Sosok.ID - Timur Tengah tepatnya di Suriah sedang dalam rundungan percobaan senjata-senjata mematikan milik berbagai negara.
Rusia, Amerika Serikat (AS), Iran hingga China mencoba senjata produksinya di sana.
Yang mampus tentu rakyat Suriah, tak tahu menahu tiba-tiba dibombardir militer negara lain.
Radar buatan Rusia bertajuk Rezonans-NE yang Iran beli diklaim bisa mengidentifikasi dan melacak pesawat siluman sertatarget hipersonik.
Buktinya, Rezonans-NE berhasil mengidentifikasidan melacak jet tempur siluman F-35 milik Amerika Serikat (AS) di dekat perbatasan Iran pada awal tahun ini.
"Awal 2020 lalu, radar ini mengidentifikasi pesawat F-35 AS dan melacaknya," kata Deputy CEO of Research Center Rezonans Alexander Stuchilin kepadaTASS, Senin (24/8).
Kejadiannya, Stuchilin mengatakan, saat ketegangan Iran-AS setelah kematian Jenderal Qasem Soleimani. Dia menyebut "peristiwa terkenal di awal tahun ini".
"Personel radar mentransmisikan informasi, termasuk rute penerbangan F-35, dengan jelas, sehingga mengonfirmasi bahwa radar melacak pesawat dengan andal," ujarnya.
"Untuk alasan ini, lawan tidak melakukan tindakan yang tidak dapat diperbaiki yang mungkin menyebabkan perang besar," ungkap Stuchilin di sela-sela forum militer Army-2020 di Kubinka, Moskow.
Dia mengatakan, radar Rezonans-NE telah berada dalam tugas tempur sepanjang waktu di Iran selama beberapa tahun terakhir.
Situasi di Timur Tengah memburuk dengan tajam setelah serangan AS pada 3 Januari AS di dekat Bandara Baghdad, yang menewaskan Soleimani, Komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam.
Teheran membalas pada 8 Januari dengan serangan rudal terhadap dua sasaran di Irak yang militer AS gunakan: Pangkalan Ain al-Assad dan Bandara Erbil.(*)
Artikel ini pernah tayang di Kontan dengan judul "Rezonans-NE, radar Iran buatan Rusia lacak jet tempur siluman F-35 milik AS"