Gempuran Kian Dahsyat, Azerbaijan Dituding Penggal Tentara Armenia, Foto Kepala Putus Dipamerkan di Sosial Media

Selasa, 20 Oktober 2020 | 16:00
arabnews via Intisari

Armenia dan Azerbaijan kerahkan artileri berat di pertempuran terbaru.

Sosok.ID - Perang Armenia dan Azerbaijan telah menimbulkan banyak korban jiwa.

Pertempuran kian memanas sejak Nagorno-Karabakh digebuk kembali pada 27 September 2020.

Harta benda rata, para warga sipil ikut terbunuh dalam konflik yang disebabkan oleh sengketa wilayah tersebut.

Pada Senin, (19/10/2020), tentara Azerbaijan telah dituduh memenggal kepala seorang tentara Armenia.

Baca Juga: Negaranya 'Rata' Digebuk Rudal Musuh, Azerbaijan Ngotot Klaim Militernya Lebih Superior ketimbang Armenia

Ia juga dituding mengejek keluarga korban dengan memposting foto kepalanya yang dipenggal di media sosial, kata pembela hak asasi manusia.

Juru bicara Pembela Hak Asasi Manusia Armenia, Arman Tatoyan mengatakan insiden itu terjadi pada hari Jumat (16/10/1010), dikutip dari Morning Star.

Saat itu seorang anggota angkatan bersenjata Azerbaijan menelepon saudara laki-laki seorang tentara Armenia dan mengatakan dia telah ditangkap.

Tentara Azerbaijan kemudian memenggal kepala orang Armenia itu dan memposting foto itu di halaman Facebook saudaranya, klaimnya.

Baca Juga: Cerita Warga Sipil Azerbaijan di Tengah Peperangan Sengit dengan Armenia, Terpaksa Bertahan di Negara Sendiri Meski Ditembaki Rudal: Kami Tidak Punya Pilihan

Para pelaku menggunakan ponsel tentara Armenia untuk melakukan dua panggilan, kata Tatoyan, melaporkan adanya "metode kejam dan teroristik."

Eksekusi mengejutkan tersebut menyusul munculnya rekaman video yang memperlihatkan kelompok jihadis yang mengenakan seragam militer Azeri di garis depan konflik.

Pertempuran telah berkecamuk sejak September antara Azerbaijan dan Armenia atas sengketa wilayah Nagorno-Karabakh.

Baku dituduh berusaha membersihkan provinsi dari mayoritas penduduk Armenia itu.

Baca Juga: Bak Lempar Batu Sembunyi Tangan, Azerbaijan Tak Punya Riwayat Pembelian Drone Tempur, Turki Ogah Dituduh Beri Bantuan Alat Perang, Kanada Sampai Ngamuk!

Sengketa wilayah antara Azerbaijan dan Armenia dimulai sebelum mereka menjadi republik Soviet pada awal 1920-an, dan berkobar lagi ketika Uni Soviet mulai hancur pada akhir 1980-an.

Perang enam tahun dimulai pada tahun 1988 di Nagorno-Karabakh, daerah terkurung daratan di Azerbaijan yang mayoritas Armenia memilih untuk bergabung dengan Yerevan dalam referendum yang diboikot oleh Azerbaijan.

Wilayah tersebut telah memiliki pemerintahan sendiri, dengan dukungan dari Armenia, sejak 1994 tetapi gagal mendapatkan pengakuan Internasional.

Baca Juga: Hanya Masalah Waktu, Perang Armenia-Azerbaijan Akan Melibatkan Turki, Prancis dan Rusia

Turki telah dituduh mengobarkan ketegangan dengan mengirim ratusan jihadis dan milisi lain yang terkait dengan Tentara Pembebasan Suriah ke wilayah tersebut untuk berperang atas nama sekutunya Azerbaijan.

Sementara Azerbaijan telah dituduh melakukan kejahatan perang, dengan Amnesty International mengkonfirmasi awal bulan ini bahwa bom cluster terlarang telah digunakan dalam serangan di ibu kota daerah Stepanakert.

Gencatan senjata kemanusiaan yang disepakati oleh kedua belah pihak gagal beberapa menit setelah diterapkan pada hari Sabtu, dengan kedua belah pihak saling menyalahkan atas pelanggaran tersebut. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Morningstar

Baca Lainnya