Mengejutkan! Sejak Dilantik Bupati Intan Jaya dan Anak Buahnya Tak Bisa Bekerja Gegara KKB Papua, Bahkan Bakal Dieksekusi Jika Tak Diberi Uang Tebusan

Selasa, 09 Februari 2021 | 12:52
FB TPNPB

(ilustrasi) Mengejutkan! Sejak Dilantik Bupati Intan Jaya dan Anak Buahnya Tak Bisa Bekerja Gegara KKB Papua, Bahkan Bakal Dieksekusi Jika Tak Diberi Uang Tebusan

Sosok.ID - Kabar mengejutkan datang dari Kabupaten Intan Jaya yang mengenai pemerintahan daerah yang ternyata tak beroperasi dari awal pelantikan Bupati Natalis Tabuni hingga sekarang.

Bukan tanpa alasan, hal itu karena teror yang dilancarkan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang selalu mengancam keselamatan pejabat di sana.

Tak hanya itu saja, bahkan jajaran aparatur sipil negara (ASN) di pemerintahan juga tak diperbolehkan untuk bekerja.

KKB pun tak segan mengancam untuk mengeksekusi pegawai pemerintahan di Intan Jaya bila mereka nekat melawan.

Baca Juga: Tak PuasBerondong Tembakan kepada2 Prajurit sampai Tewas, KKB Papua Tantang TNI-Polri Perang Terbuka: Kami Tidak Takut! Akan Kami Hadapi!

Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni mengatakan, sejak awal 2021, ia dan jajarannya belum sama sekali berada di Sugapa untuk menjalankan roda pemerintahan.

Sugapa merupakan ibu kota Kabupaten Intan Jaya. Setidaknya ada sejumlah alasan mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Pertama, karena saat ini Natalis dan jajarannya tengah mempersiapkan APBD 2021 di Nabire.

Hal tersebut tidak bisa dilakukan di Sugapa karena tidak ada fasilitas jaringan telekomunikasi.

Baca Juga: Makin Bernyali Petantang-petenteng di Tanah Air, KKB Papua Tantang TNI-Polri untuk Perang Terbuka, Begini Tanggapan Polisi

"Kita sedang susun APBD di Nabire karena di atas (Sugapa) tidak ada internet."

"Sekarang sudah pakai sistem yang langsung sambung ke Kementerian Dalam Negeri jadi tidak manual lagi," kata Natalis saat dihubungi, Senin (8/2/2021).

Selain itu, ia mengaku sempat terpapar Covid-19 sehingga harus melakukan karantina hingga dirinya dinyatakan negatif.

"Saat Natal kan saya di atas juga, kemudian saya juga sempat (terpapar) Covid-19, saya positif."

Baca Juga: Gugur Diberondong KKB Papua, Pratu Dedi Hamdani Ditunggu Kekasih untuk Menikah tapi Pulang sebagai Jenazah, Ibu Tergopoh Menembus Barisan TNI: Jangan Halangi! Saya Mau Lihat Dia Dikubur

"Memang saya banyak tidak bergerak ke mana-mana, ini sejumlah kendala yang akhirnya kita belum ada di atas (Sugapa)," ujarnya.

Terakhir, alasan utama Natalis beserta jajarannya tidak berada di Sugapa adalah karena faktor keamanan.

"Saya sempat juga bersama TGPF ditembaki KKB, tapi memang kalau malam (di Sugapa) saya tidak nyaman juga," kata dia.

Ketidaknyamanan bukan saja dirasakan oleh Natalis, tetapi juga oleh seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di daerah itu.

Baca Juga: Mendebarkan! Begini Detik-detik Pasukan Gabungan TNI-Polri Berhasil Kepung Markas KKB Papua: Sasaran Sudah Diintai Lama...

Menurut dia, para ASN kerap didatangi anggota KKB yang meminta bantuan dan harus dipenuhi.

"Bukan saya sendiri, seluruh PNS, terutama putra daerah jarang ada di tempat karena mereka dapat ancaman."

"(KKB) minta bantuan uang atau makanan, kalau tidak dikasih (KKB) malam-malam walau dingin dan hujan mereka bisa menuju ke rumah dengan senjata lengkap," papar Natalis.

KKB, sambung Natalis, tanpa ragu melakukan tindak kekerasan bersenjata kepada siapa saja yang menolak memberikan bantuan yang diminta.

Baca Juga: Penghianat Bangsa, Sejumlah Oknum TNI/Polri Pasok Amunisi dan Senjata Api Ilegal untuk KKB Papua, Padahal Tak Sedikit Rekan Aparat Berjatuhan

"Kalau tidak dikasih mereka eksekusi. Buktinya ada dua warga ditembak karena dianggap dekat dengan aparat."

"Jadi kalau tidak kasih karena kebetulan tidak ada, lalu dibilang kamu merah putih, jadi kita juga disiksa," kata dia.

"Jadi itu keadaan real yang terjadi, kami dengan TGPF saja ditembaki."

"Wakapolda naik pesawat saja ditembaki, itu di kota loh," sambung Natalis.

Baca Juga: Dijanjikan Berbagai Mimpi Tapi Ujung-ujungnya Cuma Dikadali, Mantan Anak Buah Egianus Kogoya yang Serahkan Diri Kembali ke NKRI Bongkar Bobroknya KKB Papua: Tidak Solid Selalu Terpecah-pecah

Pemerintahan tak berjalan Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengatakan, roda pemerintahan di Kabupaten Intan Jaya tidak berjalan karena situasi keamanan tidak kondusif.

Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni sempat menyampaikan kepada Paulus bahwa dia merasa tidak aman berada di Distrik Sugapa yang merupakan ibu kota Kabupaten Intan Jaya.

"Beliau beberapa waktu lalu saya undang di Jayapura dan menyampaikan memang di Intan Jaya sangat tidak kondusif karena ada banyak hal yang membuat beliau khawatir," ujarnya.

Baca Juga: KKB Papua Makin Kurang Ajar Tembaki Pesawat, Sejumlah Maskapai Kini Ogah Angkut Pasukan TNI-Polri ke Intan Jaya

Dukungan dari pemerintah daerah setempat sangat dibutuhkan untuk membantu operasional aparat keamanan.

"Yang penting Pak Bupati siapkan fasilitas yang cukup untuk kita perkuat kekuatan karena di situ masih ada kelemahan. Untuk membangun sesuatu itu perlu waktu," kata Paulus.

(Kompas)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : KOMPAS.com

Baca Lainnya