Khianati NKRI, Sosok Berbahaya Ini Diburu Pasukan Khusus Setelah Kabur 3 Hari Dari Tugas TNI dan Pilih Gabung KKB: Melawan Negara Hukumannya Berat, Dia Sasaran Utama!

Sabtu, 17 April 2021 | 13:52
Kolase Facebook/Instagram

Khianati NKRI, Sosok Berbahaya Ini Diburu Pasukan Khusus Setelah Kabur 3 Hari Dari Tugas TNI dan Pilih Gabung KKB: Melawan Negara Hukumannya Berat, Dia Sasaran Utama!

Sosok.ID - Kabar mengejutkan datang dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

Salah seorang mantan anggota TNI yang kini telah kelana yudha (kabur dari tugas) diketahui membelot.

Sosok tersebut terakhir berpangkat Pratu saat masih menjadi anggota Tentara Nasional Indonesi (TNI) bernama Lucky Y Matuan (Lukius).

Berita pembelotan salah satu anggotanya tersebut dibenarkan oleh Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa.

Baca Juga: Sendirinya Indonesia, KKB Papua Sampaikan Pesan kepada Orang Indonesia di Area Perang Jika Enggan Mati Tertembak: Jangan Jadi Mata-mata TNI/Polri!

Pratu Lukius kini resmi dipecat dari kesatuan TNI karena dianggap kabur dari tugas negara.

Melansir dari Tribunnews.com, sosok Pratu Lukius diketahui cukup berbahaya lantaran telah mengenyam pendidikan militer.

Bahkan ia terakhir sempat menjadi personel Raider 400.

Hal itupun menimbulkan kemarahan bagi anggota kesatuannya yang kini sedang bertugas menumpas KKB Papua.

Baca Juga: Biadabnya KKB Papua Bakar 3 Sekolah hingga Minta Uang Tebusan Jika Ingin Jasad 2 Guru Dievakuasi, Bupati: Terpaksa Diberi karena Jenazah Mulai Membusuk

Kini sosok Pratu Lukius ini menjadi incaran utama pasukan gabungan di Puncak Jaya, Papua.

Bahkan secara khusus Suriastawa mengungkapkan anggotanya saat ini dikerahkan untuk mencari keberadaan Pratu Lukius.

Tak sampai di situ, pembelot tersebut bahkan bakal dijatuhi hukuman berat bila sudah ditemukan keberadaannya.

Bukan tanpa alasan, Suriastawa mengungkapkan bahwa mantan anak buahnya itu telah melakukan pelanggaran berat yakni melawan negara.

Baca Juga: Mau Cari ke mana Lagi, KKB Papua Terpojok, Tambang Emas Ilegal yang Jadi Sumber Dana Beli Amunisi Terlacak, Aparat Bakal Putuskan Kucuran Dana

Facebook

Lucky Matuan, mantan Prajurit TNI yang membelot jadi anggota KKB Papua.

Oleh karena itu ia menjadi sasaran utama dan harus dihukum seberat-beratnya.

"Dalam operasi (tugas) kalau dia tiga hari kabur maka dia dinggap tidak etik, dipecat," ujar Suriastawa, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (16/4/2021) melansir dari Kompas.com.

Diketahui Pratu Lukius kini telah bergabung dengan kelompok ekstremis OPM atau KKB Papua sebagai bukti pengkhianatan.

"Apalagi, dia membelot ke kelompok OPM, itu kan melawan negara, itu hukumannya berat, dia jadi sasaran utama itu," kata Suriastawa.

Baca Juga: KKB Papua Bakal Tamat! Kini Sumber Dananya Untuk Beli Senjata dan Amunisi Sudah Ketahuan, Bakal Segera Dilacak dan Dihentikan Aparat!

Meski belum menjawab secara pasti kabar pertama mengenai pengkhianatan Pratu Lukius, Suriastawa tak memungkiri kabar pembelotan anak buahnya tersebut.

"Sekarang kami sedang kembangkan informasi (keberadaan Pratu Lukius), tapi kami tidak tahu sejauh mana (keterlibatannya dalam aksi KKB), sekarang dia jadi sasaran prioritas," kata dia.

Diketahui kabar pembelotan Pratu Lukius diungkapkan oleh Asisten Operasi Kogabwilhan III Brigjen Suswatyo.

Baca Juga: Papua Membara, KKB dan Personel Paskhas TNI AU 2,5 Jam Adu Peluru Tewaskan 1 Pembelot, Begini Kejadiannya!

"Pratu Lukius dia kelana yuda (meninggalkan tugas) bergabung dengan KKB di Intan Jaya," ujar Suswatyo saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (16/4/2021) yang dikutip dari Kompas.com.

Pratu Lukius adalah personel Raider 400 yang berada di bawah naungan Kodam IV/Diponegoro yang sempat ditugaskan di Kabupaten Intan Jaya sejak Agustus 2020 hingga Maret 2021 kemarin.

Meski demikian, Pratu Lukius disebut tak membawa senjata milik TNI saat diketahui kabur dari tugas.

"Dia tidak bawa senjata," kata dia. (*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com, Antara, Tribunnews.com

Baca Lainnya