Semua Jet Bangkotan F-5 Taiwan Dilarang Terbang usai Pilotnya Tewas, Taipe Putuskan Produksi Sendiri Jet Canggih Yung Yin untuk Tahun 2024

Selasa, 03 November 2020 | 19:15
Military Watch

F-5E Taiwan

Sosok.ID - Belum lama ini pilot jet tempur Taiwan tewas dalam kecelakaan saat menjalani misi pelatihan rutin.

Pilot tersebt mengemudikan jet tempur F-5E dan jatuh di laut lepas pantai wilayah timur Taitun pada Kamis (29/10).

Jet tempur tersebut telah berusia 40 tahun, dan terakhir kali dilarang terbang pada tahun 2011 silam setelah kecelakaan di wilayah timur Hualien terjadi.

Dikutip dari SCMP, Selasa (3/11/2020), Taiwan telah memutuskan untuk menghentikan penerbangan 46 jet tempur F-5 yang menua.

Baca Juga: Jet Tempur Bangkotan Rusak Nyebur Laut Tewaskan Pilot Taiwan dalam Misi Militer, Seluruh Armada Dilarang Terbang: F-5E Berusia 4 Dekade

Ini adalah tanggapan setelah salah satu pilotnya tewas dalam penerbangan menggunakan jet tempur serupa.

Pesawat-pesawat tempur itu akan diganti pada 2024 dengan jet latih canggih Yung Yin (Brave Eagle) yang diproduksi di dalam negeri.

Yung Yin akan mulai diproduksi oleh Aerospace Industrial Development Corporation (AIDC) tahun depan, menurut kementerian pertahanan Taiwan.

Angkatan udara pulau itu akan mulai menonaktifkan F-5E dengan satu tempat duduk dan F-5F dengan dua tempat duduk mulai awal 2024 dan menghentikan semuanya pada akhir tahun itu, kata kementerian tersebut dalam sebuah laporan kepada badan legislatif Taiwan.

Baca Juga: Tak Ada Angin dan Hujan, China Mendadak Perintahkan WargaTimbun Persediaan Darurat, Benarkah Antisipasi Perang Musim Dingin?

46 F-5 dikerahkan dari pantai timur Taiwan, 39 dari pangkalan udara Chihang di daerah Taitung dan tujuh dari pangkalan udara di daerah Hualien.

Angkatan udara telah memesan total 66 Yung Yins supersonik, yang dapat diubah menjadi jet tempur di masa perang.

Produksi massal akan dimulai November mendatang, dengan AIDC diharapkan mengirimkan 45 jet latih canggih ke angkatan udara pada akhir 2024 - di mana angkatan udara akan menugaskan 33 di Chihang dan 12 di Kangshan, di negara selatan Kaohsiung.

Kementerian mengatakan AIDC diharapkan mengirimkan 21 lagi pada tahun 2026, untuk ditempatkan di pangkalan udara lain, termasuk di Hualien.

Baca Juga: Bualan Perang vs China Sia-sia, Senjata Militer Taiwan Sudah Ringsek, Eks Mayor Jenderal Kesal: Mau Perang Pakai Sapu? Beli dari AS Tak Ada Gunanya!

Penggantian F-5 menjadi masalah mendesak setelah kecelakaan fatal terjadi pekan lalu.

Saat itu F-5E satu tempat duduk baru saja lepas landas dari Chihang pada Kamis (29/10) pagi ketika pilot melaporkan adanya masalah mekanis.

Menurut kepala staf angkatan udara Taiwan Huang Chih-wei, pilot, yang diidentifikasi sebagai Chu Kuan-meng yang berusia 29 tahun, mengambil bagian dalam pertempuran udara rutin dan pelatihan pertahanan.

Dia berhasil keluar dari jet di udara tetapi tim penyelamat tidak menemukan tanda-tanda vital sebelum membawanya ke rumah sakit dengan helikopter.

Baca Juga: Sempat Koar-koar Akan Menang Mudah Lawan Pasukan China, Taiwan Kini Gemetar Hingga Larang Jet Tempurnya Beroperasi, Gegara Apa?

Menurut laporan media Taiwan, kepala Chu rupanya terkena pesawat yang jatuh sebelum menabrak laut.

Angkatan udara sedang menyelidiki penyebab kecelakaan itu dan telah menghentikan semua penerbangan F-5E / F sejak Kamis.

Diketahui pesawat F-5E / F Taiwan terakhir dilarang terbang pada 2011, setelah kecelakaan fatal terjadi di Hualien.

Taiwan mulai merakit jet tempur F-5E / F di dalam negeri pada tahun 1973, dengan semua teknologi yang diperlukan dan mesin utama disediakan oleh Northrop Corporation yang berbasis di AS.

Baca Juga: Terseok-seok Taiwan Diimingi AS Stabilitas Keamanan malah Jadi 'Sapi Perah', Trump Bakal Gerus China dengan Langkah Lebih Ekstrim dan Ofensif Jika Biden Terpilih

Angkatan udara Taiwan pernah memiliki 242 F-5E dan 66 F-5F.

Seri F-5E / F diturunkan versinya menjadi lini pesawat kedua angkatan udara setelah pengenalan 150 F-16, 60 Mirage 2000-5, dan 130 F-CK-1 pada 1990-an.

Lebih lanjut, sebagian besar jet telah ditarik dari layanan sebagai skuadron dan diubah menjadi pesawat yang lebih baru. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : South China Morning Post

Baca Lainnya