Sosok.ID - Bocah 9 tahun dinobatkan sebagai YouTuber dengan penghasilan tertinggi setelah menghasilkan uanglebih dari Rp 400 miliar dalam setahun.
Ryan Kaji adalah seorang YouTuber yang membuat konten berisi unboxing dan review mainan.
Dengan demikian, pemilik kanal Ryan's World itu telah menyandang gelar YouTuber dengan penghasilan tertinggi tiga kali berturut-turut.
Dilansir Sosok.ID dari Daily Star, Ryan tahun lalu telah mendapat predikat tersebut setelah tercatat menghasilkan 20 juta pound sterling (sekitar Rp 382 miliar) dalam setahun.
Sementara untuk tahun ini, Ryan tercatat meraup penghasilan 22 juta pound sterling (sekitar Rp 420 miliar) dari kanal YouTube-nya.
Selain dari kanal YouTube-nya, bocah asal Texas, AS itu juga menjual pakaian serta mainan dengan merknya sendiri, "Ryan's World" yang diperkirakan menghasilkan 200 juta USD (sekitar Rp 2,85 triliun).
Dengan demikian, bila ditotal, diperkirakan Ryan telah menghasilkan lebih dari Rp 3,65 triliun.
Jumlah itu masih belum termasuk pendapatan yang didapat Ryan dari kontrak rahasianya bersama Nickleodeon untuk serialnya sendiri.
Dari kontrak itu, pundi-pundi penghasilan Ryan diperkirakanbertambah hingga jutaan dolar.
Ryan sendiri memulai kariernya sebagai influencer anak pada tahun 2015 di mana saat itu ia masih berusia empat tahun.
Keluarga Ryan bahkan telah mengubah nama belakang mereka dari yang semula Guan, menjadi Kaji dan membuat sembilan kanal lain.
Tapi, kanal paling populer adalah Ryan's World yang memiliki 41,7 juta subscribers dan 12,2 miliar penayangan, lapor The Guardian.
Kendati demikian, keluarga Ryan tak jarang mendapat kritikan dari penontonnya.
Sering kali penonton protes karena keluarga itu tak memberi batasan yang jelas antara konten yang murni me-review produk dengan konten endorse.
Sehingga penonton yang kebanyakan anak-anak tidak bisa membedakan antara review dan iklan.
Selain itu, kemunculan Ryan sebagai influencer menimbulkan keprihatinan dari profesor studi jurnalisme dan media, Benjamin Burroughs.
"Sebagai influencer anak-anak, Ryan didekati oleh perusahaan untuk me-review mainan terbaru mereka sehingga anak-anak lain dapat melihatnya.
"Tapi sekarang, bocah influencer itu telah menjadi merek sendiri yang kemudian di jual di berbagai supermarket hingga e-commerce sebagai kekuatan dan pengaruhnya sendiri.
"Ini sangat mengejutkan," kata Benjamin.
(*)