Di Acara Maulid Nabi, Jokowi Didoakan Pendek Umur oleh Habib Idrus, Tuai Kecaman: Ceramahlah yang Sejuk, Ajaran Agama Tidak Begitu

Rabu, 18 November 2020 | 20:00
POOL/DOK. PDI-P

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di acara Rakernas III PDI-P di Sanur, Bali, Jumat (23/2/2018).

Sosok.ID - Presiden Joko Widodo didoakan pendek umur oleh Habib Idrus saat acara Maulid Nabi yang digelar pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab.

Bukan hanya orang nomor satu di Indonesia yang didoakan secara tak pantas, Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri juga diharapkan berumur pendek oleh Habib Idrus.

Pernyataan Idrus sontak menuai kecaman, karena dianggap tidak mencerminkan sifat Nabi, terlebih hal demikian disampaikannya pada saat acara Maulid Nabi Muhammad SAW.

Salah satu yang mengecam pernyataan itu adalah Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni.

Baca Juga: Wagub DKI Jadi Bagian dari Kerumunan Acara Habib Rizieq, 3 Hari Kemudian Minta Perayaan Natal dan Tahun Baru Tak Timbulkan Keramaian

Dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (18/11/2020), Ahmad Sahroni menilai ucapan Habib Idrus merupakan provokasi dan ujaran kebencian.

Legislator asal Tanjung Priok ini menyayangkan tindakan Habib Idrus.

"Hal ini jelas merupakan provokasi dan ujaran kebencian yang parah. Lebih parah karena ini ditujukan untuk Presiden saat ini, dan Presiden Ke-5 kita," ujarnya, Senin (16/11/2020).

Menurut Sahroni, pernyataan yang dilontarkan Habib Idrus tidak mencerminkan ajaran Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Mengancam? FPI Minta Mahfud MD Bicaranya Hati-hati, Sebut Jika Ada Penambahan Kasus Covid-19 Bukan karena Massa Habib Rizieq, Tapi Kegagalan Pemerintah

Sebagai pemuka agama yang memiliki pendukung, Sahroni menilai Habib Idrus tidak memberikan contoh yang baik.

Ia pun mengingatkan bahwa ulama seharusnya memberikan ceramah dengan tutur bahasa menyejukkan, bukan malah sebaliknya.

“Saya juga ingin mengingatkan agar ulama maupun pemuka agama atau siapapun yang punya massa, hendaklah berkata-kata yang baik."

"Ceramah yang menyejukkan, tidak memprovokasi, berilah contoh yang baik bagi umat," pinta politikus partai NasDem tersebut.

Baca Juga: Bagi 20 Ribu Masker di Acara Habib Rizieq, BPNB Kena Semprot DPR: Uang Rakyat Tak Bisa Dibagikan Asal-asalan!

Lebih lanjut, ungkap Sahroni, jika memang ada hal-hal yang tidak berkenaan di hati, alangkah lebih baik apabila kritik disampaikan dengan bahasa yang santun.

“Harusnya kalau memang ada yang dinilai berbuat kesalahan, hendaknya didoakan agar lebih baik, bukannya didoakan yang jelek-jelek," ungkapnya.

Sahroni pun menegaskan, bahwa agama tidak pernah mengajarkan untuk menyumpah serapahi sesama manusia.

"Ajaran agama kan jelas, tidak boleh itu ngedoain jelek. Itu bukan doa, tapi sumpah serapah, Allah juga tidak akan mengabulkan," tandasnya.

Baca Juga: 'Seribu'Alasan Anies Baswedan dan Anak Buah Biarkan Kerumunan Habib Rizieq, Klaim SudahJalankan Tugas

Adapun diberitakan sebelumnya, acara yang digelar Habib Rizieq telah menuai pro kontra dari masyarakat sebab menimbulkan kerumunan di tengah pandemi Covid-19.

Selain menggelar acara Maulid Nabi, Habib Rizieq juga mengadakan pesta pernikahan putrinya yang digadang-gadang dihadiri oleh 10 ribu orang.

Pemprov DKI Jakarta dikritik karena dianggap tidak menindak tegas pelanggar protokol kesehatan.

Pada akhirnya, Satpol PP DKI Jakarta menjatuhkan sanksi denda Rp 50 juta kepada Rizieq Shihab.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Hotman Paris Tiba-tiba Unggah Foto Nikita Mirzani dan Habib Rizieq Sembari Peringatkan Hal Ini!

Acara yang digelar Rizieq juga berimbas pada pemecatan Kapolda Metro Jaya dan Kapolda Jabar.

Sementara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipanggil oleh pihak Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Tribunnews.com

Baca Lainnya