Sosok.ID - Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun menjadi perbincangan setelah kedapatan hadir di deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Zuhair datang atas undangan dari Din Syamsuddin, orang yang menginisiasi berdirinya KAMI.
Seperti diketahui, KAMI dibentuk dengan tujuan mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah.
Gerakan ini diklaim untuk menegakkan keadilan di masyarakat.
Sementara itu acara deklarasi KAMI sendiri diselenggarakan digelar di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (18/8).
Beberapa pihak menyoroti kehadiran Zuhair sebagai sesuatu yang tak pantas, karena Zuhair secara tak langsung ikut terlibat dalam polemik politik di Indonesia.
Padahal sebagai perwakilan negara asing, Zuhair harus bersikap netral dalam kasus politik yang bukan di negaranya.
Melansir Tribun Manado, salah satu yang menanggapi kehadiran Zuhair yakni anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PPP, Syaifullah Tamliha.
"Saya tidak mengerti alasan Ambassador Palestina untuk RI sehingga turut hadir pada acara deklarasi KAMI.
"Namun, secara etika diplomatik dia sudah melanggar kaidah-kaidah diplomatik yang semestinya dilarang untuk mencampuri urusan dalam negeri tempat dia ditugaskan," kata Syaifullah.
Kedutaan Besar Palestina dalam keterangannya pada Rabu (19/8/2020) lantas memberikan klarifikasinya.
Rupanya Zuhair hadir atas undangan Din Syamsuddin. Keduanya memang bersahabat dan sering terlibat dalam suatu acara.
Baca Juga: Babak Baru, 871 Purnawirawan TNI-Polri Disebut Dukung Said Didu Melawan Luhut Binsar Pandjaitan
Sehingga ketika mendapatkan undangan, Zuhair diduga tanpa pikir panjang menghadirinya.
Namun Zuhair sendiri mengaku tak tahu menahu jika undangan tersebut ditujukan untuk deklarasi KAMI.
Ia mengira undangan Din Syamsuddin merupakan rangkaian dari acara HUT RI ke 75, mengingat Indonesia masih dalam nuansa merayakan hari kemerdekaan.
"Klarifikasi tentang apa yang diberitakan media perihal Duta Besar Negara Palestina yang menghadiri undangan yang disampaikan oleh Bapak Din Syamsuddin, Ketua Persatuan Persahabatan Indonesia-Palestina," tulis keterangan tersebut, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Indonesia Rayakan HUT Kemerdekaan ke 75, Rocky Gerung Terbahak-bahak: Dirgahayulah Buzzer!!
Kedubes Palestina mengatakan, Zuhair hanya berada di lokasi sekitar 5 menit untuk ikut menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Setelahnya, Zuhair meninggalkan acara tersebut.
"Kami ingin menegaskan bahwa partisipasi kami berdasarkan pada pemahaman bahwa acara tersebut adalah acara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia dan bukan yang lainnya," lanjut keterangan resmi tersebut.
Kedubes Palestina juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan masyarakat Indonesia, karena telah memberikan bantuan kepada Palestina.
Baca Juga: Gibran Anak Jokowi Nyalon Wali Kota Tanpa Lawan, Rocky Gerung: Otak Kosong vs Kotak Kosong
Palestina menegaskan mereka bukan bagian dari acara politik di Indonesia, sehingga memang tidak seharusnya terlibat dalam kegiatan demikian.
"Saya berharap semua orang mengerti bahwa kami bukan bagian dari dan tidak akan menjadi bagian dari kegiatan politik di Indonesia," bunyi keterangan resmi Kedubes Palestina.
Terpisah, saat dikonfirmasi Din Syamsuddin menyebut bahwa kehadiran Zuhair hanya sebagai tamu undangan.
"Banyak tamu undangan non deklarator yang diundang, baik dubes maupun pejabat seperti pimpinan MPR, dan lembaga negara lain, pimpinan ormas," kata Din, Rabu (19/8/2020), dikutip dari Kompas.com.
Ia mengatakan, terjadi kesalahpahaman dalam membaca undangan deklarasi yang disampaikan, yang menyebabkan Zuhair mengira itu merupakan rangkaian acara HUT RI ke 75.
"Rupanya ada kesalahpahaman. Beliau tidak baca saksama undangan, tapi begitu melihat nama saya, beliau langsung berniat hadir saja karena menganggap saya sahabat (sebagai Ketua Prakarsa Persahabatan Indonesia-Palestina)," ujar Din Syamsuddin.
Din mengatakan, selain Zuhair ia telah mengundang banyak dubes untuk hadir. Namun banyak yang berhalangan dan tidak menanggapi undangannya. (*)