Petingginya Nyinyir di Medsos Soal Pencalonan Gibran, PDIP Ingatkan Demokrat agar Berkaca: Ibarat Menepuk Air di Dulang, Terpercik Muka Sendiri

Kamis, 23 Juli 2020 | 19:00
(Tribunnews.com/Mafani Fidesya Hutauruk)

Ketua DPP PDI-P, Bambang Wuryanto, sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani. bersama tiga bakal calon kepala daerah Solo, Achmad Purnomo, Gibran Rakabuming dan Teguh Prakosa, Senin (10/2/2020).

Sosok.ID - Diusungnya Gibran Rakabuming Raka dalam Pilkada 2020, memunculkan beragam reaksi.

Banyak pihak menilai Presiden Joko Widodo yang juga merupakan ayah dari Gibran, berupaya membangun dinasti politik.

Kendati demikian, tudingan itu ditampik oleh PDIP.

PDIP menyebut diusungnya Gibran tak lain karena ia merupakan kader yang mumpuni, sehingga kepemimpinannya di daerah akan bermanfaat bagi rakyat.

Baca Juga: Gibran Anak Jokowi Nyalon Wali Kota Tanpa Lawan, Rocky Gerung: Otak Kosong vs Kotak Kosong

Salah satu pihak yang ikut berkomentar tentang pengusungan Gibran adalah Partai Demokrat.

Melansir Tribunnews.com, Wakil Sekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon di akun media sosial miliknya menuding Presiden Jokowi melakukan deal di istana terkait pencalonan Gibran sebagai Wali Kota Solo.

Jansen kemudian meminta agar para elite politik PDIP memberikan klarifikasi.

Tudingan Jansen ditanggapi oleh Wanto Sugito, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang Selatan pada Senin (20/7/2020).

Wanto mengaku heran dengan sikap elite Demokrat terhadap pencalonan Gibran.

Baca Juga: Presiden Dituding Bangun Dinasti Politik gegara Gibran Nyalon Pilkada, PDIP: Wali Kota Solo Diputuskan Rakyat, Bukan Jokowi Apalagi Partai!

Menurutnya, petinggi Demokrat tak perlu repot-repot berkomentar tentang pencalonan Gibran di Pilkada Desember mendatang.

"Kami heran dengan sejumlah pernyataan elite Demokrat yang muncul di media maupun medsos."

"Kenapa petinggi Demokrat harus repot mempertanyakan soal penetapan Gibran Rakabuming sebagai calon Walikota Solo yang diusung PDI Perjuangan," ujar Wanto Sugito.

Wanto yang juga menjabat sebagai Sektetaris Jenderal Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM), organisasi sayap PDI Perjuangan itu menanggapi dengan sinis.

Baca Juga: Pakar Politik Sarankan Pilkada Solo Tak Usah Digelar Bila Gibran Maju Calonkan Diri Sebagai Walikota, Ini Alasannya!

"Apa perlu dibuka jejak digital, saat SBY di istana kerap bicara tentang partai Demokrat?" katanya.

Menurutnya, Demokrat harusnya berkaca dan fokus dengan apa yang terjadi di dapur partainya, alih-alih menuding PDIP terkait pencalonan Gibran.

Aktivis 98 ini menyinggung soal pemberitaan tentang penetapan AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang secara aklamasi digugat pendirinya.

Menyadur Tribunnews.com, diantara pendiri itu yakni Subur Sembiring, Hengki Luntungan, Murtada Sinuraya yang tergabung dalam FKPD (Forum Komunikasi Pendiri dan deklarator) Partai Demokrat.

Baca Juga: Dulu Sempat Nyiyiri Sang Ayah Saat Calonkan Diri Jadi Presiden, Kini Sosok Ini Justru Ramal Gibran Akan Jadi Jembatan Emas Indonesia Menuju 2050, Begini Penjelasannya!

“Jadi lebih baik Demokrat fokus dulu di internalnya dan mempersiapkan kadernya untuk bertarung di pilkada 2020 daripada meramaikan soal penetapan Gibran,” imbuhnya.

Pria yang akrab disapa bung Klutuk ini mengatakan, apa yang dilontarkan elite Demokrat di sosial media justru seperti menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri.

"Seandainya pak Jokowi membuka pintu koalisi kepada Demokrat, bisa ditebak SBY akan segera menyodorkan nama AHY masuk ke kabinet," sindir Wanto.

"Jadi meributkan dan mengaitkan dinasti politik ibarat menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri,” jelasnya.

Baca Juga: Dipanggil Presiden Jokowi ke Istana, Begini Curhatan Petahanan Wakil Walikota Solo Saat PDI-P Lebih Pilih Gibran Ketimbang Dirinya: Gibran Putranya Presiden...

"Seharusnya ada kesadaran bahwa cuitan di medsos itu tidak akan memenangkan suara rakyat. Tapi menangis dan tertawa bersama rakyatlah yang membuat kita bahagia,” tandasnya.

Adapun dalam pilkada 9 Desember 2020 mendatang, Gibran Rakabuming Raka akan dipasangkan dengan Teguh Prakoso. (*)

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Tribunnews.com

Baca Lainnya