Jengkel Karena Korea Utara Susah, Kim Jong Un Eksekusi Mati Tokoh Ekonomi Pyongyang

Rabu, 02 Desember 2020 | 06:13
KCNA

Jengkel Karena Korea Utara Susah, Kim Jong Un Eksekusi Tokoh Ekonomi Pyongyang

Sosok.ID - Kim Jong Un jengkel bukan main.

Ia tak habis pikir kenapa ekonomi negaranya merosot tajam.

Dirinya lantas memerintahkan jajarannya agar segera melakukan perbaikan.

Sembari itu ia melakukan tindakan eksekusi mati.

Baca Juga: Indonesia Perlu Jaga Kestabilan APBN, Sri Mulyani: Kalau Tetap Kurang, Ya Utang! Cari Utang yang Baik!

Badan intelijen Korea Selatan mengatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menanggapi "secara tidak rasional" kesulitan ekonomi yang dihadapi rezim itu, seperti kenaikan inflasi dan penurunan aktivitas industri.

MelansirWorld KBS, menurut laporan yang disampaikan oleh anggota parlemen partai yang berkuasa dan oposisi ke parlemen pada hari Jumat mengutip Badan Intelijen Nasional (NIS) Korsel, Kim Jong Unmengeksekusi tokoh ternama di pasar mata uang Pyongyang bulan lalu karena fluktuasi nilai tukar yang tiba-tiba.

CBS Newsmelaporkan, kelompok pemantau Korea Utara di Seoul mengatakan, nilai tukar won-terhadap-dolar Korea Utara baru-baru ini turun secara signifikan karena orang menemukan sedikit celah untuk menggunakan mata uang asing setelah penyelundupan sebagian besar dihentikan menyusul penutupan perbatasan China.
Pejabat penting lainnya juga dilaporkan dieksekusi pada Agustus karena melanggar larangan impor di tengah kontrol karantina yang diperkuat karena pandemi virus corona. Korea Utara bahkan telah menangguhkan penangkapan ikan dan produksi garam karena khawatir air laut mungkin terkontaminasi oleh Covid-19.

Baca Juga: Kebencian pada Indonesia bak Sudah Mendarah Daging, Politikus Malaysia Cemooh BJ Habibie Ingin Bubarkan NKRI karena Kasus Timor Leste

NIS mengatakan kepada anggota parlemen bahwa kesulitan ekonomi di Utara memburuk karena tindakan blokade perbatasan yang berlarut-larut.

Volume perdagangan Korut dengan China telah melorot tajam dibandingkan tahun lalu selama sepuluh bulan pertama tahun ini. Sementara, harga bahan makanan melonjak empat kali lipat karena barang-barang China tidak masuk ke negara itu.

Data yang dihimpunCBS Newsmenunjukkan, nilai transaksi perdagangan Korea Utara dengan China dalam 10 bulan pertama tahun ini mencapai US$ 530 juta, hanya sekitar 25% dari angka tahun lalu. Harga gula dan bumbu melonjak empat kali lipat, kata Ha mengutip NIS.

Anggota parlemen dari Partai People Power Party, Ha Tae-keung, mengatakan bahwa Korea Utara menghadapi tiga tekanan berupa sanksi ekonomi, Covid-19 dan kerusakan akibat banjir.

Baca Juga: 8 Tahun Pacaran Seolah Tak Ada Hasil, Pria Ini Mogok Makan Berhari-hari di Depan Rumah Calon Mertua, Ngemis Restu Sampai Dilarikan Warga ke RS

Menurut pengarahan NIS, Korea Utara memerintahkan misi diplomatik luar negeri untuk tidak memprovokasi Amerika Serikat, memperingatkan duta besar mereka tentang konsekuensi jika komentar atau tindakan mereka terkait dengan AS menyebabkan masalah dalam hubungan dengan Washington.

Pemerintah Korea Utara tetap bungkam atas kemenangan Biden dalam pemilihan umum atas Presiden Trump. Trump dan Kim telah membangun hubungan dengan mengadakan tiga pertemuan puncak pada 2018-19 atas persenjataan nuklir Korea Utara.

Saat upaya diplomasi akhirnya terhenti, pertemuan itu membantu Kim dan Tuan Trump membangun hubungan pribadi dan menghentikan penghinaan kasar dan ancaman kehancuran yang telah mereka lakukan sebelumnya.

Anggota parlemen Korea Selatan Kim Byung-kee mengutip NIS mengatakan bahwa Korea Utara menunjukkan kecemasan karena hubungan persahabatannya dengan Trump menjadi tidak berguna dan harus mulai dari awal dengan pemerintahan AS di bawah kepemimpinan Biden.(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Nilai tukar mata uang volatil, Kim Jong-un tembak mati pengusaha valas"

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : kontan

Baca Lainnya