Iran Mau Balas Dendam Pembunuhan Qasem Soleimani, Amerika Santai Saja

Selasa, 22 Desember 2020 | 19:13
Tehran Times

Iran Mau Balas Dendam Pembunuhan Qasem Soleimani, Amerika Santai Saja

Sosok.ID - Sampai detik ini, Iran yang sedari dulu koar-koar mau membalas kematian jenderal Qasem Soleimani kepada Amerika Serikat (AS) hanyalah pepesan kosong.

Bahkan ilmuwan nuklir mereka dibunuh oleh Israel dengan bantuan AS pun Teheran tak bisa berbuat apa-apa.

Ini menunjukkan betapa mudahnya AS melakukan serangan-serangan non konvensional ke Iran.

Namun Hassan Rouhani dan jajarannya tak mampu menangkal ini.

Baca Juga: Jerih Payah Bangun Aset Miliaran untuk Lina Jubaedah Berakhir Raib Dijual Teddy, Rizky Febian Naik Darah: Hak Saya ke Mana?

Padahal serangan Israel dan AS berada di wilayah Iran dan lebih parahnya lagi berada dalam lingkaran pertahanan Teheran sendiri.

Jikalau Iran mengumumkan akan membalas semua itu maka lebih mengarah cuma retorika saja tanpa adanya tindakan.

Amerika Serikat menyatakan kesiapannya jika Iran bergerak untuk membalas dendam atas kematian jenderal mereka, Qasem Soleimani.

Pemimpin Komando Sentral AS (CENTCOM) Jenderal McKenzie menerangkan mereka siap melindungi sekutu dan kepentingan mereka dari Teheran. "Kami sudah bersiap untuk bertindak jika dibutuhkan. Kami siap melindungi diri kami sendiri, sekutu, dan mitra di kawasan," kata McKenzie.

Baca Juga: Nomor Satukan Pekerjaan Meski Maut Sudah di Depan Mata, Viral Kisah Guru yang Masih Ngotot Bekerja Sehari Sebelum Meninggal Dunia, Pantengi Laptop Meski Selang Rumah Sakit Masih Menempel di Mana-mana

McKenzie melakukan kunjungan ke Timur Tengah sebelum peringatan kematian Qasem Soleimani di Baghdad, Irak, pada 3 Januari lalu. Dari lokasi rahasia, jenderal Marinir itu mengatakan berdasarkan penilaiannya, militer mereka berada dalam posisi yang menguntungkan.
"Persiapan kami sudah sangat baik untuk menghadapi Iran maupun proksinya jika mereka bergerak," terang McKenzie melalui sambungan telepon.

Dia menuturkan sudah berkunjung ke Baghdad, dan bertemu kepala koalisi yang memerangi kelompok ekstremis, Jenderal Paul Calvert. Selain itu, McKenzie juga menggelar pertemuan dengan Kepala Staf Irak, Jenderal Abdul Amir Yarallah, seperti dikutipAFPMinggu (20/12/2020).

McKenzie melanjutkan kunjungannya ke pasukan AS yang ditugaskan di pangkalan Al-Tarif, di selatan Suriah dan berbatasan dengan Yordania serta Irak.

Baca Juga: Rasa Sayangnya Kebablasan Sampai Berubah Jadi Cinta Beneran, Selebgram Ini Nekat Ceraikan Suaminya untuk Nikahi Anaknya, Kini Sedang Hamil Besar

Karena khawatir jika Teheran melakukan pembalasan atas pembunuhan Qasem Soleimani, McKenzie tidak mengumumkan kunjungannya itu.

Begitu juga kunjungan jenderal Mark Milley, Chairman Gabungan Kepala Staf ke Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Israel, dan Afghanistan.

"Saya sudah berbicara dengan semua komandan setiap hari soal ini (potensi serangan). Saya pikir kami akan siap," papar McKenzie.

Saat ini, Pentagon melakukan pengurangan pasukan sesuai perintah Presiden Donald Trump, dengan target 2.500 tentara dipulangkan dari tiap negara pada 15 Januari.

Meski begitu, di Irak Pentagon juga memberangkatkan kontingen lain untuk memastikan mereka bisa bertahan jika Iran melakukan serangan.
Kapal induk USS Nimitz juga berpatroli di Teluk sejak akhir November, dengan dua pesawat pembom B-52 baru-baru ini terbang di Timur Tengah.Namun, pada Minggu serangan roket datang dan menghantam dekat Kedutaan AS di Baghdad. Meski menyebabkan kerusakan, serangan itu tak berdampak pada korban jiwa.

Sebelumnya, Qasem Soleimani, komandan Pasukan Quds itu tewas setelah mobil yang ditumpanginya dihantam rudal di kawasan Bandara Baghdad.

Komandan kesatuan elite di Garda Revolusi Iran tersebut tak hanya dicintai rakyat. Tapi juga digadang-gadang sebagai pemimpin tertinggi selanjutnya.(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Jika Iran balas dendam kematian Jenderal Soleimani, Pentagon sudah siap"

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : kontan

Baca Lainnya