Sosok.ID - Seorang pria transgender, bermimpi menjadi bagian dari militer Amerika Serikat (AS).
Ia adalah Paulo Batista, yang secara efektif dilarang masuk ke dinas militer, sebab kebijakan Donald Trump tak mendukungnya.
Dilansir dari berita NBC. Jumat (16/10/2020), Paulo Batista berusaha unruk mengangkat beban dan sukses melakukannya.
Ia berjuang untuk memenuhi keinginan ayahnya yang sekarat agar dia bergabung dengan militer AS.
Tapi apa yang dia dengar dari angkatan bersenjata hanyalah tentang diam atau pintu akan dibanting hingga tertutup.
Batista merupakan seorang transgender, ia secara efektif dilarang dari dinas militer di bawah kebijakan yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump pada 2017 dan secara resmi diadopsi pada 2019.
Aturan itu membalikkan kebijakan yang telah diberlakukan oleh pemerintahan mantan Presiden Barack Obama, setelah peninjauan ekstensif, untuk memungkinkan dinas militer transgender.
Meski begitu Batista tetap melanjutkan pencariannya, mengharapkan pembebasan atau perubahan kebijakan yang memungkinkannya masuk militer, bahkan ketika perekrut militer menolak permohonannya.
Baca Juga: Covid-19 Bikin Militer AS Ketar-ketir, Pejabat Tertinggi Pentagon Lakukan Karantina karena Corona
Dia memompa besi di garasinya hingga lengannya yang berotot dan bertato mampu menahan beban 275 pound. Ia bahkan melakukan 100 push-up dalam sehari untuk mewujudkan impiannya.
Batista juga belajar untuk Armed Services Vocational Aptitude Battery, sebuah tes yang dikembangkan oleh Pentagon untuk mengukur potensi rekrutan.