Belum Juga Full Operasional, AU Amerika Sudah Tak Puas dengan Performa F-35

Rabu, 24 Februari 2021 | 22:00
Petty Officer 3 Vance Hard

Belum Juga Full Operasional, AU Amerika Sudah Tak Puas dengan Performa F-35

Sosok.ID - Angkatan udara Amerika Serikat (AS) rupanya sedang galau.

Jet tempur siluman mereka, F-35 dianggap tak mumpuni sebagai penempur garis depan.

USAF menginginkan hadirnya kembali fighter F-15EX yang akan mengisi celah fighter garis depan AS.

Pejabat tinggi Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) baru-baru mengakui rencananya untuk membangun jet tempur baru sebagai pengganti jet siluman F-35 yang dianggap memiliki sejumlah masalah.

Baca Juga: Lindungi Harta Peninggalan Suami Pertamanya dari Berondongnya, Pabrik Uang Mendiang Suami Jennifer Jill Malah Dikabarkan Gulung Tikar

Dilansir dariForbes, Kepala Staf Angkatan Udara Jenderal Charles Brown Jr. mengatakan bahwa F-35 yang disiapkan selama 20 tahun terlalu mahal dan tidak efisien setelah pengembangnya, Lockheed Martin, melengkapinya dengan semakin banyak teknologi baru.

"Ya, kami bicara tentang F-35. Pesawat tempur siluman seberat 25 ton itu telah menjadi masalah. Dan sekarang Amerika membutuhkan pesawat tempur baru untuk mengatasi masalah F-35 itu," ungkapnya.
Dengan harga sekitar US$ 100 juta per unit termasuk mesinnya, F-35 tergolong pesawat yang mahal. Meskipun memiliki kemampuan siluman dan memiliki teknologi canggih, F-35 memerlukan biaya perawatan yang sangat tinggi.

Dalam wawancaranya denganForbeshari Rabu (17/2) lalu, Brown menyamakan F-35 dengan Ferrari, produk mahal yang jarang dipakai namun memerlukan biaya perawatan tinggi.

Baca Juga: Ngeluh Sakit Kepala, Bocah Kecanduan Game Online di Subang Alami Kondisi Mengerikan, Berlanjut Tak Bisa Bergerak, Nyawanya Tak Tertolong

"Anda tidak boleh mengemudikan Ferrari ke kantor setiap hari, Anda hanya mengendarainya pada hari Minggu. F-35 adalah petarung kelas atas, kami ingin memastikan bahwa kami tidak menggunakan semuanya untuk pertarungan kelas bawah," ungkap Brown.

Pada awalnya F-35 diproduksi untuk menggantikan F-16 yang dirasa sudah ketinggalan zaman sebagai pesawat tempur harian yang bisa diterjunkan di misi-misi sederhana seperti penyergapan dan pengawalan.

Namun pada kenyataannya, F-35 dianggap gagal memenuhi ekspektasi di lapangan meskipun pesawat ini diminati banyak negara dan bisa menguntungkan AS.

Dalam proses pengadaannya, Lockheed dianggap telah gagal menyediakan F-35 sesuai pesanan. Lima belas tahun setelah penerbangan pertama F-35, Angkatan Udara hanya memiliki 250 unit F-35. Angkatan Udara ASmenginginkan hampir 1.800 F-35 untuk menggantikan F-16 dan A-10 yang sudah menua dan merupakan jet tempur kelas bawah.

Baca Juga: Di Samping Syahrini Sikapnya Secepat Kilat Berubah 180 Derajat, Tabiat Asli Reino Barack di Luar Kamera Pasca Nikah Dikuliti Sosok Ini: Aku Juga Kaget

Melihat hal tersebut, bukan tidak mungkin bahwa Angkatan Udara AS ke depannya akan membatalkan program pengadaan F-35. Kasus serupa pernah terjadi dalam pengadaan F-22 yang disetop setelah Lockheed hanya berhasil menyelesaikan 195 unit.

Lockheed dinilai terlalu banyak menambahkan fitur pada F-35 yang menyebabkan pembengkakan biaya. Kenaikan biaya berujung pada penundaan produksi yang cukup lama.
Dalam masa penundaan, Lockheed justru menghabiskan waktu untuk mengembangkan fitur serta desain tambahan. Penambahan tersebut menambah lebih banyak biaya yang berujung penundaan.

Padahal F-35 sangat dibutuhkan oleh negara lain demi membendung ambisi China dan Rusia.(*)

Sumber : Kontan

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : kontan

Baca Lainnya