Sosok.ID - AL Filipina rupanya ingin segera mengamankan kedaulatannya.
Filipina secara berani mengirimkan armada perangnya ke perairan Asia Tenggara untuk melawan China.
Keadaan semakin panas lantaran ada kapal China berada di perairan sengketa.
China sendiri memarkir kapal perangnya di dekat Whitsun Reef.
Baca Juga: Rp 10 Juta, Rumah Ini Viral Dijual Pemiliknya Karena Tetangganya Sudah Pada 'Tidur' Semua
Manila sendiri sebelumnya telah meminta Beijing untuk menarik 183 perahu tersisa di sana.
Karena Filipina menilai itu adalah serangan bagi kedaulatannya.
Di gugusan karang tersebut Filipina mendapati sekitar 220 kapal nelayan China di sana.
Mendapati hal ini China menjelaskan jika ratusan kapal penangkap ikan mereka berlindung dari cuaca buruk di dekat terumbu karang tersebut.
Mengutip Channel News Asia, juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina tidak terima dengan alasan itu dan tetap melayarkan armadanya ke sana.
Sementara itu Presiden Rodrigo Duterte menyatakan keprihatinannya atas perselisihan diplomatik Filipina dan China yang telah meningkat beberapa pekan belakangan ini.
Hubungan Filipina-China telah menghangat di bawah Presiden Rodrigo Duterte, yang telah mengupayakan kerjasama ekonomi yang lebih besar dengan Beijing.
Duterte telah berulang kali mengatakan, konflik dengan China akan sia-sia dan Filipina akan kalah dan sangat menderita dalam prosesnya.
Pekan ini Duterte bertemu dengan Duta Besar China untuk Filipina dan menyatakan keprihatinan atas keberadaan kapal-kapal itu, juru bicara Kepresidenan Filipina Harry Roque mengatakan Kamis.
Tapi, Roque menegaskan, "tidak ada kontroversi nyata karena mereka (China) tidak bersikeras untuk tinggal di sana secara permanen".
Kini keadaan masih tegang dimnana kedua belah pihak masih kukuh mempertahankan posisinya di sana.(*)
Sumber : Kontan