Sosok.ID - Layaknya manusia, hewan peliharaan juga harus diberi makan dan dirawat agar ia bisa hidup dengan baik.
Bila sudah tak sanggup merawat, ada baiknya menyerahkan hewan-hewan itu kepada pihak yang mau menampung mereka.
Namun, beberapa orang tak bertanggung jawab memilih untuk menelantarkan hewan-hewan tak berdosa itu.
Seperti yang terjadi dalam kasus yang satu ini.
Dilansir Sosok.ID dari The Sun, puluhan anjing ditemukan polisi dalam keadaan mengenaskan.
Anjing-anjing yang ditemukan dalam sebuah kandang lusuh di Spanyol itu nampak kelaparan dan dehidrasi.
Dalam video yang beredar, terlihat tubuh anjing-anjing itu hanya tinggal tulang yang dibalut kulit.
Begitu kurus sampai tulang-tulangnya terlihat sangat jelas.
Hal itu diketahui setelah polisi setempat menggerebek lokasi yang terletak di dekat kota Quintanar de la Orden di provinsi Toledo, pada Minggu (16/8/2020).
Setidaknya ada 41 anjing yang ditemukan dalam keadaan kelaparan.
Mereka dikurung di dalam kandang yang sempit dan "tidak higienis".
Rekaman juga menunjukkan puluhan anjing itu berkeliaran di halaman yang berdebu.
Beberapa dari mereka terlihat mencakar pagar kawat yang menahannya.
Pemilik anjing, seorang wanita yang tinggal di peternakan itu, telah diamankan.
Ia didakwa telah melakukan pelecehan terhadap hewan setelah diinterogasi oleh polisi.
Diketahui, operasi itu dilakukan setelah polisi menerima laporan dari kelompok kesejahteraan hewan setempat.
Pernyataan polisi berbunyi: "Berkat informasi ini, nyawa 41 anjing ini bisa diselamatkan."
Ia menambahkan bahwa anjing-anjing itu "menunjukkan gejala serius kekurangan gizi, kerusakan organik, melemahnya fisik, dan dehidrasi."
"Tidak jelas mengapa wanita itu memiliki banyak anjing yang dia pelihara dalam kondisi yang begitu mengerikan," katanya.
Dua puluh sembilan anjing mengalami dehidrasi sehingga mereka membutuhkan cairan intraverna setelah penyelamatan.
Tapi kini kondisi anjing-anjing itu sudah lebih baik.
Mereka telah ditampung dan dirawat di beberapa lembaga amal hewan.
Keputusan pengadilan akan menentukan nasib mereka.
Mereka dilaporkan belum mendapatkan microchip dan polisi tidak dapat memulihkan dokumen kesehatan mereka yang secara hukum wajib dimiliki.
(*)