Sosok.ID - Sebuah insiden kelahiran yang gagal telah membuat satu rumah sakit merinding ngeri.
Pasalnya, kepala sang bayi putus di tengah prosesi kelahiran lalu menggelinding ke lantai.
Dilansir Sosok.ID dari Mirror, insiden mengerikan ini menimpa seorang ibu berusia 26 tahun asal Brasil.
Insiden ini sendiri terjadi di Rumah Sakit Santa Casa de Misericordia di Kota Belem, di negara bagian Para, Brasil, pada Jumat (16/10/2020).
Baca Juga: Tak Tahu Hendak Melahirkan, Gadis 12 Tahun Ditemukan Merintih Kesakitan di Tengah Tumpukan Sampah
Akibat insiden itu, petugas medis harus mengeluarkan tubuh bayi yang masih berada di dalam perut sang ibu dengan jalan operasi.
Sementara sang ibu yang syok karena mengalami kejadian itu dibius, kata suaminya kepada media lokal.
Kerabat ibu itu mengatakan kepada media setempat bahwa dia telah disarankan untuk melahirkan dengan jalan operasi sesar karena masalah pada janinnya.
Namun, para petugas medis profesional di rumah sakit tersebut tetap menjalankan prosedur lahiran normal kepadanya, menurut laporan lokal.
Suami ibu itu, seorang pria berusia 25 tahun, mengatakan kepada media Brasil bahwa istrinya sedang hamil delapan bulan.
Ia menceritakan, istrinya tiba di rumah sakit itu sekitar pukul 6 pagi dengan ambulans.
Dia mengklaim, dokter mereka mengirim istrinya ke rumah sakit dengan dokumen yang mendesak agar bayinya dilahirkan dengan prosedur sesar.
Menurut laporan polisi, wanita itu menunggu lebih dari tiga jam sebelum dibawa ke ruang bersalin untuk melahirkan secara normal, meski ada anjuran dari dokter.
Teman wanita yang ikut menemani ke rumah sakit mengatakan kepada kerabat dan polisi bahwa ia telah memberi tahu berulang kali kepada petugas medis kalau temannya tak bisa melahirkan secara normal.
Namun, sang suami mengatakan kepada media lokal: "Mereka tidak mendengarkjan dan terus menyuruhnya untuk mengejan.
"Mereka mendorongnya begitu kuat hingga kepala bayinya berada di tangan perawat sebelum menggelinding ke lantai.
"Mereka akhirnya melakukan operasi setelah itu untuk mengambil sisa badan bayi."
Teman sang ibu, Amanda Vieira, mengatakan kepada polisi bahwa ruang bersalin kala itu penuh dengan orang-orang.
Mereka semua, katanya, turut menjadi saksi kelahiran yang mengerikan itu.
Wanita itu kemudian dibius sebelum dioperasi untuk mengeluarkan seluruh tubuh bayi dari perutnya.
Vieira juga mengatakan kepada polisi bahwa perawat mendeteksi jantung anak itu berdetak dua kali.
Sekali saat wanita itu tiba di rumah sakit, dan satunya lagi saat ia lahir.
Namun, salah satu petugas kesehatan diduga mengklaim bahwa bayi tersebut telah meninggal dalam kandungan sebelum melahirkan.
Suaminya mengatakan kepada media lokal bahwa istrinya, yang telah memiliki seorang putra berusia 9 tahun dari suami sebelumnya, kini sedang di rawat di rumah sakit dalam keadaan syok.
Pria itu mengatakan istrinya tahu bahwa bayinya meninggal tapi tak tahu penyebabnya.
Keluarga wanita itu telah melaporkan kejadian ini kepada pihak berwajib.
Gubernur Para Helder Barbalho menyerukan pemecatan terhadap para petugas medis yang terlibat dalam proses persalinan wanita itu agar pihak kepolisian bisa mempercepat proses penyelidikan.
Rumah sakit telah merilis pernyataan penyesalan atas apa yang terjadi.
Dikatakan: "Karena prematur dan memiliki beberapa deformasi fatal dan menghadirkan jaringan lunak, beberapa manuver dilakukan untuk mengeluarkan bayi, namun ada komplikasi pada ekstraksi yang fatal."
Investigasi terhadap kasus ini masih terus berlangsung.
(*)