Sosok.ID - Sampai detik ini, Iran yang sedari dulu koar-koar mau membalas kematian jenderal Qasem Soleimani kepada Amerika Serikat (AS) hanyalah pepesan kosong.
Bahkan ilmuwan nuklir mereka dibunuh oleh Israel dengan bantuan AS pun Teheran tak bisa berbuat apa-apa.
Ini menunjukkan betapa mudahnya AS melakukan serangan-serangan non konvensional ke Iran.
Namun Hassan Rouhani dan jajarannya tak mampu menangkal ini.
Padahal serangan Israel dan AS berada di wilayah Iran dan lebih parahnya lagi berada dalam lingkaran pertahanan Teheran sendiri.
Jikalau Iran mengumumkan akan membalas semua itu maka lebih mengarah cuma retorika saja tanpa adanya tindakan.
Amerika Serikat menyatakan kesiapannya jika Iran bergerak untuk membalas dendam atas kematian jenderal mereka, Qasem Soleimani.
Pemimpin Komando Sentral AS (CENTCOM) Jenderal McKenzie menerangkan mereka siap melindungi sekutu dan kepentingan mereka dari Teheran. "Kami sudah bersiap untuk bertindak jika dibutuhkan. Kami siap melindungi diri kami sendiri, sekutu, dan mitra di kawasan," kata McKenzie.
Dia menuturkan sudah berkunjung ke Baghdad, dan bertemu kepala koalisi yang memerangi kelompok ekstremis, Jenderal Paul Calvert. Selain itu, McKenzie juga menggelar pertemuan dengan Kepala Staf Irak, Jenderal Abdul Amir Yarallah, seperti dikutipAFPMinggu (20/12/2020).
McKenzie melanjutkan kunjungannya ke pasukan AS yang ditugaskan di pangkalan Al-Tarif, di selatan Suriah dan berbatasan dengan Yordania serta Irak.
Karena khawatir jika Teheran melakukan pembalasan atas pembunuhan Qasem Soleimani, McKenzie tidak mengumumkan kunjungannya itu.
Begitu juga kunjungan jenderal Mark Milley, Chairman Gabungan Kepala Staf ke Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Israel, dan Afghanistan.
"Saya sudah berbicara dengan semua komandan setiap hari soal ini (potensi serangan). Saya pikir kami akan siap," papar McKenzie.
Saat ini, Pentagon melakukan pengurangan pasukan sesuai perintah Presiden Donald Trump, dengan target 2.500 tentara dipulangkan dari tiap negara pada 15 Januari.
Sebelumnya, Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds itu tewas setelah mobil yang ditumpanginya dihantam rudal di kawasan Bandara Baghdad.
Komandan kesatuan elite di Garda Revolusi Iran tersebut tak hanya dicintai rakyat. Tapi juga digadang-gadang sebagai pemimpin tertinggi selanjutnya.(*)
Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Jika Iran balas dendam kematian Jenderal Soleimani, Pentagon sudah siap"