Sosok.ID -Diminta polisi membuktikan kebenaran isu babi ngepet, warga Depok yang ngaku menangkap binatang jelmaan itu tak berkutik.
Disebut-sebut jika akan disembelih, babi ngepet akan berubah menjadi manusia.
Memang tak berubah menjadi manusia, namun warga menyebut babi tersebut menusut saat disembelih.
Namun, polisi yang tak percaya pun membongkar makam babi ngepet.
Hingga 24 jam berlalu babi ngepet yang sudah disembelih itu pun tak kunjung menjelma jadi manusia.
"Pak Hamdani. Sampai saat ini bapak masih percaya kalu itu babi ngepet?" cecar anggota Polsek Sawangan, kepada Ketua RW Kelurahan Bedahan, dikutip Sosok.ID dari Tribun Bogor.
"Kalau menurut pribadi saya, saya salah. Saya yakin itu babi (ngepet). Karena sudah merasa banyak keluarga saya yang kehilangan uang," jawab Ketua RW.
Jawaban Ketua RW itu pun diskakmat polisi.
"Lah, kalau bapak percaya kalau itu babi ngepet karena duit bapak hilang, kan belum tentu si babi yang ngambil? Kenapa babi mesti dipersalahkan?" tanya balik polisi.
"Kan tadi kita sudah bongkar sama-sama makanya. Ternyata itu masih jadi babi," ujar polisi.
"Sebenarnya kurang yakin sih itu babi ngepet," jawab Ketua RW gelagapan.
Selain Ketua RW, kedelapan orang yang ngaku menangkap babi ngepet itu juga diinterogasi polisi.
Namun saat diinterogasi polisi, warga Depok ini pun tak bisa membuktikan bahwa babi ngepet yang dtngkap dan dibunuh itu adalah jelmaan manusia.
Polisi pun kembali menegaskan kepada warga bahwa babi tersebut asli dan bukan jelmaan.
"Jadi inilah babi yang dipersalahkan, Ini adalah suatu fitnah terhadap babi," pungkas polisi.
"Iya, maaf sudah fitnah babi," timpal warga.
Faktanya babi sengaja dibeli
Terungkap fakta baru isu soal kabar babi ngepet bahwa memang babi tersebut sengaja dibeli.
Bahkan, sosok pemilik babi tersebut pun sudah terungkap.
Kapolres Metro Depok Kombes Imran Edwin Siregar mengatakan, kabar penangkapan babi ngepet di Bedahan, Sawangan, Depok pada beberapa hari lalu kini telah dipastikan sebagai rekayasa.
"Semuanya yang sudah viral tiga hari sebelumnya adalah hoaks, itu berita bohong," kata Kombes Imran Edwin Siregar, Kamis (29/4/2021).
Saat ini, pria berinisial AI merupakan pemilik babi tersebut sudah diamankan oleh polisi.
Imran menjelaskan, rekayasa dimulai ketika di permukiman itu, beberapa warga mengeluh uangnya hilang Rp 1 juta-Rp 2 juta.
Tersangka AI kemudian memesan secara online seekor babi dari pencinta binatang yang dibeli harganya Rp 900.000, dengan ongkos kirim Rp 200.000.
"Tujuan mereka adalah supaya lebih terkenal di kampungnya, karena ini merupakan salah satu tokohlah sebenarnya, tapi disebut tokoh juga tidak terlalu terkenal, jadi supaya dia dianggap saja," ungkap Imran.
AI lalu bekerja sama merekayasa penangkapan babi itu dengan delapan temannya. Cerita-cerita soal penangkapan babi secara telanjang bulat juga bohong.
"Seolah-olah mengarang cerita, ada tiga orang, satu orang turun tanpa menapakkan kaki, kemudian keduanya pergi naik motor, tiba-tiba satu setengah jam berubah jadi babi, padahal itu tidak benar. Sudah direncanakan," jelas Imran.
Polisi menjerat AI dengan Pasal 10 ayat 1 atau 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946. AI terancam kurungan 10 tahun penjara. Sementara itu, delapan rekan AI saat ini masih diproses polisi.