Tak Ada Urusan dengan Korea Utara, Kisah Wanita Indonesia Berakhir Jadi Bidak Catur Pembunuhan Kakak Kim Jong Un

Minggu, 31 Januari 2021 | 18:13
telegraph.co.uk

Kim Jong Nam, adik tiri Kim Jong-Un tewas dengan racun saraf VX di tangan Siti Aisyah, seorang wanita asal Indonesia

Sosok.ID-Wanita asal Indonesia, pernah terlibat dalam kasus pembunuhan saudara dari diktator Korea Utara Kim Jong Un, yakni Kim Jong-Nam.

Peristiwa ini terjadi pada tahun 2017 lalu, hanya beberapa hari sebelum mantan Presiden AS Donald Trump menjabat.

Diduga pembunuhanterjadi berkaitan dengan perebutan kekuasaan di Korea Utara.

Kejadian mengejutkan ini sudah terjadi beberapa tahun silam, tapi masih menyisakan banyak misteri tentang siapa dalang sesungguhnya.

Tetapi tempat terbunuhnya adalah di Malaysia, dilakukan oleh tenaga kerja dari Indonesia dan Vietnam.

Baca Juga: Kebobrokan Kim Jong Un Makin Terlihat, Satu Per Satu Anak Buahnya Membelot ke Korea Selatan, Salah Satunya Dubes Ini!

Kim Jong-Un, putra 'mahkota' dari pemimpin Korea Utara sebelumnya, Kim Jong-il diketahui memiliki saudari bernama Kim Yo Jung.

Namun ternyata bukan hanya mereka berdua anak dari Kim Jong-il.

Kim Jong-ilrupanyamemiliki anak haram yang lebih tua daripada Kim Jong-Un.

Anak itu bernama Kim Jong-Nam, saudara 'separuh darah' dari diktator Kim Jong-Un.

Baca Juga: Korea Utara Diam-diam Lakukan Parade Militer dan Tunjukkan Senjata Mematikan, Kim Jong Un Disebut Miliki Rencana Serang Korea Selatan?

Kim Jong-Nam diserang dan dibunuh dengan racun di Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia pada 2017 silam.

Melansir Intisari, kejadian mengerikan ini diabadikan dalam bentuk dokumenter oleh sutradara AS, Ryan White berjudul 'Assassins'.

Dokumenter ini menginvestigasi banyak aspek yang berkaitan dengan pembunuhan Kim Jong-Nam.

Sebagaiputra pertama Kim Jong-Il, Kim Jong-Nam dianggap akan menjadi penerus tahta pemimpin Korea Utara.

Baca Juga: Jabatannya Dilucuti, Ternyata Otak Utama Penyingkiran Kim Yo Jong Adalah Kakaknya Sendiri, Ini Alasan Kekejaman Kim Jong Un!

Sementara itu dilaporkanDNA India, dokumenter Ryan White berfokus pada sidang dua wanita yang dituduh melakukan pembunuhan itu.

Dokumenter itujuga mengulik kejadian misterius yang menyelimuti pembunuhan Kim Jong-Nam yang tewas dibunuh setelah diserang dengan racun VX.

Film itu menunjukkan bukti video pelaku wanita yang menutup mata Nam.

Dua wanita tersebut adalah Siti Aisyah asal Indonesia dan Doan Thi Huong asal Vietnam.

Mereka kemudian dituduh meracuni Nam dengan menaruh senjata kimia terlarang VX di wajahnya.

Baca Juga: Dikatai Militernya Bodoh oleh Korut, Korsel Langsung Tingkatkan Kekuatan Tempur

Saat keduanya diadili, pengacara mereka tetap berargumen jika mereka hanyalah bidak catur dalam pembunuhan itu.

Tentu saja pemerintah Korea Utara dicurigai sebagai pelaku utama.

Siti Aisyah merupakan TKW yang bekerja sebagai ahli pijat saat di Kuala Lumpur, sementara Doan Thi Huong menggambarkan dirinya sebagai wanita penghibur.

"Kami masih yakin jika ia hanyalah kambing hitam," ujar pengacara Aisyah, Gooi Soon Seng di tahun 2019 lalu.

Baca Juga: Digadang-gadang Jadi Presiden Korea Utara Selanjutnya, Adik Kim Jong Un Tiba-tiba Lenyap dari Jajaran Petinggi Partai Buruh, Ini Kata Pakar!

Sidang Aisyah ditunda pada Desember 2018 karena pengacaranya berargumen dengan jaksa penuntut mengenai akses pernyataan yang dibuat oleh tujuh saksi.

Jaksa mengatakan kepada pengadilan jika mereka telah diinstruksikan untuk menarik tuduhan terhadap Aisyah.

Meskipun ia dibebaskan dari pengadilan dan sudah dikembalikan ke Indonesia, pengadilan menolak permintaan pengacaranya agar ia dibebaskan sepenuhnya.

Disebutkan jika persidangan telah menetapkan kasusprima faciedan ia dapat dipanggil kembali jika ada bukti baru muncul.

Baca Juga: Donald Trump Lengser, Kim Jong Un Langsung Kibarkan Permusuhan dengan AS dan Minta Ilmuwan Korea Utara Buat Senjata Nuklir Tercanggih, Apa Itu?

Pembelaan dari kedua wanita tersebut adalah mereka diminta melakukan acaraprankdalamreality showdan tidak tahu menahu mengenai plot membunuh Nam.

Aisyah kemudian dibebaskan dari penjara pada Maret 2019 dan Huong dibebaskan sehari setelahnya setelah meminta dakwaan lebih ringan.

Film itu juga membahas ancaman yang dihadapi Kim Jong-Un dari saudaranya terkait kekuasaan.

Dalam wawancaranya dengan Rolling Stones, White mengatakan cerita pembunuhan itu digusur saat kemenangan Trump sebagai presiden mengisi tajuk berita di manapun.

Baca Juga: Siap Perang, Kim Jong Un Pakai Seragam Militer dan Tenteng Senapan Serbu

"Trump baru mulai bekerja saat Kim Jong-Nam dibunuh tahun 2017," ujar White.

"Sehingga pembunuhan ini merupakan cerita yang menghebohkan untuk beberapa hari, tapi hal itu hilang karena berita tentang Trump kemudian di mana-mana.

"Hampir semua yang kuajak bicara ingat tajuk berita itu tapi hanya sedikit yang tahu apa yang terjadi," tambahnya.

White sendiri tidak sempat bertemu dua wanita tertuduh.

Pasalnya keduanya masih di penjara saat ia membuat dokumenter tersebut.

Baca Juga: Korea Utara Menangis, Program Kesejahteraan Rakyat Kim Jong Un Gagal Total

"Aku melihat mereka setiap hari berjalan ke sidang mereka, diborgol dan dikelilingi oleh senjata api, tapi ini pertama kalinya aku membuat film mengenai orang yang pernah kutemui," ujarnya.

Membuat film semacam ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi White.

Ia bahkan mendapatkan ancaman kematian. Tak heran sebab apa yang dia kulik berkaitan dengan keluarga petinggi Korea Utara.

Terlebih dalang di balik pembunuhan juga diyakini adalah orang sana.

Dalam membuat film ini, White menghabiskan waktu 2,5 tahun untuk riset dan penyelidikan.

(Maymunah/Intisari.ID)

Tag

Editor : Rifka Amalia

Sumber Intisari Online