Sosok.ID - China harus segera menata kembali kekuatan tempurnya di Pasifik Selatan.
Hal ini dikarenakan Jepang dan Amerika Serikat (AS) sudah bersiap dengan perang besar yang akan datang.
Jika tak segera mengambil tindakan maka bisa jadi kekuatan China akan tergerus dengan agresivitas Jepang-AS.
Apalagi AL Jepang dan US Navy terkenal akan kekuatan besar di dunia.
Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Selasa (6/10)secara tegas memperkuat kembali kekuatan aliansi bilateral kedua negara.
Motegi mewakili Perdana Menteri Yoshihide Sugamengadakan pertemuan terbuka di Tokyo. Ia berjanji untuk lebih meningkatkan kekuatan aliansi Jepang-AS.
"Landasannya adalah hubungan AS-Jepang dan keamanan serta kemakmuran yang telah diberikannya bagi rakyat kamu selama beberapa dekade," kata Pompeo.
Pertemuan kedua menteri luar negeri ini dilakukan menjelang pembicaraan antara Pompeo dan Sugaserta para menteri luar negeri dari Australia sertaIndia.
Pembicaraan menteri luar negeri juga akan diadakan antara empat negara demokrasi Indo-Pasifik utama, yang secara kolektif dikenal sebagai Quad.
Jepang dan mitra Quad-nya diharapkan menegaskan kerjasama yang erat dalam mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Gerakan ini merupakan respons atas meningkatnya kehadiran China di kawasan tersebut.
Dalam pertemuan Selasa (6/10), Motegi dan Pompeo juga sepakat untuk mempromosikan pengembangan dan akses yang adil ke vaksin untuk virus corona baru.
Kyodomelaporkan, kedua menteri juga bertukar pendapat tentang klaim teritorial China di Laut China Timur dan Selatan. Secara khusus, Motegi juga mengungkapkan harapannya untuk bekerjasama di bidang keamanan siber.
Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Aliansi Jepang-AS rapatkan barisan, demi wujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka"