Sosok.ID - Nama Soni Eranata (SE) atau yang lebih dikenal dengan Ustaz Maaher At-Thuwailibi, belakangan menarik perhatian.
Ustaz Maheer menjadi sorotan setelah berkonflik dengan Nikita Mirzani, dan bahkan menghina tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Habib Luthfi bin Yahya lewat cuitan di sosial media Twitter.
Maheer ditangkap pada Kamis (3/12/2020) pukul 04.00 WIB.
Nikita Mirzani sebagai orang yang juga mendapati hinaan dengan unsur SARA dari Maheer lantas angkat suara.
Nikita belum lama ini, pada Minggu (6/12/2020) mengunggah sebuah video singkat di Instagram berdurasi 46 detik.
Menyadur Warta Kota, video tersebut menampilkan Ustaz Maaher At Thuwailibi mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye, sedang menangis.
Namun setelah ditelusuri, saat ini video tersebut sudah tidak ada di Instgram Nikita.
"Soniii woy mewek loe cuma di BAP doang," tulis Nikita Mirzani, seperti dikutip Sosok.ID, dilansir via Warta Kota, Selasa (8/12).
Nikita lantas meminta Maheer untuk tenang. Ia bahkan siap memberikan tambahan hukuman untuk ustaz yang pernah mengancam bakal mengirim 800 simpatisan FPI untuk menggeruduk rumahnya tersebut.
"Dah anteng aja loe disana, ntr tunggu laporan gue meluncur biar makin lama hukuman loe," tulis Nikita Mirzani disertai emoji tertawa.
"Mana laskar yg 800 itu, ga ada yg belain loe apaahhhhh, hahahaha ngakak," tambahnya.
Diketahui perseteruan Nikita dan Ustaz Maheer bermula ketika ibu tiga anak itu menyindir kepulangan Habib Rizieq Shihab yang disambut secara berlebihan.
Nikita menyebut "habib tukang obat" yang memantik amarah amarah Maheer dan para simpatisan FPI.
Adapun dalam kasus ini bukan Nikita yang melaporkan Ustaz Maheer At-Thuwailibi.
Melansir Kompas.com, Maheer dilaporkan karena diduga telah menghina tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Habib Luthfi bin Yahya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, di hari penangkapan membeberkan isi unggahan Maheer.
"Karena di sini dipastikan postingannya: 'Iya tambah cantik pake jilbab kayak kyainya Banser ini ya’,” ucapnya.
Kata "jilbab" dan "cantik" dinilai merendahkan Habib Luthfi bin Yahya yang seorang laki-laki.
Untuk diketahui, dasar penangkapan Maheer yakni laporan bernomor LP/B/0677/XI/2020/Bareskrim tanggal 27 November 2020.
Maheer terancam Pasal 45 ayat (2) jo Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
"Dengan ancaman pidana penjara enam tahun dan/atau denda paling tinggi Rp 1 miliar," ungkap Awi. (*)