Selesai Disuntik Langsung Cari Orderan, Begini Pengakuan Driver Ojol yang Jadi Relawan Uji Coba Vaksin Covid-19, Sebut Jadi Sering Ngantuk dan Pantang Konsumsi Obat Tertentu

Sabtu, 15 Agustus 2020 | 17:00
TRIBUN JABAR/MEGA NUGRAHA

Driver ojol yang disuntik vaksin Covid-19 ceritakan kondisinya.

Sosok.ID - Vaksin Covid-19 telah disuntikkan kepada 19 relawan di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Universitas Padjadjaran (Unpad) di Jalan Eryckman, Kota Bandung, Selasa (11/9/2020).

Dilansir Sosok.ID dari Tribun Jabar, penyuntikkan pertama ini disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri BUMN Erick Thohir dan Kepala BNPB Doni Monardo beserta rombongan lainnya.

Menurut keterangan Ketua Tim Peneliti Uji Klinis vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Unpad Prof Kusnandi Rusmil, sebelumnya ada 21 relawan yang mendaftar.

"Sudah, tadi 19 sesuai dengan swab kemarin, kemarin kan 21 diswab, tapi yang datang 19, mungkin yang tadi satu kurang sehat," ujarnya, Selasa (11/8/2020), seperti dikutip Sosok.ID dari Tribun Jabar.

Baca Juga: Tak Selevel dengan Negara Lain yang Berlomba-lomba Mencari Vaksin, Warga India Justru Ramai-ramai Sembah 'Dewi Corona' untuk Akhiri Pandemi Covid-19

Salah satu dari 19 relawan yang disuntik itu adalah seorang driver ojol bernama Fadly Barjadi Kusuma (32).

Warga Kecamatan Batununggal, Kota Bandung itu mengaku proses penyuntikkan tak memakan waktu lama.

"Alhamdulillah tadi lancar. Disuntik vaksinnya cuma kurang dari 1 menit," ujarnya saat ditemui Tribun Jabar di RSP Unpad, Selasa (11/8/2020).

Saat ditanya soal motivasi menjadi relawan, Fadly mengaku hal itu ia lakukan demi kebaikan dirinya sendiri dan keluarganya.

Baca Juga: Akhir Pandemi Virus Corona Semakin di Depan Mata, Vaksin Covid-19 Buatan China Sudah Sampai di Indonesia, Kapan Bisa Digunakan?

"Saya kerja di luar. Pas saya pulang, saya tidak mau bawa virus sampai istri anak jadi korban.

"Motivasi besarnya buat masyarakat juga, setelah ini berhasil kan bermanfaat buat orang lain juga," ucapnya.

Soal efek samping, Fadly mengaku sempat merasa takut.

"Soal efek samping, sempat takut sih. Tapi saya sudah melewati fase takut itu. Tapi yang paling saya takutkan itu, saya tidak bisa kerja dan tidak bisa nafkahi anak istri," ucapnya.

Baca Juga: Gagal Jadi Pahlawan Bagi Warganya, Wali Kota Ini Malah Buat Ribuan Penduduknya Masuk Rumah Sakit, Setelah Sembarangan Beri Suntikan Vaksin Hewan yang Dipercaya dapat Cegah Virus Corona

Setelah melewati fase ketakutan vaksin Covid-19 dan disuntik, Fadly mengaku langsung kepikiran untuk mencari nafkah.

"Setelah ini, mungkin saya aktifkan lagi ponselnya siapa tahu ada orderan antar penumpang. Setelah itu pulang ketemu istri dan anak," ucap Fadly.

"Jangan takut divaksin. Kalau takut efek samping, perbanyak baca. Jangan terlalu percaya hal-hal lain. Kita harus waspada dengan Covid-19," ujar Fadly.

Sementara itu, melansir dari Kompas.com, Fadly sempat menceritakan kondisi tubuhnya beberapa hari setelah disuntik.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Mungkin Bisa Berakhir Sebelum Vaksinnya Ditemukan, Ahli Sebut Virus Corona Sudah Tak Seagresif 'Harimau' : Sekarang Ini Lebih Seperti 'Kucing Liar'

Ia mengatakan tidak mengalami efek samping apa pun.

Hanya saja ia merasa ngantuk berat dan lapar.

Selain itu, suhu tubuhnya juga naik, tapi masih masih dalam batas wajar.

"Pas pertama (disuntikkan) ngantuk banget, saya kira saya jarang tidur, tapi ngantuknya enggak bisa ditahan.

Baca Juga: Jengah Tak Bisa Keluar karena Dipaksa Isolasi Diri di Rumah, Bintang Film Panas Seksi Ini Tawarkan 'Hadiah Spesial' Bagi Ilmuwan yang Berhasil Buat Vaksin Covid-19

"Pas bangun, enak ke badan dan nafsu makan tinggi," ujar Fadly saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/8/2020).

Setelah disuntik, Fadly mengaku mendapat pantangan untuk mengkonsumsi beberapa jenis obat.

"Pantangannya ada, yang saya ingat salah satu jenis obat enggak boleh dimakan, karena bisa menurunkan imun. Tapi aktivitas lain boleh, bahkan setelah divaksin saya ngojeg lagi," ujarnya.

Fadly harus menjalani satu kali suntikan lagipada 24 Agustus 2020 mendatang dan kondisi kesehatannya akan dipantau selama enam bulan.

Baca Juga: Dua Bulan Menghantui Warga China Hingga Memakan Ratusan Korban Jiwa, Para Peneliti Hong Kong Akhirnya Umumkan Berhasil Temukan Vaksin untuk Virus Korona

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Sumber : Kompas.com, Tribun Jabar

Baca Lainnya