Megawati Terheran-heran: Kok Bisa-bisanya Minta Pak Jokowi Mundur?

Sabtu, 29 Agustus 2020 | 19:00
YouTube/Sekretariat Presiden via Kompas.com

Presiden RI ke-lima Megawati Soekarnoputri.

Sosok.ID - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuai pro kontra dari beberapa kelompok.

Banyak yang meminta Presiden Jokowi turun dari jabatannya, di tengah sistuasi pandemi virus corona.

Hal ini memicu reaksi dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Mengutip Kompas.com, Megawati mengaku heran alasan orang-orang yang membenci Presiden dan bahkan meminta Jokowi turun dari jabatannya.

Baca Juga: Gerindra dan PDIP Dimabuk Asmara, Bau-bau Prabowo Subianto Maju Pilpres Gandeng Kader Banteng Moncong Putih, Pengamat: Mereka Lagi Mesra-mesranya

Terlebih, menurut Mega, Jokowi bisa sampai di kursi pemerintahan dan menjadi Kepala Negara tak lepas dari andi masyarakat yang memilihnya.

Hal itu disampaikan Megawati Soekarnoputri dalam acara pengumuman pasangan calon pada Pilkada 2020, Jumat (28/8/2020).

"Banyak orang tidak suka dengan pemerintahan sekarang. Padahal pemerintahan ini pilkada-nya (pemilu) langsung, bukannya (seperti) dulu oleh MPR. Tolong diingat," ungkap Megawati, dikutip dari Kompas.com.

"Lah kok bisa-bisanya minta Pak Jokowi mundur," lanjutnya.

Baca Juga: Dukung Diskusi Pemecatan Presiden, Refly Harun Sebut Rezim Jokowi Bak Orde Baru: Tidak Dipercaya Rakyat Ya Harus Tahu Diri

Putri dari Bapak Proklamator itu tak merujuk pernyataannya pada tokoh-tokoh tertentu.

Ia pun mengingatkan kepada seluruh kader, bahwa Jokowi diusung oleh PDI-P dengan modal jumlah kursi di parlemen.

Seharusnya para kader mengawal pemerintahan hingga habis masa jabatannya di tahun 2024 nanti.

"Dia Presiden kita. Kebetulan orang PDI-P, dari awal kita usung dia (Jokowi)."

Baca Juga: Rocky Gerung Minta Jokowi Usut Pelaku Teror Diskusi Pemecatan Presiden, Sebut di Kampus Bebas Berpendapat dan Boleh Mencaci-maki Presiden

"Ada pengusung, ada pendukung. Kadang sering dibaurkan, padahal salah. Kita pengusung. Pendukung ya bisa dilihat yang lain," ujar Megawati.

Megawati dalam kesempatan yang sama menegaskan, Presiden Jokowi saat ini telah bekerja keras agar Indonesia tak terjebak dalam jurang resesi akibat pandemi covid-19.

Presiden ke 5 RI ini mengakui bahwa perekonomian negara saat ini memang mengalami perlambatan.

Kendati demikian pemerintah berupaya sebaik mungkin agar Indonesia tak mengalami resesi, mengingat negara-negara tetangga mulai jatuh di lubang krisis ekonomi.

Baca Juga: Tak Selaras dengan Ibas yang Pamer Ekonomi Era sang Ayah, SBY Soal Resesi: Jangan Salahkan Presiden Jokowi, Jangan Salahkan Pemerintah!

"Sekarang keadaan di pemerintah kita, ekonomi tidak melaju bahkan mengalami perlambatan."

"Kita tentu tahu Pak Jokowi sudah berupaya setengah mati untuk jangan sampai resesi," ungkapnya.

"Negara-negara di dunia sudah berapa yang mengumumkan dalam kondisi resesi," imbuhnya.

Mega mengatakan, kondisi Tanah Air yang masih bertahan di amsa krisis tidak terlepas dari campur tangan pertolongan Tuhan dan semangat Pancasila.

Baca Juga: Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Usai Corona Kelar Singapura Dipastikan Kena Krisis Moneter

"Kenapa kita tidak terjadi? Kita terjadi perlambatan, itu karena pertolongan yang di atas, karena negara kita saking kaya raya dan kita punya Pancasila yang bergotong-royong, akibatnya sampai hari ini Alhamdulillah kita masih bisa memberikan bantuan," tuturnya.

Semangat gotong-royong digaungkan Megawati demi kebaikan Negeri ini.

Ia lantas mengingatkan para pasangan calon kepala daerah untuk melanjutkan perjuangan menghadapi masa krisis ini.

Mega mencontohkan kerja keras Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang disebutnya sebagai pemimpin yang luar biasa.

Baca Juga: Kecewa Indonesia 6 Bulan Digebuk Krisis Corona, Rizal Ramli Sesumbar Bisa Selamatkan Ekonomi Negara Kurang dari 1 Tahun

"Mbak Risma itu saya betul-betul salut, karena sebagai wali kota sangat luar biasa. Saya bukan mengangkat-angkat, silakan lihat Surabaya buktinya bagaimana," ujar Mega.

Megawati juga berpesan kepada para paslon yang telah diusung PDI-P agar bertanggung jawab meneruskan aspirasi rakyat melalui program kerja.

"Kalian dipilih rakyat, lalu hanya keasyikan sebagian pribadi, saya bupati ini, wali kota ini, tidak jelas programnya apa, nyuruh sana sini. Seluruh program itu harusnya diberikan ke rakyat," tandasnya. (*)

Tag

Editor : Rifka Amalia

Sumber Kompas.com