Sosok.ID - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau yang sering dikenal dengan sampaan Ahok kembali jadi sorotan.
Belum lama ini Ahok disebut sempat meluapkan emosi saat mengikuti rapat dengan direksi Pertamina.
Kemarahan BTP tersebut terkait progres proyek kilang minyak dengan jajaran direksi.
Menurut Ahok, direksi dinilai lamban dalam merespons para investor terkait proses birokrasi salah satu proyek utama pemerintah tersebut.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengungkapkan bahwa menurutnya direksi memang sengaja memancing kemarahannya.
Bahkan ia menyebutkan bahwa luapan emosinya tersebut dipakai untuk melaporkan tindakan dirinya di dalam rapat pada Presiden Jokowi.
Marahnya mantan wakil Gubernur DKI saat Joko Widodo masih menjabat sebagai Gubernur tersebut diklaim bisa ia buktikan.
Ia menyebutkan banyak surat dari investor yang tak digubris selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Melihat bagaimana kinerja perusahaan di bawah Kementerian Badan Usahan Milik Negara (BUMN) akhirnya mengeluarkan statment mengejutkan.
Pria yang sering disapa Ahok tersebut mengusulkan untuk membubarkan Kemeterian BUMN.
Usul tersebut bukan tanpa alasan, namun Ahok mengatakan dirinya menemukan kejanggalan di dalam tata kelola perusahaan negara tersebut.
Menurutnya tata kelola dalam perusahaan-perusahaan selama ini tidak efisien.
Dia mengusulkan, ratusan BUMN yang ada saat ini lebih baik dikelola dengan benar-benar profesional dan jauh dari kepentingan politis.
Indonesia bisa meniru apa yang dilakukan Pemerintah Singapura dengan membentuk Temasek.
"Harusnya Kementerian BUMN dibubarkan. Kita membangun semacam Temasek, semacam Indonesia Incorporation," ucap Ahok, dikutip dari tayangan yang diunggah akun YouTube POIN dan dilihat pada Rabu (16/9/2020).
Ia pun mencontohkan perusahaan dimana dia menduduki salah satu kursi kepemimpinannya.
Di dalam Pertamina sendiri, Ahok mengatakan bahwa jabatan petinggi di perusahaan tersebut kental dengan lobi-lobi politik.
"Dia ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya, saya sempat marah-marah juga, jadi direksi-direksi semua main lobinya ke menteri karena yang menentukan menteri. Komisaris pun rata-rata titipan kementerian-kementerian," kata Ahok.
Hal itupun diungkapkannya lantaran dirinya bukan untuk menjadi merusak.
Tak duduknya Ahok di kursi Komut Pertamina lantaran dirinya merasa terpanggil untuk melakukan perbaikan.
Oleh sebab itu, Ahok menyarankan adanya lelang jabatan terbuka di setiap kursi kepemimpinan perusahaan negara.
"Yang utama adalah jujur karena kejujuran dan loyalitas itu tidak ada sekolahnya. Kalau kamu punya itu, kamu sampai tua pun tidak mungkin suci. Kita berdoalah supaya di Indonesia itu ladangnya bisa siap untuk benih-benih baik ditaburkan," tutur Ahok. (*)