Sosok.ID- Giring Ganesha atau Giring "Nidji" dan Sigit Purnomo Said alias Pasha "Ungu" terlibat adu argumen mengenai penanganan banjir di ibu kota Indonesia.
Giring dan Pasha yang kini terjun ke politik saling mengemukakan opininya mengenai banjir di Jakarta.
Keduanya memiliki opini yang bertolak belakang, di mana Giring mengkritik Anies Baswedan, sementara Pasha membantah kritikan Giring.
Seperti diketahui, banjir kembali menggenangi sejumlah wilayah di Jakarta pada Sabtu (20/2/2021) lalu.
Dikutip dariKompas.com, setidaknya 200 RT di Jakarta tergenang banjir pada akhir pekan kemarin.
Melihat banjir kembali datang, Giring Ganesha melontarkan kritik kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Kritikan Giring itu lalu dibalas oleh Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu yang merupakan rekan sesama musisi yangkini terjun ke dunia politik.
Pasha cenderung membela Anies Baswedan yang oleh Giring dikritik tak mampu mengelola Jakarta dengan baik.
MelansirTribunnewsBogor.com, Giring tak tinggal diam ketika kritik tajamnya untuk Anies Baswedan dibalas oleh Pasha.
Giring menekankan pada Pasha bahwaia dan PSI berhak untuk mengkritik Anies dan Pemprov DKI Jakarta.
Perseteruan dua musisi yang kini menjadi politisi ini berawal dari kritik Giring soal penanganan banjir di Jakarta.
Giring berpendapat bahwa Anies tak mampu untuk menangani banjir di Jakarta. Iajuga menyebut Anies hanya bisa menyalahkan kondisi alam saat banjir di Jakarta.
Menurut Giring, Anies juga tak memiliki rencana strategis untuk menangani banjir di Jakarta.
Menjawab kritikan Giring, Pasha cenderung membela Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Bahkan Pasha juga mempertanyakan kapasitas Giring dalam mengkritik Anies.
Giring mengatakan bahwa PSI sangat memiliki hak untuk mengkritik Anies. Pasalnya di DKI sendiri PSI memiliki 8 kursi.
Baca Juga: Istri Giring eks Vokalis Nidji Sudah Halu Jadi Ibu Negara dan Dikawal Paspampres: Saya Siap Haha
"Terimakasih kasih saudaraku dan seniorku Pasha. Ini tentu bukan kritik sembarangan. Kami punya 8 kursi di DKI yang mengawal kerja Gubernur.
Kami rutin bertemu dan membahas masalah-masalah DKI terkait anggaran kemacetan, sampah dan tentu saja banjir.
Apa yang saya tuliskan itu fakta yang terjadi di DKI.
Sebagai partai yang memiliki perwakilan di DKI, tak berlebihan jika saya katakan bahwa PSI berhak untuk menyuarakan suara warga DKI Jakarta dan konstituen kita. Salam solidaritas,"balas Giring.
Giring juga mendapat dukungan dari Tsamara Amany.
"Siappp bro ketum! Kita mesti evaluasi kinerja Pak Gub,"tulis Tsamara.
Sebelumnya, Giring mengatakan saat banjir di Jakarta beberapa hari lalu, status pintu air di Bogor dan Depok justru normal.
"Mas Gubernur @aniesbaswedan jangan cuma melempar kesalahan pada curah hujan dan banjir kiriman. Pada banjir kemarin, status pintu air di Bogor dan Depok normal.
Artinya banjir terjadi karena Mas Gubernur Anies tidak punya rencana dan cara yang jelas untuk mengatasinya," kata Giring melalui akun Instagram yang terverifikasi.
Giring berpendapat selama 3 tahun ini Anies tak serius menangani permasalahan banjir di Jakarta.
"Selama tiga tahun terakhir Mas Anies tidak pernah serius mengatasi banjir selain itu Mas Anies terbukti tidak punya kapabilitas mengelola Jakarta.
Naturalisasi sungai yang selalu digembar-gemborkan Mas Anies terbukti cuma konsep di atas kertas, tidak dikerjakan di lapangan, sementara normalisasi sungai dihapuskan," tulis Giring.
Pun ketika memasuki musim hujan, kata Giring, Anies juga tak melakukan pengerukan sungai.
