Sosok.ID -Jennifer Jill menjamin suami berondongnya, yakni Ajun Perwira, tak bisa menyentuh harta peninggalan suami pertamanya.
Kini tengah tersandung kasus narkoba, Jennifer Jill dikenal sebagai pengusaha yang kaya raya.
Tak heran jika istri Ajun Perwira itu juga dikenal memiliki gaya hidup glamor.
Segunung warisan ditinggalkan oleh mendiang suami pertamanya.
Hal itu sempat disinggung oleh pengacara Hotman Paris pada (04/07/2019) dalam acaranya.
Namun malah beredar kabar perusahaan milik mendiang suaminya sudah bangkrut.
Melansir gridpop.id, "Tadi Jennifer mengatakan, dia (Jennifer) ditinggalkan almarhum suaminya harta nggak habis sepuluh turunan," ujar Hotman Paris.
"Dia (Jennifer) merasa pintar karena dia melindungi hartanya dengan perjanjian pisah harta dengan suaminya yang brondong ini, sekarang suami ya oke," ujar Hotman Paris.
Maxwell Armand dikenal sebagai pemimpin beberapa perusahaan besar di Indonesia, sebagian besar usahanya bergerak di bidang otomotif.
Karirnya di bidang otomotif membawanya juga untuk terjun dalam urusan dunia balap Indonesia.
Maxwell Armand rupanya juga menjalankan usaha di bidang batu bara bahkan pesawat."Dia ada batu bara, pesawat, yang cateran ya," tambahnya.
Selain itu, Maxwell Armand juga banyak bekerja sama dalam bisnis tambang. Bisnis itu kini mulai dikelola anak-anaknya.
Sayangnya melansir FotoKita.ID, PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk dinyatakan bangkrut hingga harus ditendang dari Bursa Efek Indonesia pada awal tahun 2020 lalu.
Ketika itu, dalam keterbukaan informasi yang disampaikan manajemen perusahaan, kinerja keuangan 2018 justru “terjun bebas” dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Dalam keterbukaan informasi pada Selasa (11/02/2020), Borneo Lumbung Energi mencatatkan kerugian sebesar US$ 46,59 juta pada 2018, turun drastis dari perolehan laba bersih sebesar US$ 34,32 juta pada 2017.
Kinerja nan tak moncer ini juga yang jadi pertimbangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (20/1) resmi menghapus pencatatan sham PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (BORN).
Perusahaan tambang terintegrasi itu dinyatakan delisting per Jumat (17/01) atau emiten pertama yang dihapus pencatatannya dari bursa pada tahun ini. (GridStar/Yulia)