Hanya Ada Kemungkinan Buruk Dalam Isu Jabatan Presiden 3 Periode, Mahfud MD Ungkap Perkataan Jokowi Soal Sosok yang Ingin Menjerumuskan, Menampar Muka, dan Cari Muka

Kamis, 18 Maret 2021 | 14:00
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG dan instagram @jokowi

Hanya Ada Kemungkinan Buruk Dalam Isu Jabatan Presiden 3 Periode, Mahfud MD Ungkap Perkataan Jokowi Soal Sosok yang Ingin Menjerumuskan, Menampar Muka, dan Cari Muka

Sosok.ID - Isu penambahan jabatan presiden dari yang maksimal hanya 2 periode menjadi tiga periode santer terdengar beberapa waktu ini.

Bahkan Presiden Joko Widodo sampai angkat bicara atas wacana yang cukup provokatif tersebut.

Dalam pernyataannya beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi sampai meminta masyarakat untuk tak membuat kegaduhan baru.

Menurutnya, saat ini pemerintah sedang fokus dalam penanganan pandemi virus corona atau covid-19.

Baca Juga: Bak Bumi Dan Langit, Nadya Arifta Harus Belajar Pada Selvi Ananda, Begini Gaya Menantu Presiden Jokowi Meski Sudah Jadi Istri Pejabat!

Oleh sebab itu, isu-isu yang bisa memcah belah seperti soal wacana presiden 3 periode pun menurutnya kurang tepat.

"Janganlah membuat kegaduhan baru. Kita saat ini tengah fokus pada penanganan pandemi," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (15/3/2021).

Bahkan apabila ada wacana demikian, Presiden Jokowi pun mengaku dengan tegas menolak jabatan RI 1 tersebut.

Sikap itupun menurutnya tak akan dirubah sampai kapan pun.

Baca Juga: Lainnya Protes Jabatan Presiden Tidak Dilanjut, Sosok Ini Justru Minta Jokowi Kembali Jadi RI Satu di Periode 3, Ini Alasannya!

"Saya tegaskan, saya tidak ada niat. Tidak ada juga berminat menjadi presiden tiga periode," ujar Jokowi.

Dirinya memastikan bakal mematuhi konstitusi atau Undang-Undang Dasar 1945 soal Kepala Negara dan masa jabatannya yang dibatasi hanya 2 periode.

"Itu yang harus kita jaga bersama-sama," kata dia.

Kabar soal jabatan 3 periode ini muncul kembali setelah salah satu pendiri Partai Ummat, Amien Rais menyebutkan ada skenario mengubah ketentuan dalam UUD 1945.

Baca Juga: Jabatan Moeldoko Bakal Digantikan Mantan Kapolri? Kursi Kepala Staf Presiden Disebut Bakal Segera Bergeser Bekas Rekan Tito Karnavian!

Skenario tersebut soal masa jabatan presiden dari 2 periode menjadi 3 periode.

Ia menambahkan bahwa rencana merubah ketentuan ini akan dilakukan dengan menggelar Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Hal itu dilakukan gina untuk mengubah atau mengamandemen UUD 1945.

"Jadi, mereka akan mengambil langkah pertama meminta sidang istimewa MPR yang mungkin 1-2 pasal yang katanya perlu diperbaiki, yang mana saya juga tidak tahu," kata Amien dalam tayangan Kompas TV, dikutip Senin (15/3/2021).

Baca Juga: Respon Pak Jokowi Setelah 'Dilabrak' Lewat DM oleh Kakak Felicia Tissue gegara Kaesang Pangarep Tinggalkan Adiknya

Menurut Amien, skenario ini muncul karena ada opini publik yang menunjukkan ke arah mana pemerintahan Presiden Jokowi melihat masa depannya.

Setali tiga uang, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI, Mahfud MD teringat dengan perkataan Presiden soal jabatan kepala negara beberapa tahun lalu.

Dalam unggahannya di akun Twitter pribadi, @mohmahfudmd, Senin (!5/3/2021) Presiden Jokowi menurut Mahfud pernah mengungkapkan hanya da tiga sosok yang hadir dalam naiknya wacana jabatan presiden 3 periode.

Baca Juga: Tak Cukup Dituduh Selingkuh, Kaesang Juga Diduga Rebut Nadya dari Seseorang: Kakakku Ditikung Anak Presiden

Sosok yang mendorong wacana tersebut digambarkan oleh Mahfud MD sebagai seorang yang ingin menjerumuskan Presiden Jokowi.

Sosok yang ingin menampar muka Presiden Jokowi dan sosok yang hanya ingin cari muka saja.

Namun selain itu, Mahfud MD menambahkan sejak ungkapan ini yang dilontarkan oleh Presiden Jokowi pada 2 Desember 2019 lalu sampai detik ini, masih tetap dengan pendirian yang sama.

Yakni menolak adanya amandemen dan tetap konsisten membatasi Jabatan presiden 2 periode.

"Presiden Jokowi tak setuju adanya amandemen lg. Bahkan pd 2/12/2019 mengatakan bhw kalau ada yg mendorongnya menjadi Presiden lagi maka ada 3 kemungkinan: 1. Ingin menjerumuskan; 2. Ingin menampar muka; 3. Ingin mencari muka. Kita konsisten saja, batasi jabatan Presiden 2 priode."

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com, Kompas TV, YouTube, Twitter

Baca Lainnya