"Selain itu, menjelang musim hujan, tidak terlihat ada upaya untuk mengeruk sungai, membersihkan saluran air, dan mengecek pompa.
Ketika tindakan-tindakan itu tidak dilakukan, mustahil Jakarta bebas dari banjir. Padahal anggaran DKI Jakarta lebih dari cukup untuk membiayai itu semua," kata Giring.
Giring menyebut anggaran DKI Jakarta digunakan untuk program lain.
"Anggaran Jakarta diboroskan untuk hal-hal tak perlu. Lihat saja, untuk pembayaran uang muka Formula E, mempercantik JPO, atau mengecat genting-genting rumah warga.
Dari sini, Gubernur Anies terlihat tidak mampu menyusun prioritas. Kebutuhan mendesak dinomorduakan, hal-hal bersifat kosmetik justru didahulukan," kata Giring.
Pasha pun menanggapi kritik Giring terhadap Anies Baswedan.
Pasha menyoal pendapat Giring terhadap kapabilitas Anies dalam menangani banjir di Jakarta.
"Judgement bro ketum terkait kapabilitas pa gub @aniesbaswedan yang bro anggap tidak mampu mengelola Jakarta saya kira terlalu naif dan kerdil..mengelola Jakarta tidak semudah bro mengkritik di medsos," kata Pasha.
Pasha mengatakan Pemprov DKI perlu memberika ekstra perhatian untuk mengatasi banjir di Jakarta.
"Bahwa Pemda DKI Jakarta perlu memberikan ekstra perhatian khusus terkait program penanganan banjir berikut how to solve the problem kita sepakat, bahkan bila perlu ada tim satgas banjir yg dibentuk dalam mengantisipasi kejadian banjir yang terus berulang hampir setiap tahunnya," kata Pasha.
Menurut Pasha, selama ini pemerintah bekerja sesuai dengan prinsip kebutuhan.
"Pemerintah bekerja berdasarkan prinsip kebutuhan yang di laksanakan by sistem,by regulasi dan anggaran yang sudah di poskan di setiap opd2 terkait." kata Pasha.
Pasha menyarankan agar anggota DPRD DKI Jakarta kembali membuka blue print di zaman Belanda.
"Saran bagi saudara2ku yang duduk diDPRD DKI Jakarta termasuk kader partai #PAN yang duduk di parlemen DKI untuk buka kembali blue print perencanaan pembangunan ibukota Jkt sejak zaman Belanda yang mana saya yakin semuanya sudah tertuang didalamnya termasuk jawaban persoalan bagaimana agar Jakarta tidak 'lagi' banjir,"kata Pasha.
Pasha menekankan kata kapabilitas yang diutarakan Giring untuk Anies menjadi bias.
"Kata kapabilitas yg bro sampaikan ini sangat 'bias' dan tidak tepat sebab persoalan Jakarta tidak hanya banjir.
Hari ini ada pandemi,ada persoalan kemiskinan baru dampak dari pandemi ada persoalan pemulihan ekonomi ada persoalan pembangunan juga pembenahan serta dekorasi kota yang jg tidak bisa ditinggalkalkan begitu saja. Semua harus diselesaikan setidaknya secara linier/paralel," kata Pasha.
Pasha tak setuju bila kapabilitas Anies dalam menangani banjir disamaratakan dengan kinerjanya yang lain.
"Kalau kemudian persoalan banjir melahirkan pendapat terkait kapabilitas secara menyeluruh saya pribadi tidak sepakat. Selaku pemimpin partai di Republik ini sejatinya saudaraku giring harus lebih bijak melihat situasi bangsa kita yang sedang 'sakit' & 'sulit'.
Setidaknya narasi yang dibangun harusnya menenangkan tidak 'meresahkan' apalagi sampai ke persoalan penilaian ketidakmampuan seseorang. Bukankah bro giring pun tidak dalam kapasitas menilai seperti itu?Apakah bro giring sudah pernah teruji mengelola sebuah kota/daerah atau bahkan kelurahan?
Mohon maaf kalau saya keliru berpendapat bro ketum. Salam millenial! Hidup PSI! Salam hormat saya -pasha- ketua DPP PAN," tulis Pasha ke Giring soal kritik penanganan banjir di Jakarta oleh Anies.
(GridHot/Candra)