China Ungkap Tingkat Deteksi Covid-19 Lebih Efektif Jika Swab Diambil dari Dubur

Kamis, 28 Januari 2021 | 15:00

Ilustrasi swab test

Sosok.ID -Penyakit Covid-19, masih menjadi ancaman bagi dunia hingga tahun 2021 ini.

Virus yang pertama kali muncul di Wuhan dan diumumkan pada Desember 2019 ini bahkan telah bermutasi menjadi beberapa varian.

Penyesuaian hidup di tengah pandemi jelas tidak mudah, beberapa negara meningkatkan fasilitas kesehatan mereka demi mampu mendeteksi Covid-19 sedini mungkin.

Salah satu metode yang digunakan untuk mendeteksi virus corona adalah dengan cara swab.

Baca Juga: Warga Geger Dengar Kabar Dokter Palembang Tewas Sehari Setelah Divaksin Covid-19, Apakah Berkaitan?

China, sebagai negara pertama yang melaporkan kasus infeksi virus corona, didapuk menjadi negara yang mengendalikan pandemi secara cepat dan tanggap.

Dikutipdari Intisari-Online.com, Chinakembali membangun rumah sakit darurat dalam waktu yang singkat.

Selain itu, China juga mulai melakukan tes usap dubur. Metode swab yang biasa kita ketahui adalah lewat hidung.

Swab lewat dubur ini dicoba China untuk menguji mereka yang dianggap berisiko tinggi tertular Covid-19.

Baca Juga: 'Jika Tak Sanggup Mundur Saja!' Kader Gerindra Disanksi Partai Usai Kritik Anies Baswedan yang Minta Bantuan Jokowi Tangani Covid-19

Bahkan menurut dokter, swab dubur atau swab anal ini lebih efektif dalam mendeteksi virus corona baru.

CCTV melaporkan bahwa China melakukan tes usap dubur terhadap penduduk di lingkungan dengan kasus virus corona di Beijing minggu lalu.

Sementara mereka yang berada di fasilitas karantina yang ditunjuk juga telah menjalani tes itu.

Wabah kecil yang terlokalisasi dalam beberapa pekan terakhir telah menyebabkan banyak kota di China Utara dikunci.

Baca Juga: Natalius Pigai Diolok-olok Secara Rasis gegera Tolak Vaksin Pemerintah, Refly Harun Kecewa Tak Ada Tindakan: Kalau yang Dihina Pendukung Jokowi Langsung Ditangkap

Hal ini mendorong pengujian massal yang hingga sekarang sebagian besar dilakukan lewat tes penyeka tenggorokan dan hidung.

Tetapi, "Metode tes usap anal bisa meningkatkan tingkat deteksi orang yang terinfeksi karena jejak virus bertahan lebih lama di anus dibanding di saluran pernapasan," kata Li Tongzeng, dokter senior di Rumahsakit You'an Beijing, kepada CCTV, seperti dikutip Channel News Asia.

Baca Juga: Baru Kemarin Disuntik Vaksin Covid-19, Seorang Dokter Ditemukan Tewas Tak Bernyawa di Dalam Mobilnya, Terungkap Penyebab Kematiannya

Tidak akan seluas metode lain

Pengguna platform media sosial Weibo yang populer seperti Twitter di China bereaksi terhadap metode tersebut, dengan ekspresi campuran kegembiraan dan kengerian.

Membayangkan tes swab di dubur bukanlah hal yang mudah, dan mungkin banyak yang takut mencobanya.

"Sangat beruntung saya kembali ke China lebih awal," tulis seorang pengguna Weibo.

Baca Juga: Bukannya Isolasi malah Mesum, Video CCTV Oknum Polisi Pasien Covid-19 Bercinta di Ranjang Rumah Sakit dengan ASN Berstatus Janda Jadi Gunjingan

"Sedikit sakit, tetapi penghinaan ekstrem," kata pengguna Weibo lain sambil menggunakan emotikon tawa.

"Saya telah melakukan dua usapan anal, setiap kali saya melakukannya, saya harus melakukan usap tenggorokan setelahnya. Saya sangat takut perawat akan lupa menggunakan usap baru," canda pengguna Weibo lainnya.

Namun, CCTV menyebutkan, tes usap dubur tidak akan seluas metode lain, karena teknik itu "tidak nyaman."

Baca Juga: Covid-19 Tahun 2021 Mungkin Lebih Sulit Ketimbang Sebelumnya, Kata WHO

Ketika kasus meningkat di seluruh dunia, China telah memberlakukan persyaratan yang lebih ketat pada kedatangan internasional dalam upaya untuk menjaga transmisi domestik mendekati nol.Semua kedatangan ke China harus memiliki beberapa hasil tes negatif dan menjalani karantina setidaknya selama 14 hari di hotel yang ditunjuk pada saat kedatangan dengan banyak kota dan wilayah yang memberlakukan persyaratan observasi rumah tambahan.

Sementara itu, kasus covid-19 di Indonesia sendiri masih meningkat, dengan pencatatan kasus infeksi telah menyentuh angka lebih dari 1 juta. (*)

Sumber: GridHot.ID.

Editor : Rifka Amalia

Sumber : GridHot.ID

Baca Lainnya