Gara-gara Gibran Tak Satu pun Partai Berani Bantah, Refly Harun Sindir Kabinet Jokowi: Indonesia Maju Itu Artinya Anak Maju, Menantu Maju

Jumat, 04 September 2020 | 20:05
Tribun Ternate

Gibran Rakabuming Raka

Sosok.ID - Pengusungan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung dari Presiden Joko Widodo dalam Pilkada 2020 masih menuai pro kontra.

Salah seorang yang menyoroti majunya Gibran dalam pemilihan Wali Kota Solo adalah Refly Harun.

Refly Harun dalam kanal YouTubenya, Sabtu (22/8/2020), dikutip dari TribunWow.com mengatakan, diusungnya Gibran menjadi berpolemik sebab Gibran merupakan anak dari orang nomor satu di Indonesia.

Refly bahkan menyindir kabinet Indonesia Maju dan mengaitkannya dengan Pilkada 2020.

Baca Juga: Penjahit dan Ketua RW Jadi Lawan Gibran di Pilkada Solo, Refly Harun Curiga Ada Konspirasi Demi Hindari Sentimen Kotak Kosong

"Ada yang mengatakannya, Indonesia maju berarti anak maju, menantu maju," ucap Refly Harun sambil terkekeh.

Seperti diketahui, bukan hanya Gibran yang maju di pencalonan pilihan kepala daerah.

Mennatu Presiden Jokowi, Bobby Nasution pun turut maju di Pilkada Desember mendatang.

Sementara Gibran di Solo, Bobby mendaftar untuk Pilkada Medan.

Baca Juga: Seperti Gibran Rakabuming, Putra Sulung Risma Berniat Ikuti Jejak Ibunya Jadi Walikota Surabaya, Ini Profil Fuad Bernadi!

Menurut Refly, pencalonan dua anggota keluarga Jokowi ini tak dapat dibenarkan.

Ia pun menegaskan, bahwa setiap orang memang berhak maju di pemilihan, namun seharusnya, bukan di saat Jokowi masih menjabat menjadi Presiden Indonesia.

"Enggak ada salahnya maju dalam pilkada, tetapi ketika ayah Anda adalah presiden, ayah mertua Anda adalah presiden," kata Refly.

"Atau Anda adalah anak presiden atau menantu presiden, maka itu yang jadi persoalan," lanjutnya.

Baca Juga: Sebut Istana Buta Demokrasi, Rocky Gerung: Idul Adha Ayah Korbankan Anak atas Perintah Tuhan, Kalau Gibran Dikorbankan karena Ambisi Jokowi

Pengamat politik tersebut mengatakan, majunya Gibran telah menyulitkan berbagai pihak.

Mulai dari partai politik, dan bahkan penyelenggara pemilu.

Refly menyebut Gibran telah membuat banyak orang sungkan.

"Kenapa? Karena ada soal etika di sana. Soal yang menyulitkan petugas, soal yang pamong praja, birokrasi," ungkapnya.

Baca Juga: Gara-gara Pakai Kemeja Tim Pemenangan Gibran, Anggota DPRD Fraksi PKS Dicopot dari Jabatannya

Mantan Komisaris PT Pelindo ini juga menyoroti kesulitan regenerasi kader di parpol karena diusungnya nama Gibran.

Seperti diketahui, Gibran diusung oleh partai PDI Perjuangan (PDI-P).

Itu merupakan partai yang sama dengan partai yang mengusung ayahnya menjadi Presiden Indonesia.

"Yang paling penting (Gibran) menyulitkan regenerasi di partai politik," ungkit Refly.

Baca Juga: Bertentangan dengan Sikap Partai, Anggota DPRD Fraksi PKS Justru Pakai Baju Tim Sukses Gibran saat Rapat Paripurna, Begini Nasibnya Sekarang!

Lebih-lebih sebelumnya PDI-P digadang-gadang sempat ingin mengusung Achmad Purnomo.

Namun tiba-tiba nama yang muncul justru Gibran Rakabuming Raka.

"Ketika nama Gibran yang disodorkan, PDIP tidak bisa berbuat apa-apa. Padahal DPC-nya sudah mengusung Wakil Wali Kota sekarang, Achmad Purnomo," ungkapnya.

Terkait hal ini, Refly menyebut Achmad Purnomo bermain aman karena menerima keputusan partai.

Baca Juga: Gara-gara Nyemplung ke Politik Jokowi Jadi Dituduh Macam-macam, Gibran Tegas: Tidak Wajib Milih Saya!

Ia menduga Achmad Purnomo bergabung di tim kemenangan Gibran-Teguh demi mengobati rasa kekecewaan.

"Tapi Achmad Purnomo bukan jenis fighter yang mau mengambil jalurnya sendiri," komentar dia.

"Dia hanya pasif dan bahkan mungkin terlibat dalam tim sukses Gibran sendiri. Untuk healing dari rasa kekecewaan barangkali," tambahnya.

Refly bahkan menyebut, karena diperngaruhi sosok Jokowi,semua partai koalisi di istana atau di pemerintahan sudah menyatakan diri mendukung pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Tribunwow.com

Baca Lainnya