Miris, Penjaga Hutan dari Suku Baduy Menangis Minta Tolong Saat Lihat Hutan Sakral Dirusak Penambang Emas, Anggota DPR RI Bereaksi: Saya Jujur Malu

Jumat, 23 April 2021 | 14:03
Kolase Instagram/Kompas

Miris, Penjaga Hutan dari Suku Baduy Menangis Minta Tolong Saat Lihat Hutan Sakral Dirusak Penambang Emas, Anggota DPR RI Bereaksi: Saya Jujur Malu

Sosok.ID - Sebuah video viral memperlihatkan warga suku Baduy menangis tersedu melihat hutan sakral dihancurkan untuk jadi tambang emas.

Bahkan video tersebut membuat seorang anggota DPR RI marah besar dan merasa malu.

Tak sampai di situ, ia pun langsung meminta semua pihak bertindak untuk segera menghentikan pengerusakan tersebut.

Warga Baduy yang tinggal di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menangis saat mengetahui hutannya dirusak oleh pelaku penambang emas liar.

Baca Juga: Ogah Nambah Bercinta di Hutan, Bocah 15 Tahun Bunuh Pacar Lelakinya yang Memaksa 2x Berhubungan Badan padahal Sedang Cari Kayu Bakar

Melalui potongan video, seorang warga Baduy meminta tolong ke pemerintah untuk ikut serta menjaga hutan titipan yang disakralkan oleh masyarakat adat suku Baduy.

Potongan video tersebut viral di media sosial, satu di antaranya diunggah oleh akun @inforangkasbitung.

Dalam potongan video berdurasi satu menit tersebut, seorang warga Baduy yang mengenakan pakaian hitam dengan lilitan kepala berwarna putih menyampaikan keluh kesah soal hutan sakralnya yang dirusak.

"Kami mohon ke pemerintah, kami diamanatkan oleh leluhur supaya gunung jangan dihancurkan, lembah jangan dirusak, adat jangan diubah."

Baca Juga: Kalang Kabut Terekam Tenteng Senjata, 4 Orang Diduga KKB Papua Ngacir Kabur Masuk Hutan saat Lihat Drone TNI,Videonya Viral di Medsos

"Tapi sekarang terbukti Gunung Liman yang dirusak, minta tolong ke pemerintah," kata seorang warga Baduy dalam potongan video tersebut menggunakan bahasa lokal setempat.

Potongan video menyertakan sumber dari Jaro Cibarani.

Kepala Desa Cibarani, Dulhani. Dia membenarkan perihal video tersebut.

"Betul, itu Gunung Liman yang dirusak, hutan titipan yang disakralkan, memang masuknya ke Wewengkon Adat Cibarani, beliau merasa bertanggung jawab karena amanat leluhurnya untuk menjaga hutan tersebut," kata Dulhani kepada melalui sambungan telepon, Kamis (22/4/2021).

Baca Juga: Lanjutan Kisah Mobil Mendadak Berada di Tengah Hutan Majalengka, Sopir Dengar Teriakan Minta Tolong, Terkuak Terjebak di Lokasi Pembuangan Mayat Tahun 80-an

Aya Pulung menangis, ditugaskan jaga Gunung Liman

Dulhani mengatakan, pria dalam video tersebut adalah Ayah Pulung yang merupakan warga Baduy Dalam.

Pulung merupakan cucu dari leluhur Baduy yang ditugaskan untuk menjaga Gunung Liman.

Gunung Liman disakralkan oleh warga Baduy karena menjadi hulu sejumlah sungai penting di Kabupaten Lebak, seperti Ciujung, Ciliman, Cibarani, dan Cibaso.

Secara turun-temurun, kata Dulhani, warga Baduy menjaga hutan Gunung Liman supaya tidak rusak.

Baca Juga: Bak Film Horor, Pengemudi dan Penumpang Mobil Ini Tak Sadar Tiba-tiba Berada di Tengah Hutan Jam 3 Malam, Begini Proses Evakuasinya!

Namun, kini hutan tersebut dirusak oleh penambang emas liar.

"Mereka sangat sedih, menangis melihat hutan sakralnya gundul dirusak gurandil," kata Dulhani.

2 hektar hutan dirusak penambang emas liar

Total luas hutan yang rusak, kata Dulhani, sekitar 2 hektar dan sudah berlangsung berbulan-bulan.

Pelakunya diduga sejumlah orang yang berasal dari luar Desa Cibarani. Saat ini dirinya sudah melaporkan aksi perusakan hutan tersebut ke pihak kepolisian.

Baca Juga: Dikira Jalan Raya, Avanza 7 Penumpang Mendadak Ada di Tengah Hutan Majalengka pada Jumat Malam, Ini Kisahnya!

(Dok. Jaro Dulhani)
(Dok. Jaro Dulhani)

Warga Baduy menangis dan minta tolong ke pemerintah lantaran hutan sakralnya dirusak penambang emas liar.

"Pokoknya ini, kami mohon pertolongan Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) kabupaten, provinsi, jangan kasih ruang, harus ditutup," kata Dulhani.

Dedi Mulyadi marah

Di tempat terpisah, Wakil Ketua Komisi IV DPR yang konsen pada isu lingkungan, Dedi Mulyadi, marah setelah mengetahui hutan sakral suku Baduy dirusak hingga membuat warga menangis.

Dedi menyebut perusakan itu sungguh memalukan.

"Malu kita sebagai orang beragama melakukan perusakan. Ditangisi orang Baduy," kata Dedi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (22/4/2021).

Baca Juga: Berjarak 3 Meter, Orang Ini Berduel dengan Harimau Sumatera Hanya Bersenjata Omelan, Begini Reaksi Raja Hutan Saat Dibentak!

Dedi mendesak pemerintah pusat melalui pemerintah dan aparat penegak hukum untuk menindak tegas penambangan emas ilegal di hutan sakral suku Baduy.

Dedi bahkan meminta agar besok pemerintah melakukan operasi penangkapan dan menutup areal yang digunakan penambangan ilegal atau gurandil tersebut.

"Besok segera ditindak. Jangan biarkan perusakan alam terus berlanjut," tegas Dedi.

Baca Juga: Bikin Merinding! Hilang 2 Hari di Tengah Hutan, Detik-detik Penyelamatan Mbah Lasimin Libatkan 4 Emak-emak Disebut dan Disembunyikan Makhluk Gaib

Lebih lanjut, Dedi mengaku malu kepada orang Baduy. Kata dia, orang Baduy tidak mengenyam pendidikan formal seperti warga lainnya di Indonesia.

"Namun, mereka jauh lebih beradab dibanding kita. Saya jujur malu sama orang Baduy, malu sama ucapan, malu sama sikap kita," tegas Dedi.

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya