Sosok.ID - Anak angkat Ashanty, Muhammad Putra, membuat pengakuan mengejutkan dengan mengatakan kepada LBH Keadilan bahwa biaya sekolahnya dihentikan oleh Ashanty.
Dilansir dari TribunnewsBogor.com, LBH Keadilan Abdul Hamim Jauzie menyebutkan bahwa Ashanty diduga cuma memanfaatkan Putra sebagai bahan untuk membuat konten YouTube semata.
"Sudah di pesantren hampir 5 bulan," ungkap Putra, dilansir dari Youtube Star Story, Minggu (7/2/2021), dikutip via TribunnewsBogor.com.
"Selama di pesantren bikin berapa konten?" tanya LBH Keadilan Abdul Hamim Jauzie.
"3 kali," jawab Putra.
"Pas Putra pulang dari Bali, Putra banyak yang bilang kalau Putra itu cuma dijadikan konten doang," tambah anak angkat Ashanty.
"Kan Putra pernah bilang ke Pak Toni (manajeman Ashanty), apa benar Putra cuma dijadikan konten?" ucap Putra.
"Terus kalau Putra cuma dijadikan konten, masih mending Putra keluar, sekalian melanjutkan sekolah yang serius," katanya lagi.
Oleh karena itu Abdul Hamim berkesimpulan bahwa Ashanty hanya menebar janji manis dengan menyebut akan membiayai sekolah Putra.
Alih-alih membiayai, Hamim mengatakan bahwa Ashanty telah melakukan kebohongan publik dan mengeksploitasi Putra untuk konten YouTube.
Dalam klarifikasi sebelumnya, seperti diberitakan Sosok.ID, Ashanty mengungkapkan bahwa Putra sendiri yang ingin keluar dari pesantren.
Ashanty bahkan memiliki bukti-bukti yang menunjukkan hal tersebut.
Melalui tayangan di kanal YouTube Intens Investigasi, Ashanty sontak mengungkapkan perasaan sakit hatinya.
Ibarat peribahasa air susu dibalas dengan air tuba, Ashanty tidak menyangka telah dituding menelantarkan anak yang dibantunya.
"Jujur pasti sakit hatilah di saat kita ikhlas membantu orang, kok gini ya balasannya," kata Ashanty, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, melansir Grid.ID, Selasa (9/2/2021).
"Sudah saya anggap seperti anak. Kalau buat konten kenapa taruh tiga jam, bayar mahal-mahal ibaratnya."
"Tiap bulan biayanya dari mulai baju, cucian, makan tiga kali sehari, plus dapat jajan, apa yang kurang?" kata istri Anang Hermansyah.
"Baru tujuh bulan, uang pangkal enggak murah, terus tiba-tiba dia minta keluar," katanya kemudian, mengungkapkan bahwa Putra sendiri yang ingin keluar dari pesantren.
"Hati siapa yang enggak sakit, hati siapa yang enggak sedih. Apalagi cuma dibilang buat konten," tandas wanita berusia 36 tahun tersebut.