Senang Diundang Jadi Narasumber, Rocky Gerung Sanjung Akal Sehat Karni Ilyas Telah Pulih, Sebut ILC Ajang Marah-marah ke Pemerintah

Sabtu, 29 Agustus 2020 | 14:35
Via Sosok.id

Rocky Gerung

Sosok.ID - Akademisi Rocky Gerung, dikenal sangat vokal mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Rocky kerap melontarkan kalimat-kalimat kritik yang menohok, dan tak segan mendebat lawan bicaranya.

Sering menjadi narasumber di talkshow Indonesia Lawyers Club (ILC), beberapa waktu belakangan Rocky Gerung berhenti tampil di program acara TVOne tersebut.

Usut punya usut, Karni Ilyas sebagai pembawa acara tak mengundang Rocky Gerung karena adanya larangan.

Baca Juga: Skakmat! Bak Kena Tampar Kanan Kiri, Rocky Gerung Dilabrak Staf Menkominfo di Layar TV: Minimal Saya Profesor Beneran, Anda Kan Belum Tentu

Sementara baru-baru ini Rocky kembali didatangkan sebagai salah satu narasumber di ILC pada Selasa (25/8/2020).

Melansir TribunWow.com, tema acara ILC pada kesempatan itu yakni membahas mengenai Kejaksaan Agung RI yang terbakar pada Sabtu (22/8) lalu.

Karni mengundang Rocky untuk berdialog terkait kasus kebakaran Kejagung tersebut.

Karni Ilyas juga mengaku, dirinya merasa mendapatkan interfensi dari pemerintah untuk tidak mengundang Rocky Gerung ke acara yang dipandunya.

Baca Juga: Para Barisan Sakit Hati Dirikan KAMI untuk 'Tentang' Pemerintah, Mantan Panglima TNI: Kondisi Indonesia Tidak Normal, Kita Ogah Diam Saja!

Di sisi lain, Rocky Gerung menyanjung Karni Ilyas mengundangnya sebagai keputusan yang tepat.

Menurutnya, Karni Ilyas telah mendapatkan kembali akal sehatnya.

"Anggap saja Karni Ilyas akal sehatnya pulih, no Karni no berani," ujar Rocky Gerung, dikutip Sosok.ID, dilansir dari TribunWow.com, Sabtu (29/8).

Lama tak mengisi bagian di ILC, Rocky pun menyempatkan diri untuk berbasa-basi.

Baca Juga: Indonesia Rayakan HUT Kemerdekaan ke 75, Rocky Gerung Terbahak-bahak: Dirgahayulah Buzzer!!

Ia berseloroh lupa dengan cara main acara talkshow tersebut.

"Saya cari akal dulu, karena sudah lama tidak diundang, saya sudah lupa grammar dari ILC," katanya.

Dikatakan oleh Rocky, ILC merupakan wadah bagi para lawyers untuk menuangkan kemarahannya.

Rocky Gerung bahkan memberikan singkatan baru untuk ILC.

Baca Juga: Rocky Gerung Cs Bentuk Koalisi bareng Refly Harun, Said Didu dan Puluhan Lainnya, Klaim Demi Menyelamatkan Indonesia dari Pemerintah

Dikatakannya, ILC bukan lagi "Indonesia Lawyers Club", melainkan menjadi "Indonesia Lawyers Crying".

"ILC sekarang jadi 'Indonesia Lawyers Crying', tempat lawyers mengadu dan marah-marah," jelasnya.

Singkatan itu muncul sebab menurut Rocky, para lawyers yang datang ke ILC akan saling beradu opini, dan saling meluapkan kemarahan.

"Tapi itu masuk akal, karena akhirnya orang enggak tahu ke mana menyalurkan kemarahan publik, ya ke ILC," kata Rocky Gerung.

Baca Juga: Sebut Istana Buta Demokrasi, Rocky Gerung: Idul Adha Ayah Korbankan Anak atas Perintah Tuhan, Kalau Gibran Dikorbankan karena Ambisi Jokowi

"Karena ini lembaga penampung kemarahan publik," tambahnya.

Karena membahas perihal terbakarnya Kejaksaan Agung, Rocky juga mengomentari judul yang digunakan ILC saat itu.

Menurut Rocky Gerung, penggunaan judul 'Waduh, Kok Kejaksaan Agung Terbakar' dalam acara tersebut kurang sesuai/

Penggunaan kata 'waduh' dianggap Rocky sebagai sebuah pemborosan.

Baca Juga: Gibran Anak Jokowi Nyalon Wali Kota Tanpa Lawan, Rocky Gerung: Otak Kosong vs Kotak Kosong

Ia berpendapat, jika setelah kata waduh diikuti dengan kata terbakar, hal itu dirasa sia-sia.

Alih-alih "Terbakar" kata "Waduh'" baginya lebih terpat diikuti dengan "Kebakar".

Alasannya, ketika Kejaksaan Agung terbakar maka tidak perlu menjadi permasalahan besar dan tak perlu merasa kaget.

Kalimat "Waduh" dalam hal ini dianggap merepresentasikan keterkejutan.

Sebaliknya, jika kebakaran yang terjadi di Kejagung adalah sebuah kesengajaan, maka harus menjadi tanda tanya besar.

Baca Juga: 64,1 Persen Responden Ingin Yasonna Laoly Di-reshuffle, Rocky Gerung Ancang-ancangIsi Kursi Menteri

Penggunaan tanda tanya dinilai Rocky bakal memberi kesan menggiring sebuah kecurigaan."Sehingga orang mungkin menganggap ini judulnya ini secara gramer (kosa kata) keliru tuh, 'Waduh, kok Kejaksaan Agung Terbakar'."

"Kata waduh itu enggak ada gunanya kalau diujungnya terbakar, kalau di bakar maka itu ada gunanya," terangnya.

"Penyelesaiannya ada dikasih tanda tanya, biasanya begitu. Itu udah standar koreositas yang sebetulnya membuka kecurigaan makin jauh," pungkasnya. (*)

Tag

Editor : Rifka Amalia

Sumber Tribunwow.com