1,2 Juta Vaksin Covid-19 Datang di Indonesia, Deddy Corbuzier Tantang dr. Tirta untuk Disuntik Pertama Kali, Berani Tidak?

Selasa, 15 Desember 2020 | 16:45
Instagram.com/dr.tirta

dr. Tirta

Sosok.ID - Tirta Mandira Hudhi alias dr. Tirta, kembali mengunjungi podcast Deddy Corbuzier yang ditayangkan pada Selasa (15/12/2020).

Ia datang membicarakan kedatangan vaksin Covid-19 ke Indonesia.

Dalam pembahasannya, dr. Tirta menjelaskan tentang kesalahpahaman yang beredar di masyarakat, serta perbedaan antara vaksin dan plasma darah.

Di mana tak sedikit masyarakat yang beranggapan bahwa vaksin digunakan sebagai obat Covid-19.

Baca Juga: Jerinx si Preman Medsos Ngacir saat Diajak Debat Soal Rapid Test, dr. Tirta Nyali Meski Dikata-katai Tak Punya Otak: Sama Nakes Kurus Kayak Saya Kok Takut

Padahal menurut dr. Tirta, vaksin bertujuan untuk mencegah, bukan untuk mengobati.

"Plasma darah dan vaksin itu sama-sama bagus, karena demi kebaikan," katanya mengawali, dikutip Sosok.ID, dilansir dari YouTube Deddy Corbuzier, Selasa.

"Cuman misleadingnya adalah menyamakan plasma darah konvalesen dengan vaksin. Karena vaksin itu untuk mencegah," paparnya.

Deddy Corbuzier sontak bertanya, apakah orang yang sehat dan tidak terpapar Covid-19 dapat menggunakan plasma darah atau tidak.

Baca Juga: Bikin Gaduh, 2 Menteri Malaysia yang Positif Covid-19 Ikuti Rapat Parlemen Mengenakan APD Lengkap, Peserta Rapat Lain Langsung Kabur, Begini Kronologinya!

"Nggak bisa," tegas dr. Tirta.

"Plasma darah ini bukan untuk orang yang nggak kena. Tapi untuk mengurangi gejala yang sudah berat," lanjutnya.

"Tapi kalau dikasih plasma darah bisa kebal nggak?" tanya ayah Azka Corbuzier.

"Bukan kebal. Tapi lebih terbiasa," kata dr. Tirta.

"Plasma darah itu ibaratnya orang udah kena sama virus yang aktif. Kalau vaksin virusnya ada yang mati, ada yang dilemahkan.

Baca Juga: Waspada, Gejala Baru Penderita Covid-19 Bertambah, Pasien Bakal Alami Delirium yang Bisa Buat Kondisi Makin Gawat, Begini Tanda-tandanya!

"Plasma konvalesen ini secara penelitian berdasarkan yang sudah terapi, digunakan untuk yang bergejala berat (Covid-19). Kalau belum berat secara penelitian belum (menggunakan plasma darah)," jelasnya.

"Plasma darah memang obat, salah satu terapi. Tapi tidak menggantikan vaksin, karena vaksin itu mencegah," tambah dr. Tirta.

Merespon kedatangan 1,2 juta vaksin yang dipriotitaskan untuk tenaga kesehatan, Deddy Corbuzier lantas bertanya, apakah dr. Tirta berani disuntik vaksin terlebih dahulu atau tidak.

Deddy ingin memastikan keamanan vaksin yang datang.

Baca Juga: Korupsi dalam Kondisi Khusus, Tersangka Suap Bansos Covid-19 Mensos Juliari Batubara Bisa Terancam Hukuman Mati

"Lu nakes kan, berarti lu akan suntik vaksin pertama kali. Deal ya? gue mau lihat lu suntik vaksin di Instagram," tantang Deddy Corbuzier.

"Kok lo yang nyuruh sih?" protes dr. Tirta.

"Ya oke, saya suntik vaksin pertama kali. Asal gratis," lanjut Tirta kemudian.

"Kalau nggak gratis kamu nggak mau?" cecar Deddy.

"Yaudah saya bayar, saya mampu," jawab Tirta.

Baca Juga: Jawab Tantangan Rosi, Jokowi Siap Jadi Orang Pertama yang Disuntik Vaksin Covid-19: Tapi Jangan Bilang 'Lho Enak Banget Presiden Duluan'

Meski demikian, Tirta menantang balik Deddy Corbuzier.

"Habis gua, elu," katanya.

Tantangan itu disanggupi oleh Deddy.

Namun Deddy mengingatkan kepada Tirta bahwa dirinya bukanlah seseorang yang berangkat dari tenaga kesehatan.

Sedangkan kedatangan vaksin kali ini diprioritaskan untuk tenaga kesehatan yang memiliki resiko terpapar Covid-19 jauh lebih tinggi.

"Orang saya bukan nakes, yang diutamakan nakes kok. Ya nggak bisa," tandas Deddy.

(*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : YouTube

Baca Lainnya