Yuan Class, Kapal Selam Murah Meriah Berteknologi AIP yang Lebih Canggih dari KRI Nanggala-402

Kamis, 29 April 2021 | 19:27
The Diplomat

Yuan-class tipe 039A buatan China

Sosok.ID -Mengenal kapal selam Yuan-class tipe 039A buatan China yang telah dilengkapi AIP.

KRI Nanggala-402 merupakan bermotor diesel-listrik (SSK) tipe U-290 buatan Jerman.

Sementara Yuan-class juga merupakan kapal serang bermotor diesel-listrik (SSK) tipe 039A buatan China.

Yuan-class tipe 039A (juga disebut tipe041) melakukan debut publik pertama mereka pada tahun 2006.

Kapal tersebut menggantikan kapal selam bertenaga konvensional Type 039 Song-class.

Kapal selam Yuan-class pernah dikirim ke Samudra Hindia pada Juni 2017 dalam patroli "anti-pembajakan".

Baca Juga: Andai KRI Nanggala 402 Dilengkapi AIP, Para Awak Kapal Bisa Bertahan Lebih Lama Saat Menyelam

Dikutip Sosok.ID dari The Diplomat, Yuan-class digadang-gadang menjadi salah satu sub kelas paling tenang yang saat ini dimiliki Angkatan Laut China (PLAN).

Meskipun SSK China tetap lebih berisik dan lebih mudah dideteksi jika dibandingkan dengan SSK angkatan laut negara-negara Barat.

Ada empat jenis Yuan-class berbeda, semuanya sangat dipengaruhi oleh desain kapal selam Rusia, sebagaimana telah diidentifikasi oleh analis angkatan laut.

Yuan-class diperkirakan akan dilengkapi dengan dengan mesin diesel buatan Jerman - 396 SE84 seri - dirancang dan diproduksi oleh MTU Friedrichshafen.

Dilengkapi dengan Air-Independent Propulsion (AIP) buatan Kockums Stirling Swedia.

Melansir dariSciencedirect.com, teknologi ini memungkinkan kapal selam mampu merubah karbondioksida di dalam deck kapal menjadi oksigen.

Baca Juga: Bak Berkaca dari Insiden KRI Nanggala 402, Indonesia Ditawari Bantuan Alat Canggih hingga Kerja Sama Militer dari Rusia, Sempat Singgung Pengadaan Alutsista

Teknologi AIP juga memungkinkan kapal selam bertempur dan bersmebunyi lebih lama di dalam air.

Dalam laporan dari hasil penelitian tersebut, banyak kapal selam yang beroperasi sekarang ini memang hanya membawa sedikit persediaan oksigen bagi awak kapalnya.

Hal itu dikarenakan tempat penyimpanan yang tidak memadahi untuk membawa tabung menyimpan oksigen dengan skala besar.

Kapal tipe 039A dilaporkan dilengkapi dengan teknologi AIP asli.

Baca Juga: Penyesalan Vladimir Putin Tak Bisa Bantu Pencarian KRI Nanggala-402, Rusia Tawarkan Bantuan Lain, Dari Pengadaan Kapal Selam Baru Hingga Pertukaran Tentara: Untuk Strategi Pertahanan

Dilengkapi dengan enam tabung torpedo 533 milimeter, kapal selam tersebut dilaporkan dapat meluncurkan rudal jelajah anti-kapal YJ-2 (YJ-82), diluncurkan dalam kapsul apung, dan kombinasi homing pasif Yu-4 (SAET-50) dan Yu-3 (SET-65E) torpedo penggerak aktif / pasif.

Sayangnya tidak ada penjelasan mengenai sistem kontrol apa yang dipasang pada Yuan-class.

Ada juga spekulasi bahwa beberapa kapal kelas akan dilengkapi dengan sistem peluncuran vertikal untuk rudal jelajah anti-kapal yang lebih baru seperti YJ-18, rudal anti-kapal supersonik paling modern China yang dirancang khusus untuk mengalahkan Sistem Tempur Aegis.

YJ-18 diduga telah ditempatkan di kapal perang Angkatan Laut China.

China diperkirakan akan memasok Angkatan Laut Pakistan dengan 8 SSK Yuan-class yang dimodifikasi pada tahun 2028 dengan harga sekitar $4 hingga $5 miliar(sekitar Rp 57 triliun).

Baca Juga: Kapal Selam U-214 Calon Pengganti KRI Nanggala-402, Dilengkapi Fitur AIP Terintegrasi Penuh untuk Seluruh Operasi dan Misi Modern

Empat kapal pertama diharapkan dikirim pada akhir 2023; empat sisanya akan dirakit secara lokal di Karachi pada tahun 2028.

Dengan estimasi harga tersebut, diperkirakan satu unit Yuan-class seharga kurang lebih Rp 7 triliun.

Harga tersebut sedikit di bawah harga kapal selam KRI Nanggala-402, yang merupakan kapal selam serang bermotor diesel-listrik tipe U-209 buatan Jerman.

Melansir Kompas.com, harga dua unit kapal selam U-209 dan sistem pertahanan rudal yang menyertainya menghabiskan uang sebesar 920 juta Euro atau setara dengan Rp 16 triliun.

(*)

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : the diplomat

Baca Lainnya