.

Mengutip pemberitaan Kompas.com, saat kembali ke Indonesia, Ki Hajar Dewantara kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan, Perguruan Nasional Taman Siswa.

Dari sinilah cikal bakal semboyan yang begitu diingat masyarakata, Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani diterapkan.

Baca Juga: Sejarah Gelap di Balik Tradisi Panjat Pinang HUT RI, Sempat Jadi Lelucon Belanda Melihat Kebodohan Pribumi Berebut Sembako

Ki Hajar Dewantara tanpa henti terus memperjuangkan pendidikan hingga akhir hayatnya.

Perjuangannya yang seolah tanpa henti inilah yang menginspirasi tercetusnya Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas tiap tanggal 2 Mei.

Tercetusnya peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas ini dimaksudkan untuk menghormati Ki Hajar Dewantara sebagai pahlawan nasional dan Bapak Pendidikan Nasional di Indonesia.

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Kompas.com, LPMP RIAU

Baca Lainnya