Kongres Ketok Palu, Amerika Segera Banjiri Taiwan dengan Persenjataan Mematikan untuk Perang Lawan China

Jumat, 23 Oktober 2020 | 07:13
Navy Times

Kongres Ketok Palu, Amerika Segera Banjiri Taiwan dengan Persenjataan Mematikan untuk Perang Lawan China

Sosok.ID - Kongres Amerika Serikat (AS) alias DPR-nya Paman Sam sudah menyetujui penjualan senjata ke Taiwan.

Intinya hanya dengan restu Kongres, AS baru bisa mengekspor senjata ke luar negeri, contohnya penjualan heli serang Apache ke Indonesia beberapa tahun lalu.

Kini giliran Taiwan yang akan menerima guyuran senjata kelas wahid buatan AS untuk mempertahankan diri dari serbuan China.

Tentu China meradang mengetahui hal ini.

Baca Juga: Angin Segar di Tengah Gejolak Demo Omnibus Law, Kominfo Sebut UU Cipta Kerja Buat Tarif Internet Lebih Murah: dengan Kualitas Lebih Baik

Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui potensi penjualan senjata Pentagon ke Taiwan. Setidaknya ada tiga sistem persenjataan yang akan ditawarkan Pentagon ke Taiwan.

Pentagon mengabarkan pada hari Rabu (21/10) waktu setempat bahwa sistem persenjataan yang akan dijual antara lain adalah sensor, rudal, serta artileri. Total penjualan ditaksir mencapai US$ 1,8 miliar.

Pekan lalu,Reuterssempat mengabarkan bahwa Gedung Putih akan mengizinkan penjualan senjata ke Taiwan dalam lima fase terpisah. Dari lima penjualan tersebut, AS akan menerima sekitar US$ 5 miliar.

Kebijakan ini diambil karena pemerintahan Trump berupaya untuk meningkatkan tekanan terhadap China, terutama terkait upaya China yang mulai kembali menekan Taiwan.

Baca Juga: Bikin Gemetaran, China Blak-blakan Asah Militernya untuk Serang Taiwan: Sangat Mengkhawatirkan, Niat Kejam Itu Bahkan Tak Disembunyikan

Dalam laporan terbaru ini, sejumlah sistem persenjataan yang disinggung antara lain adalah 11 unit peluncur roket berbasis truk yang dibuat oleh Lockheed Martin Corp. Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) ini diperkirakan seharga US$ 436,1 juta.

Senjata lain yang juga akan dijual ke Taiwan adalah 135 Rudal AGM-84H Standoff Land Attack Missile Expanded Response (SLAM-ER) dan peralatan terkait yang dibuat oleh Boeing Co. Semuanya diperkirakan seharga US$ 1,008 miliar.

Terakhir, ada enam pod sensor eksternal MS-110 Recce yang dibuat oleh Collins Aerospace untuk pesawat tempur, harganya ditaksir mencapai US$ 367,2 juta.

Tidak hanya itu, Kongres juga diharapkan segera mengumumkan izin lain dalam penjualan drone yang dibuat oleh General Atomics dan rudal anti-kapal Harpoon berbasis darat, yang dibuat oleh Boeing.Reutersmelaporkan bahwa 100 stasiun rudal jelajah dan 400 rudal akan dijual dengan harga mencapai US$ 2 miliar.

Baca Juga: Masih Ada Hubungan Keluarga dengan Jokowi, Wanita yang Ditemukan Tewas dalam Mobil yang Terbakar Diduga Kuat Sebagai Korban Pembunuhan

Setelah ini pihak Kongres akan membutuhkan waktu 30 hari untuk mempertimbangkan permintaan ini sebelum akhirnya resmi disetujui, atau bahkan ditolak.

Kementerian pertahanan dan luar negeri di Taiwan menyambut baik berita tersebut, dengan mengatakan senjata itu akan membantu meningkatkan kemampuan pertahanan.

"Penjualan senjata ini menunjukkan bahwa AS sangat mementingkan posisi strategis kawasan Indo-Pasifik dan Selat Taiwan, mereka secara aktif membantu Taiwan dalam memperkuat kemampuan pertahanan kita secara keseluruhan," ungkap Kementerian Pertahanan Taiwan, seperti dikutipReuters.(*)

Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Pentagon mendapat persetujuan atas potensi penjualan senjata ke Taiwan"

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : kontan

Baca Lainnya