Sosok.ID - Beberapa waktu lalu kabar mengejutkan datang dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang dinyatakan positif Covid-19.
Sejak kabar itu idbagikan oleh Trump melalui akun Twitter pribadinya pada 2 Oktober 2020 itu sontak menuai beragam komentar.
Banyak yang mencemooh Trump, namun tak sedikit pula yang mendoakan kesembuhan untuknya.
Salah satu yang paling depresi mendengar kabar itu adalah fans berat Trump dari India.
Dilansir Sosok.ID dari The Indian Express, pria bernama Bussa Krishna itu bahkan rela puasa untuk mendoakan kesembuhan Trump.
Nahas, pria yang tinggal di Telangana itu itu meninggal dunia karena serangan jantung pada 11 Oktober 2020 lalu.
B Vivek, sepupu Bussa mengatakan kepada The Indian Express bahwa pria itu bangun tidur seperti biasa, mandi, minum teh, kemudian pingsan.
"Dia mengalami depresi setelah mendengar kabar bahwa Trump tertular virus corona.
"Dia tidak makan teratur. Ketika kami membawanya ke rumah sakit, dokter menyatakan dia meninggal.
"Penyebab kematiannya adalah serangan jantung," ujarnya.
Belakangan, Bussa membagikan banyak video tentang dirinya saat menangis berharap kesembuhan untuk keluarga Trump di Facebook-nya.
Pengabdian Bussa untuk Trump dimuali sejak 4 tahun lalu, usai sang Presiden AS muncul dalam mimpinya di pagi hari.
Sejak itu, ia mulai memajang foto-foto Trump di rumahnya dan berdoa kepadanya.
Bahkan, ia juga mengenakan kaus bergambar Trump serta membawa foto idolanya kemana-mana.
Tak cukup sampai di situ, pria 33 tahun itu juga rela merogoh kocek Rs 2 lakh (sekitar Rp40,2 juta) untuk mendirikan patung Trump setinggi 6 kaki di rumahnya.
Tempat didirikannya patung tersebut kemudian dikenal sebagai 'kuil Trump'.
Berkat hal itu, tempat tinggal Bussa di desa Konne di distrik Jangaon menjadi perhatian internasional.
Kematian Bussa yang mendadak itu membuat warga setempat sedih.
Sebab, cita-cita Bussa untuk bertemu dengan idolanya tak pernah kesampaian hingga akhir hayatnya.
"Kami sangat sedih karena dia meninggal tanpa bertemu Trump sekali pun.
"Kami berharap, setidaknya berita kematiannya, sampai ke Trump sekarang," kata seorang warga.
(*)