Sosok.ID - Awalnya wanita ini mengira putranya hanya membuat boneka anak perempuan biasa.
Tapi pandangannya seketika berubah setelah melihat isi boneka-boneka itu.
Dilansir Sosok.ID dari Daily Star, wanita bernama Elvira (77) asal Rusia itu selama ini tak pernah curiga soal hobi putranya.
Dia dan suami mengira putranya, Anatoly Moskvin (59) hanya sekadar membuat boneka mainan pada umumnya hanya saja dalam ukuran yang lebih besar.
"Kami melihat boneka-boneka ini tetapi kami tidak curiga ada mayat di dalamnya.
"Kami pikir itu adalah hobinya membuat boneka sebesar itu dan tidak melihat ada yang salah dengan itu," katanya.
Tapi pandangannya berubah seketika ketika Moskvin ditangkap oleh polisi pada 2011 silam.
Sejarawan itu diamankan dengan tuduhan telah mengobrak-abrik 49 kuburan anak-anak perempuan berusia 3 sampai 12 tahun.
Rupanya, selama ini Moskvin membuat boneka dengan menggunakan mayat-mayat yang dia rampok dari pemakaman.
Setelah mencuri, Moskvin membawa mayat ke rumah yang ia tinggali bersama kedua orang tuanya.
Di tempat tinggalnya itu, Moskvin mengawetkan mayat bocah-bocah tersebut.
Kemudian dia mengapilkasikan lipstik serta riasan ke wajah mayat-mayat itu.
Bahkan, dia juga meletakkan kotak musik di dada mayat-mayat tersebut.
Kendati telah melakukan perbuatan yang tak masuk akal, namun Moskvin tak menyesali perbuatannya sama sekali.
Bahkan ia enggan meminta maaf kepada keluarga korban.
Sebab, menurutnya keluarga gadis-gadis itu sudah tak memiliki hak atas mereka begitu mereka meninggal dunia dan dimakamkan.
"Saya tidak mengenal satu pun dari mereka.
"Selain itu, mereka telah menguburkan putrinya, dan di sini lah saya yakin hak mereka atas gadis-gadis itu telah berakhir.
"Jadi tidak, saya tidak akan meminta maaf," kata Moskvin.
Sebelumnya Moskvin telah mengatakan kepada para orang tua korban bahwa mereka telah "meninggalkan putri-putrinya dalam kedinginan" dan mengatakan dia telah "membawa mereka pulang dan memberikan kehangatan".
Kejahatan yang dilakukan Moskvin diduga berkaitan dengan skizofrenia yang diidapnya.
Karena itu, sejak tahun 2011, Moskvin ditahan di rumah sakit jiwa.
Tapi kini, Moskvin tengah berharap dapat dibebaskan dari rumah sakit jiwa agar bisa merawat ibunya yang sudah lanjut usia.
Salah satu mayat yang dicuri Moskvin adalah korban pembunuhan Olga Chardymova, yang baru berusia 10 tahun ketika dia meninggal.
Ibunya, Natalia Chardymova (46) tidak menyadari bahwa selama rutin mengunjungi makam putrinya, peti mati di dalamnya ternyata sudah kosong.
Natalia menentang pembebasan Moskvin, mengklaim "makhluk itu membawa ketakutan, teror dan kepanikan ke dalam hidup saya" dengan pelecehan "mengerikan" terhadap anak-anak yang meninggal.
Dia berkata: "Saya akan senang mengetahui dia akan menghabiskan hidupnya di rumah sakit.
"Dia orang sakit. Dari satu sisi, tidak baik berbahagia tentang ini.
"Tapi saya akan memberi saya kesempatan untuk meletakkan batu nisan di makam putri saya.
"Dia dimakamkan tanpa nama untuk mencegah dia menemukan kuburannya lagi jika dia dibebaskan."
Minggu lalu, seorang hakim memperbarui penahanan Moskvin di rumah sakit jiwa selama enam bulan lagi.
(*)