Tempuh 10 Kilometer. Seorang Anak Bawa Jenazah Ibunya Hanya Pakai Bronjong, Ditolak RS? Ternyata Ini yang Terjadi!

Jumat, 30 Oktober 2020 | 10:42
facebook via tribunsolo.com

Tempuh 10 Kilometer. Seorang Anak Bawa Jenazah Ibunya Hanya Pakai Bronjong, Ditolak RS? Ternyata Ini yang Terjadi!

Sosok.ID - Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan pemotor membawa jenazah yang ditaruh di atas beronjong di bagian belakang sepeda motor.

Peristiwa tersebut diduga terjadi di jalan raya wilayah Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali.

Dalam video tersebut terdengar suara perempuan yang mempertanyakan benda yang dibawa pemotor.

"Iki gowo opo cobo, kok medeni banget lho, (ini bawa apa coba, menakutkan sekali)," ucapnya.

Baca Juga: Sebut Para Tahanan Minum Air Campur Abu Jenazah, Mantan Napi Ceritakan Kejamnya Perlakuan Kamp Penjara Terhadap Jasad Para Terpidana, Mayatnya Ditumpuk hingga Membusuk dan Jadi Makanan Tikus Sebelum Dibakar

"Daerah simo gowo opo sih ? (di daerah Simo bawa apa sih)," katanya lagi.

Tak berselang lama perkataan perempuan itu ditimpali suara laki-laki.

"Iki wong opo udu (ini orang apa bukan), astaga," ujarnya.

Kapolsek Banyudono AKP Marjoko membenarkan kejadian pemotor membawa jenazah di atas beronjong yang diletakkan di jok belakang.

Baca Juga: Geger Video Mayat Tergeletak di Tengah Jalan Saat Siang Bolong, Diduga Jatuh Tercecer dari Mobil Pikap yang Angkut Tumpukan Jenazah

Kejadian itu bermula dari Sutejo, warga Dukuh Bantulan RT 03 RW 04 Kelurahan Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali merawat ibu kandungnya, Ginem di rumahnya.

Itu dilakukannya bersama istri dan kedua anaknya.

Ginem kemudian meninggal dunia pukul 08.00 WIB.

"Sutejo membawa jenazah menggunakan sepeda motor dengan memakai beronjong," kata Marjoko kepada TribunSolo.com, Kamis (29/10/2020).

Baca Juga: Istrinya Sampai Tak Terima dan Lanjut Jalur Hukum, Sopir Ambulans Pasien Covid-19 Dianiaya Hingga APD yang Digunakan Robek: Sudah Dibantu Antar Malah Suami Saya Dipukul!

Fakta Sebenarnya

Marjoko mengatakan, pihaknya telah mencari tahu bagaimana fakta sebenarnya asal muasal Sutejo membawa jenazah ibunya.

Dari keterangan Perangkat Desa Jembungan, Suwardi, semula Sutejo bersama istri dan 2 anaknya merawat ibu kandungnya, Ginem, yang sakit di rumah.

Ginem diketahui meninggal dunia Kamis (29/10/2020) pukul 08.00 WIB.

Dari keterangan Sutejo, ia awalnya berencana memakamkan ibunya itu di pekarangan rumah.

Baca Juga: Tetangga Tak Sudi Bantu Makamkan Orang Tuanya, Bocah 17 Tahun Terpaksa Angkut Jasad Ibunya Pakai Sepeda Butut, Tak Ada yang Peduli Meski Tertatih di Jalanan Sepanjang 5 Kilometer

Lalu, ia merasa jengkel karena dilarang warga memakamkan ibunya di pekarangan rumah.

Menurut Sutejo, warga beralasan ibunya bukan berasal dari desa tersebut.

Sutejo jengkel, kemudian membawa jenazah Ginem menggunakan sepeda motor dengan memakai bronjong.

Tujuannya, untuk dimakamkan pekarangan rumah keluarga yang berada di Desa Kedung Lengkong, Simo, Boyolali tempat kelahiran ibu Ginem.

Baca Juga: Bawa Jasad Anaknya Naik Motor ke Luar Jakarta, Kasus Pembunuhan Bocah Terbongkar Gegara Kekerasan

Padahal, jarak rumah Sutejo dengan desa ibunya itu cukuo jauh, sekitar 10 kilometer.

Jenazah Ginem, ibunda Sutejo, akhirnya dimakamkan di pemakaman umum yang terletak di sana.

Bukan Ditolak

Kapolsek Banyudono AKP Marjoko meluruskan pernyataan Sutejo bila tetangga Sutejo di Desa Jembungan menolak rencananya memakamkan ibunya di sana.

Baca Juga: Ngaku Dengar Sendiri dari Mulut sang Diktaktor, Donald Trump Sebut Kim Jong Un Pamerkan Jasad Pamannya yang Tak Berkepala ke Publik

Warga bahkan tak mengetahui bila ibu Sutejo meninggal.

Belakangan, warga menyebut bila Sutejo merupakan orang yang sangat tertutup pada warga.

Marjoko juga mengakui Sutejo sangat sulit diajak berkomunikasi.

Baca Juga: Warga Desa Tak Sudi Bantu Urusi Pemakaman Orang Tuanya, Pria Ini Terpaksa Angkut Jenazah Ayahnya Seorang Diri, Mayatnya Dimasukkan ke Dalam Karung Lalu Dibonceng Pakai Sepeda

"Tadi Perangkat Desa Jembungan meluruskan, tidak betul isu di media sosial kalau ada penolakan dari warga. Mereka bahkan tidak tahu kalau ibu Sutejo meninggal, karena Sutejo itu orangnya tertutup dengan tetangga," kata Marjoko. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul "Viral Video Anak Tempuh Jarak 10 Km Bawa Jenazah Ibu di Bronjong Jok Motor, Warga sampai Ketakutan"

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber Tribunwow.com